Padang - Tangkapan layar status WhatsApp yang diduga milik Kapolres Agam, AKBP Dwi Nur Setiawan, tersebar di akun media sosial (medsos) Instagram bernama @gelas__intel.
Status itu menyebutkan bahwa ajakan reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 adalah akal-akalan Front Pembela Islam (FPI) membikin rusuh di Jakarta.
Saya juga kaget kok ada tangkapan layar seperti itu.
Namun hal tersebut dibantah keras Kapolres Agam, AKBP Dwi Nur Setiawan. Dia mengaku akun WhatsApp-nya dibajak orang tak dikenal.
"Saya juga kaget kok ada tangkapan layar seperti itu. Pada saat itu, juga banyak teman kasih tahu jika teman saya banyak dimintai sesuatu dari kontak WhatsApp saya tersebut," kata Dwi kepada Tagar, Jumat 29 November 2019.
Dia mengaku telah memulihkan akun WhatsApp-nya dengan memasang keamanan ganda serta kata sandi jika seseorang menghubunginya ke nomor tersebut.
"Akun Instagram yang digunakan juga akun yang sudah lama tidak saya pakai karena dulu kena bajak dan tidak bisa lagi saya buka," tuturnya.
Dwi Nur belum menentukan apakah mengambil langkah hukum atau tidak terkait insiden yang merugikan dirinya tersebut.
"Belum ada arah ke sana, yang penting akun saya sudah kembali normal. Akun ini saya perbaiki sendiri dengan cara menghapus kembali nomor dan melakukan restart, serta ada beberapa langkah yang dibantu teman," katanya. []
