Kisah Yanti, Hamil Tua Diteror Kuntilanak Gowa

Yanti, perempuan hamil delapan bulan diganggu kuntilanak di rumahnnya di Gowa, Sulawesi Selatan. Dia tidak menyangka kecerobohan membuatnya apes.
Ilustrasi kuntilanak. (foto: today.line.me)

Gowa - Peristiwa ini nyata dialami Yanti. Kejadian aneh itu menimpanya beberapa bulan lalu saat perempuan berusia 25 tahun ini tengah mengandung anak pertamanya.

Kepada wartawan Tagar, Yanti menceritakan pengalaman mengerikan yang sulit ia lupakan, bahkan hingga saat ini masih membekas kuat. Setelah menyeruput teh hangat, dia terlihat agak lega. Perlahan, dia bersedia menguak kisahnya saat diteror kuntilanak.

Jangan ambil anakku, karena sosok hitam besar itu, dia duduk pas di atas perut, seperti mau ambil anakku.

Saat Yanti berbadan dua, dirinya yakin betul telah diganggu sesosok lelembut. Kala itu, umur kehamilannya sedang jalan delapan bulan.

Kejadian tersebut terjadi di rumahnya di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Malam itu Yanti mengaku sedang sendirian di rumahnya. Sedangkan suaminya tengah lembur di kantor, pulang ke rumah pada pagi hari.

Tidak seperti malam-malam sebelumnya, kegelisahan mulai melanda batin Yanti. Dirinya sedikit merasakan kontraksi di bagian perut.

Dalam hatinya, mungkin si jabang bayi sedang merasa kegerahan, seperti yang dia rasakan usai matahari terbenam. Oleh sebab itu, dia putuskan untuk tidak menutup jendela kamar.

Jarum jam terus bergerak maju, hatinya kian gelisah dari waktu ke waktu. Badan Yanti mulai berkeringat, pikirannya menjalar kemana-mana. Dalam ingatannya, hari itu adalah malam Jumat, yang sangat erat dengan nuansa mistis. Namun, ia enggan berpikir yang tidak-tidak.

"Waktu itu jam menunjukkan pukul 22.40 Wita. Saya masih ingat sekali, seluruh badan tiba-tiba saja merinding. Tapi anehnya serasa panas. Dan malam itu juga malam Jumat. Kan suami lembur, jadi betul-betul sendiri di rumah," tutur Yanti di Bantaeng, Senin, 15 Oktober 2019.

Dia makin dirasuki pikiran yang tidak-tidak. Tiba-tiba saja ia tersadar, sore harinya, warga sekitar baru saja ada yang meninggal dunia. Jenazahnya dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) tepat di depan rumahnya.

Rumah Yanti memang berhadap langsung dengan pemakaman umum. Tidak heran jika terkadang, terdengar jelas suara tangisan para pengantar jenazah.

Wanita Hamil Disukai Lelembut

Sekitar pukul 1.50 Wita, perempuan berambut panjang ini baru diserang kantuk berat.

Sembari mengelus-elus perutnya, Yanti merasa baru memejamkan matanya sebentar. Tiba-tiba dia bermimpi. Dalam lelapnya, Yanti menyaksikan sosok hitam besar sedang merangkak, menaiki perut.

Puncaknya ketika akan terbangun, di antara dimensi tidur dan sadar, Yanti kembali bermimpi, namun hanya sekelebat saja, dirinya mendengar suara cekikikan kuntilanak.

Saya ketakutan dan pada saat terbangun itu tubuh saya tidak bisa digerakkan, seperti ketindihan.

Namun entah mengapa, saat kondisi Yanti telah terjaga, ketawa kuntilanak itu malah keluar dari mulutnya sendiri.

Seketika napasnya tercekat, tubuhnya tidak lagi bisa digerakkan meski ia sudah berusaha melawan sekuat tenaga. Dia tidak bisa minta pertolongan kepada siapa pun, harus menelan mentah-mentah misteri ini sendirian.

"Sumpah, malam itu menjadi malam paling seram. Saya sampai tidak menyangka suara yang saya kira datang dari mimpi ternyata keluar dari mulut saya sendiri. Saya ketakutan dan pada saat terbangun itu tubuh saya tidak bisa digerakkan, seperti ketindian," tuturnya tergagap-gagap.

Cukup lama Yanti terdiam menganga dengan dada sesak. Dia hanya bisa membaca ayat kursi supaya dilindungi dan dijauhkan dari malapetaka.

Setelah dia rasa badannya kembali normal, perlahan, hal pertama yang Yanti lakukan setelah badannya bisa digerakkan adalah mengusap perut.

"Saya berusaha rasakan gerakannya anakku, masih bergerak atau tidak," kata Yanti dengan mata berkaca-kaca.

Dia hanya ingin memastikan bakal bayi yang dikandungnya masih ada, tidak hilang. Sebab, dalam mimpi, dia sempat terimpit sosok menyeramkan yang enggan melepasnya. Yanti risau tak ingin anaknya dibawa makhluk halus.

"Di pikiranku saat itu, jangan ambil anakku, karena sosok hitam besar itu, dia duduk pas di atas perutku, seperti mau ambil anakku," tuturnya.

Saat terbangun, seingatnya waktu masih menunjukkan pukul 03.15 dini hari. Dirinya langsung duduk, matanya mengamati sekeliling sudut ruangan kamar, tempat tubuhnya merebah. Sembari berpikir, kenapa tiba-tiba ia sempat mengeluarkan ketawa kuntilanak?

Jendela Terbuka Saat Magrib Tiba

Yanti akhirnya menyadari, memang ada kesalahan yang baru ia pahami, usai melirik jendela kamarnya dalam kondisi terbuka lebar. "Tapi hari itu saya memang tidak menutupnya, karena itu tadi, perasaan saya panas (gerah) sekali, keringatan terus," kata Yanti.

"Jendela kamarku itu sejak magrib tidak tertutup, saya sempat ingat perkataan orang tua, kalau jelang magrib itu semua pintu dan jendela harus ditutup dengan mengucap lafaz Allah, karena waktu di antara terbenamnya matahari itu waktu di mana setan-setan dilepas," sambungnya.

Yanti menerangkan, sejak kejadian itu, dia tidak henti-hentinya berpikir. Apa rumah yang dia tempati memang dihuni kuntilanak ataukah lelembut tersebut hanya mampir melintas sesaat, karena melihat kondisi dirinya yang kala itu sedang hamil tua.

Sebagaimana diketahui, sejak dahulu kala, kata dia, mitos ibu hamil dan dunia gaib memang tidak dapat terpisahkan.

Bahkan, hingga saat ini penulis masih menemukan ibu hamil dengan membawa gunting atau peniti sebagai tameng, daripada mendapat gangguan kuntilanak yang kerap mengganggu ibu hamil. Yanti pun mengakhiri kisahnya sore itu, berpamitan untuk melakukan salat asar.

Berita terkait
Kuntilanak Penculik dari Bantaeng Sulawesi Bernama Anja
Menjadi cerita turun-temurun Anja sosok kuntilanak menakutkan di Banteang, Sulawesi Selatan, karena kerap menculik anak kecil selepas magrib.
Tragedi Berdarah Rumah Berhantu di Bantaeng
Di sebuah rumah angker tak berpenghuni di Bantaeng, Sulawesi Selatan, kabarnya sempat terjadi tragedi berdarah, saat suami memenggal istrinya.
Noni Belanda dan 3 Hantu Lain yang Eksis di Bantaeng
Di beberapa kota di Indonesia banyak cerita mistis yang melegenda begitupun di Kabupaten Bantaeng, berikut hantu yang eksis di kota Bantaeng Sulsel
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Rabu 22 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Rabu, 22 Juni 2022 untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.034.000. Simak rincian harganya sebagai berikut.