Keuntungan PAN Gabung Koalisi Jokowi

artai Amanat Nasional (PAN) bakal mendulang untung besar jika merapat ke kubu Jokowi-Ma'ruf Amin selepas Pilpres 2019 berakhir.
Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kanan) bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan keterangan persa di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu malam (24/4/2019) usai acara pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku masa jabatan 2019-2024 Murad Ismail dan Barnabas Orno. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Peneliti LIPI Aisah Putri Budiarti, menyebut Partai Amanat Nasional (PAN) bakal mendulang untung besar jika merapat ke kubu Jokowi-Ma'ruf Amin selepas Pilpres 2019 berakhir.

Menurutnya, PAN bakal memberikan dampak positif dalam kontestasi pemilihan umum (pemilu) yang akan datang.

Masa koalisi yang hanya dalam kurun satu periode atau 5 tahun kedepan, juga disebut perempuan yang akrab disapa Puput itu, tidak terlalu mengikat.

"Pada (pemilu) 2024, peta politik berubah total. Jadi PAN bisa mencalonkan sendiri presiden selanjutnya. Karena peta politik nya akan berubah sama sekali," kata Aisah usai diskusi 'No People No Power', di D'Hotel, Guntur, Jakarta Selatan, Senin 29 April 2019.

"Hasil quick count Jokowi menang, dan itu benar terjadi. Jokowi menang dan PAN bergabung dengan pemerintah itu gak ada masalah, kan koalisi itu mengikat hanya 5 tahun," kata dia.

Selain itu, Aisah juga berpendapat, PAN lebih punya kesempatan besar untuk masuk ke dalam Koalisi Indonesia Kerja Jokowi-Ma'ruf Amin, dibanding partai lain semisal Demokrat.

Sebab, PAN tercatat pernah berada di kubu Jokowi dalam koalisi sebelumnya. Partai matahari biru itu juga lebih tidak punya luka masa lalu, dibanding partai Demokrat.

"Tahun 2016 lalu PAN juga kan tergabung dalam koalisi (Jokowi). Jadi saat ini lebih mudah. Dibanding Demokrat misalnya, mereka (Demokrat) kan punya luka masa lalu dengan PDIP, yang notabene partai pengusung Jokowi," tegas Aisah.

Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, saat pelantikan Gubernur Maluku beberapa waktu yang lalu, menjadi perbincangan hangat publik.

Pertemuan itu dianggap sebagai sinyal bergabungnya PAN ke dalam kubu koalisi Jokowi-Ma'ruf. Sebelumnya, Waketum PAN Bara Hasibuan juga diketahui mengeluarkan pernyataan dukungan pada pencapresan Jokowi. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Menlu Blinken Sebut G7 Bertekad Dukung Ukraina
Menlu Blinken, 24 Juni 2022, menegaskan kelompok negara-negara industri maju (G7) bertekad melanjutkan dukungan mereka pada Ukraina