Jakarta - Jerman saat ini merupakan salah satu negara dengan ekonomi terkuat di Uni Eropa, dan keempat terkuat di dunia. Sejarah mata uang di Eropa negara terkemuka ini sangat menarik. Mata uang Jerman terus berkembang seiring dengan kemajuan negara melalui masa-masa perpecahan, resesi, dan hiperinflasi.
Deutsche Mark atau Mark Jerman adalah mata uang negara Jerman yang resmi digunakan sebelum diganti menggunakan Euro. Jadi Deutsche Mark atau Mark Jerman atau singkatnya D-Mark ini digunakan secara resmi dan pertama kali di Jerman Barat, sebelum Jerman Barat dan Timur menyatu. Tepatnya, Mark Jerman dikeluarkan pertama kali sebagai mata uang yang berlaku umum pada tahun 1948.
Duetsche Mark memiliki kode ISO 4217 dengan simbol DEM yang digunakan untuk mempermudah dalam setiap transasksi bisnis dan ekonomi. Kala itu, Duetsche Mark memiliki reputasi yang baik sebagai mata uang paling stabil di dunia. Hal tersebut didasarkan pada kebijakan yang dikeluarkan oleh Bundesbank, bank sentral Jerman.
Mark Jerman terus digunakan oleh masyarakat Jerman dalam melakukan transaksi sehari-hari. Bahkan Mark Jerman masih digunakan pada saat Jerman Barat dan Jerman Timur bersatu. Barulah pada tahun 1999, Mark Jerman mulai digantikan dengan mata uang Euro. Dimana Euro telah menjadi mata uang resmi masyarakat Uni Eropa.
Mata uang D-Mark masih digunakan meski sudah digantikan oleh Euro sebagai mata uang yang baru. Hal ini karena Jerman tidak langsung menghentikan peredaran Mark Jerman di dalam masyarakat. Namun, uang kertas dan koin Mark Jerman masih dapat diterima sebagai alat tukar sampai tanggal 28 Februari 2002.
Tidak semua orang Jerman senang dengan diperkenalkannya Euro. Banyak orang Jerman ingin mempertahankan Deutsche Mark. Yang lain marah karena pemerintahan tidak mengadakan referendum seperti negara-negara Eropa lainnya sebelum mengganti mata uang. Di Jerman, pengenalan Euro adalah hanya keputusan para pemimpin politik.
Namun, sekarang masyarakat Jerman sudah terbiasa dengan mata uang yang baru yakni Euro, meskipun banyak suara-suara yang mengatakan bahwa pengeluaran untuk kehidupan sehari-hari menjadi lebih mahal sejak mata uang diganti menggunakan Euro. []
(Fauzi Maulana Rizky)