Bogor- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyayangkan masyarakat yang masih percaya kepada makelar demi menjadi taruna Akademi Kepolisian (Akpol). Ini disampaikan Kompolnas menyusul tertangkapnya penipu berkedok calo calon taruna yang menyilap duit 1,8 miliar rupiah.
"Saya sangat menyayangkan ada masyarakat yang percaya bahwa untuk bisa lulus seleksi jadi anggota polisi harus bayar," kata Anggota Kompolnas Poengky Indarti saat dihubungi Tagar, Jakarta, Senin, 17 Juni 2020.
Ia menegaskan pendaftaran menjadi taruna Akpol tidak dipungut biaya. Sementara orang yang memanfaatkan semangat masyarakat memasukkan putra-putrinya ke Akpol merupakan tindakan culas.
"Hal tersebut harus dianggap sebagai upaya orang-orang yang tidak bertanggungjawab jawab untuk mencari keuntungan," ujarnya.
Baca juga:
- Internal Polisi Riuh Bincangkan Pengganti Idham Aziz
- Kompolnas Beberkan 9 Dasar Menilai Calon Kapolri
- Kompolnas Jawab Isu Agama dalam Bursa Calon Kapolri
Tamatan Fakultas Hukum Universitas Airlangga ini berpendapat polisi telah membuka pendaftaran turana dengan cara bersih, transparan, akuntabel dan humanis. Indarti dapat menilai lantaran, kata dia, Kompolnas senantiasa mengawasi proses seleksi calon taruna.
"Bahkan calon siswa-siswi dan calon taruna-taruni beserta orang tua dapat mengawasi proses seleksi secara langsung," ucapnya.
Jumat pekan lalu, pada pukul 20.30 WIB, aparat Polres Lampung Selatan menjemput paksa seorang warga Desa Seloretno, Kecamatan Sidomulyo dengan inisial Sr (28 tahun) di kediamannya. Polisi menangkapnya setelah menerima laporan warga dari kecamatan setempat.
Menurut polisi, tersangka mengaku dapat membantu meloloskan anak korban menjadi taruna di Akpol. Tapi dia meminta duit kepada korban sebagai syarat.
Setelah mendaftar Akpol pada 2018 dan 2019, anak korban tetap tidak lulus seleksi. Padahal korban telah menyerahkan uang sebesar 1,8 miliar kepada calo tersebut.
Kompolnas mendukung tindakan korban yang melaporkan penipuan itu kepada polisi. Indarti berharap polisi menyeret penyilap berkedok makelar itu beserta para kaki tangannya.
"Saya sangat mendukung bagi orang-orang yang sudah ditipu dimintai uang dengan iming-iming bisa lulus dan lolos seleksi taruna Akpol, segera lapor polisi, agar pelaku dan kemungkinan komplotannya bisa segera ditangkap dan diproses pidana," kata Anggota Kompolnas ini. []