Kota Gaib dan Sosok Penyebab Kecelakaan di Bantaeng

Sosok gaib berbahaya di daerah rawan kecelakaan di Bantaeng itu berwujud seekor kerbau besar, sering menampakkan diri berbaring di tengah jalan
Ujung, Pantai Lamalaka konon menjadi titik pusat kota gaib di Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Bantaeng - Jalanan lengang siang itu, Senin, 24 Februari 2020. Butiran hujan yang dijatuhkan oleh gumpalan pekat mendung selama 30 menit tadi, menyisakan air yang membasahi aspal. Sisa mendung masih bergelayut pada langit, jauh di sebelah selatan di atas lautan.

Beberapa pengendara motor masih berteduh di bawah rumah warga sekitar, di poros Jalan Andi Mannappiang, Kampung Ujung Labbu, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Sebagian lainnya memilih berlindung di dalam warung di pinggir jalan.

Selain beberapa warung dan rumah warga, sebagian ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Jeneponto dan Bulukumba ini, juga diapit pesawahan hijau.

Deretan pohon trembesi berdiri kokoh di tepi jalan seperti pelindung padi di sawah. Dahannya yang bercabang seperti lengan yang berusaha saling menggapai sisi satu dengan yang lainnya. Dedaunan lebat memenuhi dahan dan ranting, mampu meneduhkan saat matahari bersinar terik.

Pemandangan molek yang memanjakan mata itu sangat kontras dengan beberapa kecelakaan lalu lintas di daerah tersebut. Kecelakaan yang sering merenggut nyawa pengguna jalan.

Kendaraan sering terpelanting atau terjungkal ke sawah tanpa sebab. Pada beberapa kecelakaan tunggal di tempat itu, pengendara bahkan meninggal di tempat.

Kota Gaib di Ujung Jalan

Gapura tua yang terlihat tak terawat, berdiri di tepi jalan poros Ujung Labbu. Warnanya yang putih pudar senada dengan warna lantai. Pada bagian atas gapura, terdapat tiga susun atap kecil. Bentuknya sudah tak lagi utuh, entah hancur karena angin, atau karena usia gapura yang menua.

Tidak ada literasi yang mengulas sejarah berdirinya gapura tua di sana. Hanya satu dua kisah misteri yang simpang siur jadi bahan pembicaraan orang-orang, tentang sosok penghuni gapura dan seperti apa misteri Kampung Ujung Labbu yang kerap makan korban jiwa.

Secara kasat mata, jalan poros Ujung Labbu hanyalah lintasan biasa, bahkan terbilang sepi. Hanya kemolekan pemandangan alam yang mampu menarik perhatian sebagian besar pengguna jalan.

Namun, bagi mereka yang mata batinnya terbuka, atau mereka yang indigo, penglihatannya bisa menembus dimensi lain. Mereka melihat kota gaib yang luar biasa ramainya.

Sama halnya manusia, kehidupan mereka juga punya hal-hal seperti itu, ada pasar, ada kota dan semacamnya.

Kota Gaib BantaengGapura tua di Ujung Labbu yang konon menjadi bagian dari lintasan menuju kota gaib di Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Seorang laki-laki indigo yang ditemui Tagar, Sandra, kelahiran tahun 1981, bahkan mengatakan kota gaib itu seperti kota metropolitan dalam dunia nyata. Beberapa bangunan megah berdiri di kota itu, dengan situasi kota yang tak pernah tidur.

"Sama halnya manusia, kehidupan mereka juga punya hal-hal seperti itu, ada pasar, ada kota dan semacamnya," kata Sandra.

Ia bercerita ada beberapa sosok gaib yang selama ini menjadi penunggu titik-titik tertentu di Ujung Labbu. Mereka itulah yang menurut Sandra membuat lokasi tersebut menjadi rawan kecelakaan di kabupaten bertajuk Butta Toa ini.

Sosok-sosok gaib di situ tidak senang jika ada manusia yang lupa diri. Apalagi jika berkendara semaunya di wilayah mereka. Mereka menganggap para pengguna jalan itu seolah menantang mereka.

Itulah sebabnya kecelakaan lalu lintas yang biasa terjadi di sana, biasanya menimpa orang-orang yang tidak berhati-hati dan mawas diri saat berkendara. Orang-orang yang jadi korban biasanya adalah mereka yang mengendarai kendaraan dengan tergesa-gesa, berkecepatan tinggi, kurang hati-hati, atau mungkin dalam keadaan pikiran kosong.

Makhluk-makhluk tersebut tak jarang membuat pengguna jalan bingung. Para pengguna jalan yang ugal-ugalan, menurut Sandra, akan melihat jalanan tersebut lurus. Padahal sebenarnya jalanan itu menikung, sehingga mereka akan melayang dan terjun ke dalam sawah.

Salah satu sosok gaib yang berbahaya di daerah itu berupa seekor kerbau besar. Kata Sandra, sosok kerbau tidak kasat mata ini sering memunculkan diri sedang berbaring tepat di tengah jalan. Jika dia terusik oleh pengguna jalan, kerbau itu akan mencelakai orang yang tidak disukainya itu.

Para pengguna jalan yang ugal-ugalan kadang celaka akibat menghindari siluman kerbau itu, yang bisa menjelma menjadi petani dengan topi jerami dan sarung yang tersampir di pundak. Sosok kerbau ini sering muncul saat hujan tengah hari.

"Ya, namanya kita hidup berdampingan sama mereka, itu tidak bisa dipungkiri. Kalau kita bisa berkendara dengan pelan dan hati-hati, kenapa harus balapan dan terburu-buru, itu berisiko mencelakai kita juga, bisa bikin tersinggung mereka. Jadi ambil sisi positifnya saja," kata Sandra sambil menyulut rokok yang sedari tadi dijepit dua jarinya.

Selain makhluk berupa siluman kerbau, berbagai sosok gaib lain sejak lama mendiami tempat itu, yang letaknya tak jauh dari bibir pantai. Di antaranya sosok Wewe Gombel, ular besar bermahkota dengan rantai di leher, sosok berpakaian adat Bali di dekat gapura tua.

Kota Gaib BantaengPoros Ujung Labbu, Jalan Andi Mannappiang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Ikan Bertubuh Separuh dan Kerapu Raksasa

Tak hanya di daratan, sosok makhluk gaib juga ada di sekitar pantai. Setidaknya ada dua makhluk gaib berwujud ikan di sana, salah satunya adalah ikan yang tubuhnya hanya separuh di sekitar pantai, di sekitar batu karang berukuran cukup besar.

Jika ikan bertubuh separuh itu muncul, menandakan akan muncul bahaya di areal pantai. Warga setempat menyebut ikan itu dengan nama Juku' Sipolong-polong, yang berasal dari Bahasa Makassar, artinya ikan sepotong.

Biasanya orang-orang yang memancing di sekitar situ akan pulang saat ada tanda kehadiran Juku Sipolong-polong. Biasanya kehadiran ikan itu ditandai ombak tenang yang tiba-tiba beriak, atau umpan yang seolah ditarik oleh ikan besar, namun saat diangkat yang tersangkut hanya ikan kecil.

Sedangkan siluman lain adalah ikan kerapu berukuran raksasa. Pernah sekali waktu, sekira 10 tahun yang lalu, Sandra dan temannya yang memang gemar memancing di spot dekat karang itu, dibuat kaget oleh pengakuan seorang penyelam yang tiba-tiba muncul dari dalam air.

Penyelam yang lengkap dengan peralatan diving-nya itu mengaku sudah lama menyukai spot di lokasi tersebut. Selain ikan yang cukup banyak, terumbu karang di situ pun tumbuh begitu subur dan indah.

Satu-satunya hal yang membuat lokasi itu tidak nyaman adalah saat munculnya sosok penunggu spot, berupa ikan kerapu berukuran sebesar drum minyak 200 liter. Sosok penunggu itu, kata Sandra, hingga kini masih ada di sana.

Hingga saat ini, kepercayaan masyarakat tentang makhluk penunggu itu juga masih ada. Sandra masih sering melihat orang-orang meletakkan sesaji di gapura maupun di karang tepi pantai Lamalaka itu.

Sesajian yang sering didapatinya pun bermacam-macam. Mulai dari songkolo atau beras ketan yang ditanak, ayam bakar yang ditaruh di atas tampah lengkap dengan dupa dan kemenyan yang sudah dibakar.

Bahkan dulu, kata Sandra, tak jarang orang-orang datang untuk bersemedi di dekat karang, dengan tujuan berbeda-beda. Ada yang datang untuk meminta nomor togel, ada juga yang sengaja datang untuk bernazar sesuatu.

"Biasanya orang datang membawa sesajian, sambil bernazar kalau saudara atau anaknya sembuh akan datang kembali dan melepaskan seekor ayam di sana untuk persembahan." []

Baca cerita lain:

Berita terkait
Menyapa Eloknya Mamuju dari Puncak Anjoro Pitu
Embus angin siang itu cukup kencang, menggoyangkan dahan dan dedaunan di Bukit Anjoro Pitu, Mamuju, Sulawesi Barat.
Luka Dalam Teramat Dalam di Singkil Aceh
Usai salat, pria itu menangis dan tertawa, kadang tersenyum lebar tiba-tiba meneteskan air mata. Luka dalam seorang pria di Singkil Aceh.
Hari Terburuk Benni Kehilangan 5 Anggota Keluarga di Makassar
Lima peti jenazah berjejer rapi di dalam ruangan di rumah duka di Makassar. Kain satin putih melapisi peti-peti tersebut.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.