Kontroversi Rizieq Shihab, dari 'Hansip' Sampai 'Campur Racun' Hingga Siap Jadi Presiden

Banyak kontroversi Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang hingga kini masih berada di Arab Saudi.
Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Amien Rais saat menemui Rizieq Shihab di Arab Saudi. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 28/3/2018) - Banyak kontroversi Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang hingga kini masih berada di Arab Saudi.

Di antaranya pada 20 April 2003 Rizieq Shihab ditahan karena dianggap menghina Kepolisian Negara Republik Indonesia lewat dialog di stasiun televisi SCTV dan Trans TV. Ia divonis 7 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 29 Juli 2003.

Pada 13 November 2015 Rizieq kembali menjadi sorotan saat diundang ceramah oleh Bupati Purwakarta di kota tersebut. Saat berceramah, Rizieq memplesetkan kata 'Sampurasun' menjadi 'Campur Racun'. Dalam bahasa Sunda, 'Sampurasun' bisa diartikan sebagai salam hormat dan doa. Atas kejadian tersebut, Rizieq Shihab dilaporkan oleh Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat yang diinisiasi oleh Angkatan Muda Siliwangi Jawa Barat ke Polda Jawa Barat atas tuduhan penghinaan dan pelecehan terhadap budaya Sunda.

Baca juga The Power of Rizieq Shihab: Calon Wali Kota Bekasi Sowan padanya di Arab Saudi

Pada 27 Oktober 2016 Ketua Partai Nasional Indonesia Marhaenisme yang juga putri dari Presiden Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri melaporkan Rizieq ke Bareskrim Polri karena dianggap telah menghina Pancasila dan Soekarno atas pernyataan "Pancasila Soekarno, Ketuhanan ada di Pantat. Sedangkan Pancasila Piagam Jakarta, Ketuhanan ada di Kepala."

Pada 26 Desember 2016 Rizieq diperkarakan oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) atas tuduhan penistaan agama karena telah berkata "Kalau Tuhan beranak, bidannya siapa?"

Pada 12 Januari 2017 Rizieq dilaporkan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar, Raden Prabowo Argo Yuwono atas tuduhan penghinaan terhadap profesi hansip karena telah berkata, "Di Jakarta, Kapolda mengancam akan mendorong Gubernur BI untuk melaporkan Habib Rizieq. Pangkat jenderal otak hansip" dan "Sejak kapan jenderal bela palu arit, jangan-jangan ini jenderal enggak lulus litsus."

Pada Februari 2017 tersiar rumor adanya percakapan pornografi antara Rizieq dengan seorang perempuan bernama Firza Hussein beserta foto-foto syur Firza di WhatsApp. Pada 29 Mei 2017, Rizieq ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, tapi Rizieq sudah terbang ke Arab Saudi sejak 15 Mei 2017, dan belum kembali hingga saat ini.

Walaupun dalam pelarian, Rizieq seperti sosok sentral, mempunyai pengaruh besar. Banyak politisi datang ke sana, menemuinya, sebagian minta restu untuk mengikuti Pilkada.

Bahkan Rizieq menyampaikan imbauan agar Partai Gerindra membangun koalisi bersama PKS, PAN dan PBB pada Pemilu 2019.

Rizieq menyampaikan imbauan itu saat Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade mengunjunginya di Mekkah, pada Rabu malam (21/3) waktu setempat.

"Tadi malam sekitar pukul 21.30 waktu Mekkah, saya bertemu Habib Rizieq di rumah beliau. Dalam pertemuan malam tadi, Habib Rizieq memberikan imbauan agar Gerindra, PKS, PAN, dan PBB bisa berkoalisi di Pilpres 2019," kata Andre ketika dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis (22/3).

Menurut Andre, Rizieq sangat mendukung pembentukan koalisi empat parpol tersebut karena bila koalisi tercipta, Rizieq akan menyerukan kepada umat Islam untuk memberi dukungan penuh.

"Apabila koalisi Gerindra, PKS, PAN, PBB ini bisa terwujud, Habib Rizieq akan mengajak seluruh umat Islam dan keluarga besar Alumni 212 untuk mendukung koalisi ini dalam Pilpres 2019," jelas Andre.

Dalam perbincangannya dengan Rizieq, dirinya juga menyampaikan bahwa Gerindra segera mengusung Prabowo sebagai capres 2019.

"Saya yang menyampaikan dalam pertemuan itu bahwa Gerindra akan mengumumkan Pak Prabowo sebagai capres di bulan April 2018," jelas Andre.

Habib Rizieq pun mendorong agar koalisi Gerindra, PKS, PAN dan PBB bisa segera diwujudkan.

Pada Selasa 27 Maret 2018 Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air, Novel Bamukmin menyatakan pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab, siap dicalonkan sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.

"Habib Rizieq tidak menutup kemungkinan untuk menjadi presiden berdasarkan amanat umat dan kondisi negara yang memungkinkan," ujar Novel Bamukmin, Rabu 28 Maret 2019. (sa)

Berita terkait
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.