Kisah Jenderal Merangkap Profesor Tanaman di Bangka

Baginya hal penting yang bisa dicontoh dari semua itu ialah bagaimana kita bekerja sama mengembalikan fungsi mangrove.
Kepala BNPB Doni Monardo sesaat melakukan penanaman pohon di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung. (Foto: Tagar/BNPB)

Pangkal Pinang - Hamparan hijau tanaman mangrove yang tumbuh subur dan alami di Kawasan Konservasi Mangrove Munjang Kuarau Barat, berhasil menggoreskan kesan tersendiri bagi orang nomor satu di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.

Hal itu disampaikan Kepala BNPB sesaat setelah meninjau kawasan konservasi yang memiliki luas sekitar 800 hektare di Kabupaten Bangka Tengah.

"Saya terkesan. Mangrove di kawasan ini sangat natural sangat indah, dari konservasi alamnya dan sekarang jadi kawasan pariwisata," ucap Doni, sesuai rilis yang disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, Sabtu 12 Oktober 2019.

Kehadiran sang jenderal yang pernah sukses mempelopori program 'Citarum Harum' di 'Hutan Amazon'nya Bangka itu juga diisi dengan kegiatan penanaman bibit pohon mangrove. Usai menanam, Kepala BNPB kemudian berkeliling di kawasan konservasi yang juga disulap menjadi tempat wisata alami.

Lima belas menit usai melakukan peninjauan, mantan Komandan Jenderal Kopassus itu juga menyampaikan apresiasi atas usaha dari pihak-pihak yang telah aktif melakukan penyelamatan lingkungan, khususnya hutan mangrove di wilayah Bangka.

Baginya hal penting yang bisa dicontoh dari semua itu ialah bagaimana kita bekerja sama mengembalikan fungsi mangrove sebagai penyerap karbon sekaligus penghasil oksigen. Selain itu magrove juga bisa menjadi benteng alam dan pelindung dari gelombang besar hingga tsunami.

‌Dari segi ekonomi, kawasan mangrove juga menjadi rumah-rumah bagi kepiting dan udang yang memiliki nilai jual tinggi. Selain itu, pemanfaatan mangrove sebagai kawasan wisata seperti yang sudah dilakukan Bangka juga bisa menghasilkan pundi-pundi ekonomi yang berkelanjutan, asalkan pengelolaanya sesuai dengan keberlangsungan daripada ekosistem mangrove itu sendiri.

Daerah lain harus bisa mencontoh kemauan dari apa yang sudah dilakukan masyarakat peduli lingkungan Bangka untuk masa depan cucu kita semua

Kawasan Konservasi Mangrove Kuarau Barat telah menyabet penghargaan bergengsi Kalpataru pada Juli 2019 lalu. Mulanya kawasan ini hanya memiliki luas 213 hektare. Berkat usaha penanaman mangrove yang dilakukan sejak 2004 lalu dengan tingkat persentasi keberhasilan pertumbuhan hingga 90 persen itu, kawasan semakin meluas hingga 800 hektare.

Selain konservasi dan wisata alam, hutan mangrove yang memiliki empat jenis tanaman masing-masing; Rizophora, Avicinea, Soneratia Alba, Api-api itu juga menjadi lokasi favorit para pecinta fotografi burung dan alam liar.

Selain itu banyak peneliti yang keluar masuk di wilayah lingkungan yang sangat terjaga dan terawat kelestariannya tersebut.

Bicara soal penanaman pohon, sang jenderal yang juga pernah menjabat sebagai Danjen Paspampres ini seperti tak pernah kehilangan energi.

Semangatnya terus ada meskipun rutinitas sangat padat. Bahkan sejak turun pesawat dari kunjungan kerja di Belitung, sang jenderal berjalan cepat menuju sisi kanan jalan pintu masuk bandara untuk menanam pohon jenis Ketapang Kencana.

Panitia telah menyiapkan 50 bibit untuk ditanam di sekitar lokasi tersebut. Penanaman itu juga dibantu oleh satuan TNI AD yang bertugas di Provinsi Negeri Laskar Pelangi.

Selepas itu, mobil rombongan bergerak cepat meninggalkan bandara menuju lokasi penanaman pohon selanjutnya di kawasan Kalekak Nusantara, Bukit Mangkol, Desa Terak, Kecamatan Simpangkatis, Kabupaten Bangka Tengah.

Dari aspal, roda-roda mobil rombongan Kepala BNPB berganti menggilas tanah terjal. Medan yang berat itu harus dilalui menggunakan mobil jenis dobel gardan 4 x 4. Terik siang matahari pun seakan tak berararti.

Soal tanaman, pengalaman dan pengetahuan Doni Monardo mungkin sudah melebihi ahli dan peneliti tanaman. Bak sang jenderal yang merangkap sebagai profesor tanaman. Hal itu terbukti saat Doni mampu mengoreksi nama, jenis hingga asal muasal bibit tanaman yang diserahkan oleh panitia untuk ditanamnya pada kegiatan penanaman pohon di Kawasan Kalekak Nusantara itu.

"Ini yang benar bibit Kayu Hitam, dari Sulawesi. Bukan Pohon Kayu Ulin ya," kata Doni meluruskan yang disambut tawa rombongan.

Prosesi ritual penanaman itu juga dilakukan bersama-sama dengan Bupati Bangka Tengah beserta jajaran rombongan yang lain sehingga dalam sehari Doni Monardo telah menanam tiga jenis tanaman yang berbeda.

Harapan yang tersurat dari Kepala BNPB adalah agar daerah lain bisa mencontoh apa yang dilakukan orang-orang pemerhati dan peduli dengan lingkungan seperti yang bisa dilihat di Provinsi Bangka Belitung.

"Daerah lain harus bisa mencontoh kemauan dari apa yang sudah dilakukan masyarakat peduli lingkungan Bangka untuk masa depan cucu kita semua," tutup Doni.[]

Berita terkait
TNI-Polri dan Masyarakat Tanam Mangrove di Banyuasin
Pangdam II Sriwijaya bersama pasukan gabungan TNI dan berbagai unsur masyarakat melaksanakan penanaman Mangrove di wilayah Kebupaten Banyuasin.
Wisata Mangrove Bangkalan Tuai Persoalan di Masyarakat
Wisata mangrove di Kabupaten Bangkalan menyisakan persoalan pembebasan lahan.Sehingga akibat persoalan itu, wisata tersebut belum dinikmati.
Ekowisata Mangrove Segera Dibangun di Cirebon
Masyarakat diharapkan ikut serta menjaga ekosistem mangrove yang sudah ada di sepanjang pantai Kota Cirebon.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.