Slawi - Bayi berusia sembilan bulan di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah terkonfirmasi positif Covid-19. Bayi ini diduga tertular virus corona dari keluarganya.
Terpantau kondisi kesehatannya membaik.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soeselo Guntur Muhammad Taqwin mengungkapkan kondisi terkini dari bayi tersebut. "Terpantau kondisi kesehatannya membaik," ujar dia kepada Tagar, Senin, 20 April 2020.
Meski memperlihatkan kesehatan yang stabil namun tenaga medis rumah sakit yang berada di kawasan Slawi ini tetap menerapkan standar penanganan Covid-19. Termasuk melakukan uji lendir tenggorok yang kedua guna mengetahui hasil perawatan.
"Dalam beberapa hari mendatang akan kami lakukan uji swab ulang," tutur Guntur.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro menambahkan dengan terkonfirmasinya bayi sembilan bulan ini maka jumlah pasien positif Covid-19 di wilayahnya bertambah menjadi sembilan orang.
"Ada satu pasien lagi yang terkonfirmasi positif Covid-19. Yakni seorang bayi laki-laki berumur sembilan bulan asal Desa Kertaharja, Kecamatan Pagerbarang," kata Joko.
Menurut Joko, bayi bawah tiga tahun (batita) tersebut sempat dirawat di RSUD Soeselo pada Senin 6 April 2020 setelah mengalami demam, batuk, pilek dan diare. Kondisinya kemudian membaik dan diperbolehkan pulang pada Senin 13 April 2020.
"Saat dirawat statusnya adalah orang dalam pemantauan (ODP). Tapi pasien tersebut tetap kami ambil swab-nya dan kemudian hasilnya keluar pada Sabtu malam, 19 April 2020, dengan indikasi positif. Sehingga kami jemput lagi dari rumahnya untuk dirawat lagi di RSUD Soeselo," ujar Joko.
Joko mengungkapkan virus corona yang memapar batita tersebut diduga terjadi lewat transmisi lokal dari keluarga terdekatnya. Sebab berdasarkan hasil tracking tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, ayah dan paman si bayi memiliki riwayat perjalanan ke Bekasi dan Tangerang.
"Ayah dan pamannya kami tetapkan sebagai orang tanpa gejala (OTG) dan diisolasi secara mandiri di rumah. Mereka juga dilakukan rapid test. Jika hasilnya positif, maka akan kami lanjutkan dengan tes swab untuk membuktikan transmisi lokal ini benar-benar sudah terjadi," ucap dia.
Joko menambahkan isolasi mandiri tidak hanya diberlakukan pada ayah dan paman balita, tapi juga seluruh anggota keluarga lain yang tinggal satu rumah. Langkah ini bagian dari upaya memutus mata rantai penyebaran corona.
"Isolasi mandiri dilakukan dengan menerapkan physical distancing, mengenakan masker dan sejumlah protokol kesehatan lainnya," kata Joko. []
Baca juga:
- Ganjar Minta Semarang Ikuti Pemkot Tegal
- Jadwal Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kota Tegal
- Reaksi Ganjar Setelah Menkes Setujui Tegal PSBB