Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan dengan terus bertambahnya pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia, maka masyarakat harus lebih berhati-hati saat menggunakan transportasi publik dan harus memerhatikan jarak saat berada di luar ruang.
Saya minta diterapkan secara ketat menjaga jarak di area-area publik. Termasuk di dalam transportasi publik.
Jokowi mengatakan pihak pengelola dan Gugus Tugas Covid-19 perlu melakukan koordinasi kepada masyarakat guna menerapkan jarak antar pengguna transportasi.
Baca juga: Jokowi Minta Tokoh Agama Dilibatkan Cegah Corona
"Saya minta diterapkan secara ketat menjaga jarak di area-area publik. Termasuk di dalam transportasi publik seperti di bandara, di pelabuhan, di stasiun kereta api, di stasiun bus, untuk mencegah penularan Covid-19," kata Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 19 Maret 2020.
Sebelumnya, Juru bicara (jubir) penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan bukan hanya Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line rute Bogor-Depok-Jakarta Kota, yang menjadi tempat kerawanan penularan virus corona. Menurutnya, di setiap tempat kerumunan pasti berpotensi menularkan Covid-19.
"Tempat berkerumun banyak adalah tempat yang potensial terjadinya penularan. Tidak hanya di commuter, di busway yang berdesakan pada jam-jam tertentu juga bisa," kata Yuri di media center kantor presiden, Jakarta, Kamis malam, 12 Maret 2020.
Baca juga: Hasil Tes Covid-19 Jokowi dan Iriana Negatif Corona
Bahkan, kata Yuri, di tempat seperti bandara juga berpotensi memaparkan penumpang dengan virus corona karena adanya banyak faktor. Dia mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Oleh karena itu, pagi tadi saya ke Soetta ketemu dengan otoritas bandara untuk berbicara dengan mereka, kita tidak bisa lagi bekerja seperti biasa dalam kaitan efisienkan tenaga. Yang antre enggak banyak, sudah buka satu gate saja biar mereka ke sana semua, enggak boleh," ucap Yuri.
Dia meminta pihak bandara membuka gate secara maksimal di bandara. Hal itu dinilai bisa mengantisipasi penularan virus di tengah kerumunan antrean penumpang.
"Justru buka gate sebanyak-banyaknya supaya tidak ada penumpukan orang. Bukalah meja check in sebanyak-banyaknya supaya tidak terjadi penumpukan orang. Kalau sehat, dalam rangka efisienkan orang ya sudah buka 2 desk saja yang lain istirahat. Itu biasa, nah sekarang ini tidak biasa," ujar dia. []