Kisah Pelarian 55 Hari Pria Pembakar Janda di Kulon Progo

Pelaku pembakaran janda melarikan diri usai kejadian. Selama 55 hari menjadi buron, Agus tertangkap. Berikut kisah selama pelariannya.
Agus Triyokopari Suda, 51 tahun, pelaku yang membakar Catur Atminingsih saat digelandang ke Mapolres Kulon Progo. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Agus Triyokopari Suda, 51 tahun, nekat membakar Catur Atminingsih, usia 54 tahun, warga Dusun Tawang, Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo. Pelaku nekat berbuat keji karena sakit hati atas penolakan korban pada ajakannya untuk menikah.

Sejak kejadian pembakaran pada 5 September 2020, Agus melarikan diri. Selama 55 hari pelariannya, duda beranak dua ini akhirnya tertangkap pada 29 Oktober 2020. 

Agus Triyokopari Suda mengaku merencanakan membakar karena tersulut emosinya. Impiannya untuk menikahi korban harus kandas karena ditolak tanpa alasan. Selama tiga tahun menjalin kasih, sebenarnya korban sudah berjanji mau dinikahi. 

Baca Juga:

"Dia akhir-akhir ini ada keragu-raguan dan bilang tidak mau. Ini yang buat saya emosi sehingga nekat membakar," ucapnya dalam pers rilis di Polres Kulon Progo, Selasa, 3 November 2020.

Agus menuturkan, dirinya melakukan pembakaran pada korban hanya untuk membuatnya jera. Namun tak disangka aksinya tersebut berakibat fatal dan membuat korban meninggal dunia

Pembakar Janda di Kulon ProgoAgus Triyokopari Suda, 51 tahun, saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Kulon Progo. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Usai membakar tubuh janda satu anak ini, Agus melarikan diri. Dia singgah di beberapa tempat di rumah temannya. Mulai lari ke Bantul, Gunungkidul, Magelang hingga Wonosobo, Jawa Tengah.

Selama melarikan diri, saya tidur di pasar, jembatan bahkan kuburan. Agar bisa makan mendapatkan uang dengan cara mengemis.

Namun karena kehabisan uang, Agus akhirnya memilih kembali ke Kulon Progo. Di Bumi Binangun, Agus menggelandang dan akhirnya tertangkap di Pasar Cikli. "Selama melarikan diri, saya tidur di pasar, jembatan bahkan kuburan. Agar bisa makan mendapatkan uang dengan cara mengemis," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Polres Kulon Progo Komisaris Polisi Sudarmawan, membenarkan adanya motif asmara dalam aksi pembakaran tersebut. Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku sakit hati karena korban tidak mau dinikahi.

Kilas Balik Kronologi Pembakaran

Adapun kronologi kejadian tersebut, lanjut Sudarmawan, pada Kamis 3 September 2020 sore, pelaku dan korban bertemu di depan Puskesmas Mudal, Kapanewon Sentolo. Di pertemuan tersebut, pelaku mengajak korban menikah namun ditolak. 

Agus sakit hati, lalu menyusun rencana untuk membakar korban. Pada Sabtu 5 September 2020 pagi, pelaku membeli bensin eceran di toko yang ada dekat rumahnya di Dusun Sentolo Lor, Kalurahan Sentolo, Kapanewon Sentolo. 

Baca Juga:

Setelahnya pelaku menuju ruas jalan desa yang sering dilewati korban. Di sana pelaku menunggu korban melintas hingga kurang lebih dua jam. Setelah korban datang, Pelaku kemudian memberhentikan motor yang dikendarai dan sempat terjadi keributan. "Pelaku kemudian menyiram korban dengan bensin dan menyulutnya dengan korek api," ungkap Sudarmawan. 

Seusai membakar, pelaku melarikan diri. Korban yang masih hidup dam kondisi terbakar kemudian berupaya mencari pertolongan kepada warga. Korban sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates hampir dua bulan akhirnya meninggal dunia.

Dalam kasus ini, berhasil disita sejumlah barang bukti seperti dua kendaraan milik korban dan pelaku, korek api gas dan botol plastik untuk wadah bensin. []

Berita terkait
Buronan yang Membakar Janda di Kulon Progo Ditangkap Polisi
Polres Kulon Progo menangkap buronan pembakar seorang janda di Kulon Progo di dekat Pasar Cikli, Kapanewon Temon, Kulon Progo.
Innalillahi, Janda yang Dibakar di Kulon Progo Meninggal
Perempuan yang dibakar pria di Kulon Progo akhirnya meninggal dunia. Polisi terus mengejar pelaku yang sudah ditetapkan sebagai DPO.
Identitas DPO Pelaku Pembakaran Orang di Kulon Progo
Polres Kulon Progo menyebar orang yang diduga pelaku pembakaran terhadap perempuan. Pelaku merupakan warga Sentolo.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.