Kompolnas Sesalkan Warga Pakai Calo Demi Masuk Akpol

Kompolnas menyayangkan masih saja ada masyarakat yang percaya makelar calon taruna Akpol. Kompolnas meminta polisi menyeret para penyilap ini.
Taruna Akpol mengikuti upacara HUT ke-71 Bhayangkara di silang Monas, Jakarta, Senin (10/7). (Foto: Ant/M Agung Rajasa)

Bogor- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyayangkan masyarakat yang masih percaya kepada makelar demi menjadi taruna Akademi Kepolisian (Akpol). Ini disampaikan Kompolnas menyusul tertangkapnya penipu berkedok calo calon taruna yang menyilap duit 1,8 miliar rupiah. 

"Saya sangat menyayangkan ada masyarakat yang percaya bahwa untuk bisa lulus seleksi jadi anggota polisi harus bayar," kata Anggota Kompolnas Poengky Indarti saat dihubungi Tagar, Jakarta, Senin, 17 Juni 2020.

Ia menegaskan pendaftaran menjadi taruna Akpol tidak dipungut biaya. Sementara orang yang memanfaatkan semangat masyarakat memasukkan putra-putrinya ke Akpol merupakan tindakan culas.  

"Hal tersebut harus dianggap sebagai upaya orang-orang yang tidak bertanggungjawab jawab untuk mencari keuntungan," ujarnya.

Baca juga:

Tamatan Fakultas Hukum Universitas Airlangga ini berpendapat polisi telah membuka pendaftaran turana dengan cara bersih, transparan, akuntabel dan humanis.  Indarti dapat menilai lantaran, kata dia, Kompolnas senantiasa mengawasi proses seleksi calon taruna.

"Bahkan calon siswa-siswi dan calon taruna-taruni beserta orang tua dapat mengawasi proses seleksi secara langsung," ucapnya.

Jumat pekan lalu, pada pukul 20.30 WIB, aparat Polres Lampung Selatan menjemput paksa seorang warga Desa Seloretno, Kecamatan Sidomulyo dengan inisial Sr (28 tahun) di kediamannya. Polisi menangkapnya setelah menerima laporan warga dari kecamatan setempat.

Menurut polisi, tersangka mengaku dapat membantu meloloskan anak korban menjadi taruna di Akpol. Tapi dia meminta duit kepada korban sebagai syarat.

Setelah mendaftar Akpol pada 2018 dan 2019, anak korban tetap tidak lulus seleksi. Padahal korban telah menyerahkan uang sebesar 1,8 miliar kepada calo tersebut. 

Kompolnas mendukung tindakan korban yang melaporkan penipuan itu kepada polisi.  Indarti berharap polisi menyeret penyilap berkedok makelar itu beserta para kaki tangannya.

"Saya sangat mendukung bagi orang-orang yang sudah ditipu dimintai uang dengan iming-iming bisa lulus dan lolos seleksi taruna Akpol, segera lapor polisi, agar pelaku dan kemungkinan komplotannya bisa segera ditangkap dan diproses pidana," kata Anggota Kompolnas ini. []

Berita terkait
IPW Minta Kasus Penipuan Masuk Akpol 1,8 M Diusut
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus penipuan dengan modus masuk Akademi Kepolisian (Akpol).
Masuk Akpol 1,8 Miliar, IPW: Polisi Gajinya Berapa?
Neta S Pane mengaku prihatin terkait penipuan sebanyak Rp 1,8 miliar agar anak warga Sidomulyo mengikuti pendidikan Akademi Kepolisian (Akpol).
Isu Agama Hambat Sigit Prabowo Jadi Calon Kapolri
Mantan ajudan Presiden Jokowi dijagokan menggantikan Kapolri Idham Aziz. Tapi isu agama mungkin akan menghambatnya.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.