Agam - Selang beberapa jam terjadinya kebakaran hebat yang menghanguskan asrama Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Kapau di Kabupaten Agam, bantuan mulai berdatangan, Kamis, 24 September 2020.
Untuk bangunan sekolah juga sedang kami galang bantuan. Kami akan koordinasi dengan Dinas PUPR untuk menilai kelayakan bangunan.
Banyak pihak yang bahu membahu memberikan donasi. Para santri yang kehilangan tempat tidur, diungsikan sementara di rumah warga setempat.
Wali Nagari Kapau Zulkarnaini menyebutkan ragam bantuan datang dari pemerintah daerah dan pegiat sosial kemanusiaan, termasuk donasi individu.
“Segala jenis kebutuhan, bantuannya sudah mengalir. Mulai dari makanan, perlengkapan tidur dan pakaian serta alat tulis. Kebutuhan harian juga ada beberapa seperti peralatan mandi,” katanya.
Pengungsian sementara bagi para santri juga datang dari niat baik masyarakat. Warga yang memiliki rumah kosong bersedia menampung mereka sebagai tempat tinggal sementara. Juga tersedia satu bangunan MDA yang bisa dioperasikan untuk kediaman mereka.
“Rumah warga ada di Jorong Padang Cantiang. Agak lapang ditawarkan pemiliknya. Kalau kurang muat, bisa juga di bangunan MDA. Yang penting ujian tengah semester santri tetap bisa lanjut,” katanya.
Berhubung para santri sedang mengikuti ujian pertengahan semester, maka sekolah tatap muka terus dilanjutkan. Warga mengupayakan agar santri dari berbagai daerah perantauan itu tidak pulang kampung dengan terbakarnya asrama mereka.
“Untuk bangunan sekolah juga sedang kami galang bantuan. Kami akan koordinasi dengan Dinas PUPR untuk menilai kelayakan bangunan. Jika masih kokoh, bisa direnovasi atapnya. Jika tidak layak, maka tentu akan dibocarakan soal bangunan baru,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, gedung lantai dua Asrama Madrasah Tarbiyah Islamiyah Kapau di Kabupaten Agam, Sumatera Barat terbakar, Kamis, 24 September 2020. Api membara sekitar pukul 07.00 WIB, sesaat sebelum lonceng tanda proses belajar mengajar dimulai. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 2 miliar.
Kepala Kepolisian Sektor Tilatang Kamang AKP Lirman melaporkan yang terbakar adalah asrama putra di lantai dua bangunan sebanyak 4 kamar dan satu ruangan musala. Seluruh bagian atap bangunan ludes terjamah api.
“Saat kejadian, ada sekitar 30 siswa di asrama bersiap berangkat ke sekolah. Belum diketahui sumber api dari mana, petugas damkar masih dalam proses pendinginan,” katanya.[]