Komisi 2 DPR: Pilkada Patuh Protokol Kesehatan Berjalan Baik

Anggota Komisi II DPR RI Zulfikar mengungkapkan, protokol kesehatan pencegahan COVID-19 sudah dijalankan dengan baik pada Pilkada 2020.
Anggota Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Sadikin. (Foto:Tagar/Kemendagri)

Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Sadikin mengungkapkan, protokol kesehatan pencegahan COVID-19 sudah dijalankan dengan baik dan disiplin selama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020. Khususnya ketika tahap pemungutan suara pada 9 Desember lalu.

“Dari sisi protokol kesehatan dalam Pilkada 2020 terjaga sehingga pelaksanaannya aman, sehat, selamat dan tidak menyebabkan ledakan penyebaran COVID-19,” katanya di Jakarta, Selasa, 15 Desember 2020.

Sejak awal, Komisi II DPR meminta agar penyelenggara pemilu menerapkan prokes COVID-19 dengan disiplin dalam tiap tahapan Pilkada 2020 dan ternyata berjalan dengan baik.

Namun ddiakui, ada penyelenggara dan pasangan calon yang akan ikut kontestasi Pilkada 2020 terpapar COVID-19 namun banyak yang teratasi dengan baik lantaran semua pihak ikut memastikan pelaksanaan pilkada aman dan selamat.

Dari sisi protokol kesehatan dalam Pilkada 2020 terjaga sehingga pelaksanaannya aman, sehat, selamat dan tidak menyebabkan ledakan penyebaran COVID-19.

“Saya juga prihatin ada paslon dan penyelenggara pemilu meninggal karena terpapar COVID-19. Saya pernah mengusulkan agar dilakukan ‘sampling testing’ dan ‘tracing’ khususnya setelah pemungutan dan penghitungan suara agar tidak menambah jumlah positif COVID-19,” tuturnya.

Zulfikar juga menilai, pada Pilkada 2020 masing-masing partai politik menunjukkan perbaikan saat mengusung pasangan calon karena proses rekrutmen dan seleksinya berjalan baik dan bisa memenuhi harapan masyarakat. sedangkan paslon yang disuguhkan kepada masyarakat baik dan publik pun memilih berdasarkan preferensi kepada kebijakan serta visi-misi paslon.

“Karena itu saya meyakini konsolidasi demokrasi Indonesia ke depan semakin baik,” sebutnya.

Politisi Partai Golkar ini menilai, dari sisi partisipasi pemilih  kualitasnya meningkat lantaran  masyarakat menggunakan hak pilihnya berdasarkan preferensi pada kebijakan misalnya sejauh mana prestasi dan dedikasi paslon, serta rekam jejak.

Hal itu menurutnya, terbukti dengan banyak paslon petahana yang tidak terpilih kembali sebab masyarakat melihat rekam jejak calon selama memimpin daerah. []

Berita terkait
Kemendagri: Kajian Evaluasi Pilkada Memasuki Babak Akhir
Kemendagri mengatakan, evaluasi penyelenggaraan Pilkada yang melibatkan beberapa lembaga think tank independent memasuki babak akhir.
Tito: Keberhasilan Pilkada 2020 Bukti Indonesia Negara Kuat
Mendagri mengatakan, Indonesia menjadi salah satu dari 90 negara yang tetap menggelar pesta demokrasi di tengah pandemi COVID-19.
39 Desa di Jateng Gelar Pilkades, Ganjar: Adopsi Pilkada
Sebanyak 39 desa di Jawa Tengah segera gelar Pilkades. Gubernur Ganjar minta pelaksanaan protokol kesehatan Pilkades bisa mengadopsi Pilkada.
0
PKS Akan Ajukan Uji Materi PT 20%, Ridwan Darmawan: Pasti Ditolak MK
Praktisi Hukum Ridwan Darmawan mengatakan bahwa haqqul yaqiin gugatan tersebut akan di tolak oleh Mahkamah Konstitusi.