Kisruh Berkarya, Pengamat Kritik Gaya Tommy Soeharto

Direktur Lingkar Madani sekaligus pengamat politik Ray Rangkuti mengkritik sikap Tommy Soeharto yang melakukan pemecatan terhadap kadernya.
Putra Presiden Kedua Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto. (Foto: Twitter/@hputrasoeharto)

Jakarta - Direktur Lingkar Madani sekaligus pengamat politik Ray Rangkuti mengkritik sikap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto yang melakukan pemecatan terhadap kader Partai Berkarya. Sebagai ketua umum partai, langkah Tommy dinilai terlalu cepat dan kurang tepat.

"Harus dilihat anggaran dasar/ anggaran rumah tangga (AD/ART) partai. Kalau memang tidak ada yang melanggar ketentuan, tentu saja, secara legal pemecatan itu dapat saja dilakukan. Hanya saja, dari segi waktu pemecatan itu rasanya terlalu cepat," ujar Ray Rangkuti kepada Tagar, Minggu, 12 Juli 2020.

Ray menuturkan kisruh di internal partai, seperti yang terjadi dalam Berkarya sebenarnya umum dan bisa saja terjadi. Maka dari itu, menurut dia Tommy seharusnya melihat kisruh sebagai kritik internal terhadap partainya.

"Menghadapinya dimulai dengan dialog. Apa yang jadi masalah, apa tuntutannya dan apa saja yang bisa dan tak bisa dikompromikan. Begitu cara berpartai yang elegan," ucapnya.

Menurutnya, kepemimpinan seperti itu butuh keahlian. Bagi mereka yang tidak lahir dari organisasi yang berjenjang, kata Ray, kesabaran dalam bernegosiasi, menata, dan bermusyawarah itu akan jadi beban dan berat.

"Akan lebih parah jika cara pandang terhadap kepemimpinan itu dengan ke-akuan. Pemimpin adalah aku, aku adalah pemimpin. Maka budaya dialog, musyawarah akan tergerus," tutur dia.

Baca juga: Pecat Kader Membelot, Gaya Tommy Warisan Soeharto?

Tommy Soeharto didampingi Sekretaris Jenderal Berkarya Priyo Budi Santoso dan perwakilan Dewan Pengurus Wilayah Partai Berkarya se-Indonesia membubarkan helatan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Partai Berkarya yang diinisasi Presidium Penyelamat Partai Berkarya atau P3B.

Ia menyebut Munaslub yang digelar P3B ilegal, sehingga memerintahkan seluruh peserta meninggalkan area acara. Cara tersebut, kata dia untuk menjaga citra partai yang dibentuk pada 2016 lalu.

"Tentunya kita harus melakukan pendekatan yang persuasif, tidak anarkis, dan jaga kebaikan citra partai di manapun, khususnya di hotel ini," ujar Tommy Soeharto, Sabtu, 11 Juli 2020.

Sementara itu, menurut Priyo Budi Santoso kehadiran Tommy selaku Ketua Umum Partai Berkarya dan perwakilan Dewan Pengurus Wilayah Partai Berkarya se-Indonesia memang untuk membubarkan acara Munaslub tersebut.

Sebab, Munaslub diselenggarakan oleh kelompok ilegal yang yang telah diberhentikan dan dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Berkarya beberapa hari sebelum Munaslub.

"Apa yang menamakan dirinya sebagai Presidium Penyelamat Partai itu adalah ilegal, inkonstitusional dan melawan hukum. Karena itu kemudian rapat memutuskan, mereka diberhentikan dari pengurus maupun dari keanggotaan sebagai anggota Partai Berkarya," kata Priyo. []

Berita terkait
Di Balik Kisruh Munaslub Berkarya Vs Tommy Soeharto
Munaslub Partai Berkarya tetap digelar sejumlah kader yang mengatasnamakan Presidium Penyelamat Partai Berkarya meski ditentang Tommy Soeharto.
Munaslub Partai Berkarya Lengserkan Tommy Soeharto
Sejumlah kader Partai Berkarya yang mengatasnamakan Presidium Penyelamat Partai Berkarya melengserkan Hutomo Mandala Putra dari kursi ketum.
Tommy Soeharto Tindak Tegas yang Mengisruhkan Berkarya
Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto menindak tegas pihak yang mengisruhkan partai yang ia pimpin sesuai AD/ART.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.