TAGAR.id. Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki ragam kuliner dan jajanan pasar atau tradisional di dalamnya. Dari yang tradisional sampai dengan kekinian tumpah ruah di kota budaya ini.
Kali ini, Tagar ingin mengulik tentang jajanan pasar tempo dulu yang masih digandrungi masyarakat salah satunya klepon. Di era media sosial dan teknologi, jajanan pasar ini justru semakin lestari keberadaanya.
Klepon pada umumnya memiliki bentuk yang bulat serta tekstur yang lembut siap memanjakan lidah Anda. Makanan ini terbuat dari tepung beras ketan yang diberi pewarna hijau atau putih, kemudian diisi dengan gula merah lalu dibentuk bola-bola kecil yang direbus dalam air mendidih. Tapi jangan salah, pewarna klepon tetap alami alias tidak mengandung bahan kimia.
Setelah masak bola-bola kecil ini kemudian ditaburi parutan kelapa. Lebih mudah digelindingkan di atas parutan kelapa agar semua sisi klepon terbaluri secara merata oleh parutan kelapa. Sehingga ciri khas dari jajanan pasar yang satu ini adalah bola-bola kecil berisi gula merah dan taburan kelapa.
Saat dikunyah akan meletup di mulut. Nyess... terasa manis gula merah menyentuh lidah. Anda akan ketagihan mengunyahnya lagi dan lagi.
Klepon yang sering dijumpai memang lebih terbiasa melihat klepon yang berwarna hijau. Semakin berkembangnya zaman membuat para penjual ikut berinovasi menggunakan warna yang lebih menarik lagi, misalnya ungu.
Warna hijau yang menjadi ciri khas klepon ini didapatkan dari bahan pewarna yang berasal dari daun suji atau daun pandan. Sedangkan untuk klepon ungu berasal dari ubi ungu. Tapi soal rasa, Tagar menjamin masih sama-sama enak.
Tak hanya warna saja, bahkan isinya kini tidak lagi satu varian rasa, ada yang diisi dengan coklat, strawberry, nanas, dan masih banyak lagi.
Tagar berhasil menemukan salah satu penjual kue klepon di Yogyakarta yang bisa Anda cicipi. Adalah Bagyo 60 tahun, yang hingga saat ini masih memproduksinya. Dia menjual jajanan khas ini hasil turun temurun yang harus terus dilestarikan.
Setiap hari, Bagyo yang didampingi sang istri menjajakan jajanan tradisionalnya. Dagangannya laris diburu pembeli. Mulai dari yang anak-anak sampai orang dewasa.
Masih banyak pembeli yang menggandrungi klepon untuk sekedar bernostalgia dengan makanan jaman dulu ini. Tak heran, dagangannya selalu habis tidak tersisa.
Harga klepon yang dijual di pasaran memang relatif murah, maka tak jarang jika banyak orang yang memilih membeli dari pada membuatnya. Harga yang ditawarkan bervariasi mulai dari Rp 5.000 - Rp 10.000 untuk satu porsi tergantung jumlah bola-bola kecil.
Di Yogyakarta, klepon dapat ditemukan di pasar tradisional atau juga pedagang kue keliling tradisional. Sementara jajanan tradisional milik Bagyo ini bisa Anda cari di Pasar Kolombo Yogyakarta.
Jika berkunjung ke sana, tak hanya klepon yang bisa didapatkan. Anda juga bisa memadukannya dengan beragam jajanan tradisional lain seperti getuk, gatot, tiwul, lutis, dan aneka jenang. Model pembungkusannya juga masih tradisional menggunakan daun pisang. []
Baca Juga:
- Getuk Lindri dan Empat Jajanan Khas Indonesia
- Kue Kicak, Jajanan yang Hanya Tersaji Saat Ramadan
- Permen Gulali dan 4 Jajanan Masa Kecil Masih Eksis