Medan - Komisi III DPR RI menyebut masih banyak jalan rusak di Sumatera Utara. Jalan rusak ini lalu dibahas bersama dengan Kapolda Sumatera Utara di Medan, Rabu 4 Desember 2019.
Daerah yang paling banyak jalan rusak katanya ada di Kota Medan, Binjai, Kabupaten Deli Serdang, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Samosir dan lainnya.
Ini kata Husni, anggota Komisi III DPR RI, ketika melakukan kunjungan kerja ke Mapolda Sumatera Utara, Jalan Sisingamangaraja, Km 10,5 Medan.
"Iya, jalan rusak di Sumatera Utara jadi pembahasan, tadi sudah kita diskusikan bersama dengan Bapak Kapolda Sumatera Utara," kata Husni.
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra ini menambahkan, Sumatera Utara adalah pintu gerbang seluruh wilayah dan destinasi wisatanya bagus. Pemerintah juga sudah melakukan peningkatan sarana dan prasarana, hanya saja belum maksimal.
Selain itu, ada juga di beberapa daerah yang dulunya menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah kabupaten dan kota, kini menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
Pastinya, jika jalan di daerah ini baik, maka pendapatan masyarakat yang ada juga akan semakin baik
"Kita tidak bisa pungkiri, bahwa kondisi jalan yang ada di Sumatera Utara semakin tahun semakin bagus. Di tahun 2020 mendatang, kita juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota serta pemerintah pusat, akan ada perbaikan jalan di daerah ini," ucap Husni.
Husni belum bisa membeberkan secara detail ada berapa kilometer dan berapa anggaran yang dihabiskan untuk program pembangunan atau perbaikan jalan di Sumatera Utara.
Dia menyebut bahwa perbaikan jalan pasti akan meningkatkan pendapatan ataupun ekonomi masyarakat.
"Pastinya, jika jalan di daerah ini baik, maka pendapatan masyarakat yang ada juga akan semakin baik," tutur dia.
Selain tentang kondisi jalan yang rusak, Komisi III juga membahas peran dan pengawasan pihak Imigrasi terhadap pengungsi di rumah detensi imigran (rudenim).
"Masalah orang asing, masalah pengungsi yang ada di Sumatera Utara sudah tertangani dengan baik, sama-sama kita ketahui, tidak ada gejolak apapun beberapa tahun ini tentang keberadaan pengungsi. Kita bisa mengartikan bahwa situasi pengungsi terlayani dengan baik," kata Husni.
Kemudian, dia juga berharap agar seluruh bantuan dari pihak manapun yang peruntukannya untuk kebutuhan pengungsi, dapat tersalurkan.
"Iya, kita berharap agar bantuan dari pihak manapun tetap tersalurkan dengan baik dan pengungsi di Sumatera Utara dengan mudah masuk ke dunia ke tiga, negara yang menerima kehadiran mereka," ucap Husni.
Pengawasan terhadap adanya pengungsi sangat diperlukan, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Sehingga ini menjadi pokok pembahasan, sedangkan masalah anggaran, Husni enggan berkomentar banyak.
"Pengawasan perlu dan anggaran pastinya akan didiskusikan dengan yang berwenang," tandas dia. []