Klaster Bandara Soetta, Pengamat: Wali Kota Tangerang Lebay

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mencurigai Bandara Soetta menjadi klaster penyebaran Covid-19, pengamat menilai itu terlalu lebay.
Ratusan calon penumpang mengantre untuk mendapatkan pengesahan surat ijin naik pesawat di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (14/5/2020). (foto: ANTARA FOTO/Ahmad Rusdi/Bal/hp).

Tangerang – Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menunjukkan rasa kekhawatirannya terhadap arus pengguna Bandara Soekarno – Hatta (Soetta) yang menurutnya bisa saja menambahkan angka sebaran Covid-19 di Kota Tangerang. Namun demikian, kegundahan Arief dalam klaster tersebut dinilai terlalu lebay oleh pengamat Kebijakan Publik, Adib Miftahul.

Semua penumpang yang ingin naik pesawat harus memiliki surat Rapid Test, harus bawa PCR juga kan?

Bandara Soekarno Hatta, menurut Adib, merupakan fasilitas transportasi udara berskala Internasional, yang sudah pasti punya proteksi ketat terhadap protokol Covid-19. Jadi tidak bisa begitu saja, atau dianggap dengan mudah sebagai klaster penyebaran virus Corona ke daerah yang dipimpinnya.

"Dengan pernyataan seperti itu, Arief terkesan cuci tangan terhadap penanganan Covid -19. Ga usah lebay lah," ucap Adib kepada Tagar pada Kamis, 17 September 2020.

Adib mengatakan, setiap orang yang berpergian melalui Bandara Soetta itu belum tentu menuju ke Kota Tangerang. Apalagi menurut survei, bandara yang terletak di Kota Tangerang tersebut meraih predikat yang baik dengan penerapan protokol kesehatan yang super ketat.

"Semua penumpang yang ingin naik pesawat harus memiliki surat Rapid Test, harus bawa PCR juga kan?" ucap Adib.

Dengan demikian, kata Adib, keseriusan Wali Kota Tangerang dalam menangani Covid-19 di Kota Tangerang patut dipertanyakan kembali. Terlebih mengenai jumlah angka sebaran pengidap virus Corona menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang.

"Bagaimana dengan data sebaran itu, Apakah dia (Arief) sendiri mempunyai data yang valid dari Dinkes menurut surveynya dia?" ucap Dosen Fisip Unis ini.

Adib mengatakan, kecurigaan Arief terhadap Bandara Soeta ini terkesan membelokkan arah kepentingan. Padahal di sisi lain, Kota Tangerang masih dalam cengkraman zona merah. Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah bagaimana Wali Kota Tangerang fokus terhadap klaster keluarga, klaster industri dan klaster Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Sebar anggota untuk sosialisasi yang berkesinambungan dan memberikan sanksi sebagai langkah terakhir bagi pelanggar protokol kesehatan. Itu jauh lebih penting, ketimbang harus membelokkan masalah kemana-mana," ucap Adib.

Pemkot Tangerang, kata Adib, seharusnya sudah bisa melakukan evaluasi, bagaimana men-tracing klaster keluarga, klaster pabrik, dan klaster yang lainnya.

"Jadi bukan beralih curiga ke Bandara Soetta. Lebih baik fokus, biar bisa seperti Tangsel di zona oranye, bahkan lebih baik bisa dihijaukan kembali," ujarnya.[]

Berita terkait
Cek Traveler, Bandara Soetta Pakai Health Alert Card
PT Angkasa Pura II (Persero) mengumumkan tak ada lagi pemeriksaan SIKM di Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang) dan Halim Perdanakusuma (Jakarta).
DKI PSBB, Ini List Aturan di Bandara Soetta & Halim
Bandar Udara Soekarno-Hatta dan Bandar Udara Halim Perdanakusuma menyesuaikan layanan dan operasional seiring pemberlakuan PSBB di DKI Jakarta.
Pindah ke T3 Bandara Soetta, Citilink Beri Akomodasi
Maskapai Citilink Indonesia memastikan bakal menyediakan transportasi tambahan bagi calon penumpang dari terminal sebelumnya ke terminal 3
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu