Korban Meninggal Banjir Jabodetabek Sudah 30 Orang

Jumlah korban meninggal akibat banjir berdasarkan sinkronisasi dan validasi data sampai pukul 21.00 WIB mencapai 30 orang.
Banjir mengundang sampah termasuk kasur ikut berenang menuju Kali Ciliwung di bawah jembatan Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Januari 2020. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan jumlah korban meninggal akibat banjir di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menjadi 30 orang. Angka itu berdasarkan sinkronisasi dan validasi data sampai dengan pukul 21.00 WIB.

Dikutip dari situs bnpb.go.id, data dikumpulkan oleh BNPB dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, BPBD, TNI, Polri dan sumber lainnya. Korban meninggal terbanyak berada di Kabupaten Bogor 11 orang, kemudian Jakarta Timur 7 orang, Kota Bekasi dan Kota Depok masing-masing 3 orang. Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, dan Kota Tangerang masing-masing satu orang.

"Dari faktor penyebabnya, 17 orang meninggal karena terseret arus banjir, lima orang tertimbun longsor, lima orang tersengat listrik dan tiga orang hipoterma," kata Kepala BNPB Doni Monardo dalam keterangannya.

Hujan deras masih berlangsung hingga 10 Januari 2020

Doni menegaskan hujan deras masih akan berlangsung sampai tanggal 10 Januari 2020. Untuk itu, agar tidak menimbulkan korban lebih banyak lagi, ia mengimbau agar warga yang rumahnya masih terendam cukup dalam dan masih bertahan, agar segera dievakuasi ke tempat aman. "Bila kondisi banjir sudah surut maka boleh kembali ke rumah masing-masing. Utamakan keselamatan jiwa terlebih dahulu dibandingkan harta benda," katanya.

Banjir JakartaKendaraan melintasi banjir di kawasan Jalan S. Parman, Jakarta Barat, Rabu, 1 Januari 2020. Banjir tersebut disebabkan tingginya curah hujan serta buruknya sistem drainase di kawasan tersebut. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

Kementerian Sosial (Kemensos) sebelumnya mencatat ada 26 korban meninggal dunia akibat musibah banjir yang melanda wilayah Jabodetabek. Korban paling banyak berada di wilayah Kabupaten Bogor dengan total 11 orang. "Selain itu, total 31.232 jiwa mengungsi akibat banjir," kata Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara dalam rilisnya, Kamis, 2 Januari 2020.

Kiriman bantuan

Kemensos, kata Juliarti, telah mengirimkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan pokok warga terdampak banjir di DKI Jakarta dan Kabupaten Bandung Barat, serta wilayah berpotensi banjir di Provinsi Banten.

Sebelumnya, Mensos sudah melakukan peninjauan lokasi banjir di Kampung Pulo, Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Kamis siang, 2 Januari 2020. Pada kesempatan itu Juliari berjanji akan memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal sebesar Rp 15 juta. "Kita harapkan jumlah korban tidak bertambah, mudah-mudahan banjir surut sehingga tidak ada korban jiwa lagi," kata Juliari.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Pilu Warga Jakarta Rumah Ditelan Banjir Air Ciliwung
Pengungsi banjir Jakarta ini pilu, menceritakan rumah ditelan luapan Sungai Ciliwung hingga hanya menyisakan atap genteng.
Jokowi Beberkan 4 Lokasi Banjir Terparah di Jakarta
Presiden Jokowi mengatakan banjir terparah di Jakarta terdapat di empat lokasi.
ACT Terapkan Total Disaster Tangani Banjir Jakarta
Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan aksi tanggap darurat menangani korban yang terdampak banjir di wilayah Jabodetabek.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.