Keringat Prajurit TNI di Desa Terpencil Lebak Banten

TMMD 2019 di Kabupaten Lebak, Banten, berhasil membangun akses dua desa terpencil. Jalan tersebut menjadi karya nyata TNI di pembangunan.
Anggota Korem 064 Maulana Yusuf Serang membangun jalan sepanjang tujuh kilometer di Kecamatan Cileles, Lebak, Banten, 30 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Muh Jumri)

Lebak - Ratusan prajurit Kodam III Siliwangi berhasil membangun akses penghubung dua desa terpencil di Kabupaten Lebak, Banten. Hasil keringat para tentara itu menjadi karya nyata pengabdian mereka lewat Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Korem 064 Maulana Yusuf, Serang. 

Aceng Suhendar 45 tahun duduk santai sambil sesekali menyeruput kopi. Kepalanya terangguk dengan wajah menyunggingkan senyum melihat kondisi jalan yang terbentang di depan bengkel miliknya. Jalan yang mengubungkan desanya, Desa Cipadang dengan Desa Pasindangan, Kecamatan Cileles. 

"Senang bercampur lega karena sekarang sudah ada jalan yang bisa dibilang jalan sebenarnya menuju ke desa sebelah," ucap dia.  

Ditemui sejumlah wartawan Lebak di kediaman yang menyatu dengan usaha bengkelnya di Kampung Pematang, Cipadang, Kamis 31 Oktober 2019, Aceng tak menyangka jika mimpi warga Cipadang akhirnya teruwujud. Benaknya langsung melambung ke kondisi jalan itu dua bulan lalu. 

Terbayang, jalan yang membentang sejauh tujuh kilómeter itu masih berwujud setapak tanah. Sebuah kondisi akses transportasi yang kerap membuat dirinya dan warga lain menunda perjalanan ke desa Pasindangan.

"Sudah tak ada jalan semak-semak lagi. Jalan sebelum ini, boro-boro dilewati mobil, dilewati motor saja sulit. Naik turun, sempit, kalau hujan jalan berlumpur, kalau kemarau berdebu. Pokoknya, kalau mau ke desa sebelah jika tidak ada keperluan penting ya tidak pergi," ucapnya sambil kembali menyuruput kopi.

Akses penghubung Cipadang - Pasindangan dibangun oleh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di lingkungan Korem 064 Maulana Yusuf. Setiap harinya, di sebulan terakhir, sekitar 150 tentara terjun langsung membuka lahan untuk badan jalan. 

Sementara warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi pembangunan jalan turut membantu. Mereka bergiliran, sedikitnya 50 orang tiap hari, bersama ratusan tentara mengayunkan cangkul dan menata batu ke jalan yang masih berupa tanah.

“Anggota TNI itu ramai-ramai kompak mencangkul tanah yang akan digunakan untuk jalan baru. Jalan baru yang dibuka TNI ini tentu akan membuka ekonomi warga di Kecamatan Cileles,” tutur dia.

Kata Aceng, sebelum dibangun oleh TNI bergotong-royong dengan warga, kondisi jalan masih berupa jalan setapak. Program pembangunan Pemerintah Lebak belum menyentuh akses transportasi di desanya. 

“Cuma hasil swadaya masyarakat aja Kang. Jalannya dulu jalan tanah bersemak-semak," ujar dia mengepulkan asap rokok yang baru saja dinyalakan.

Jalan sebelum ini, boro-boro dilewati mobil, dilewati motor saja sulit.

TMMD1Puluhan warga dari Desa Pasindangan dan Cipadang Kecamatan Cileles, Lebak, Banten, gotong-royong di program TMMD, 29 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Moh Jumri)

Kini, kondisi jalan tersebut jauh lebih baik. Lebarnya enam meter, lebih lebar dari sebelumnya dan tersusun dari batu keras. Memungkinkan untuk bisa dilintasi kendaraan roda empat, bahkan truk. Aceng mengaku bersyukur dan sangat mengapresiasi prajurit TNI yang ikut berbaur dengan rakyat untuk bekerja membangun jalan. 

Di matanya, peluh yang mengucur dari para pasukan doreng itu tidak terbuang sia. Lelah mereka memberi manfaat bagi kehidupan warga desa. Kesan sangar dari sosok seorang prajurit TNI luruh sepanjang pelaksanaan TMMD. Bukan senjata api yang ditenteng tapi cangkul, sabit, gerobak dorong dan peralatan pertukangan lain.

Aceng berharap kegiatan TMMD di kampungnya bisa dilajutkan kembali. Sebab meski sudah jauh lebih baik tapi kondisi jalan belum 100 persen mulus untuk dilalui. Kondisi jalan masih makadam berupa susunan batu, belum menggunakan aspal.

“Kalau bisa dilanjutkan kembali program TMMD. Ini langkah positif dari TNI untuk bangsa Indonesia dalam membangun ekonomi desa, dimulai dari wilayah pinggiran,” tutur dia.  

Senada diungkapan tokoh masyarakat Kampung Cisampi, Desa Pasindangan, Darmawan. Ia mengaku bahagia dengan dibukanya jalan penghubung dua desa sepanjang tujuh kilometer itu. Ia pun berharap agar TNI bisa melanjutkan kembali program TMMD 2019 di tahun mendatang.  

Bagi Darmawan, TMMD memberi manfaat nyata yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat di dua desa. “Programnya bagus karena bersentuhan langsung dengan masyarakat, membangunnya melibatkan warga dan TNI. Jadi ramai-ramai membangun jalan. Kalau bisa ini dipertahankan dan ditingkatkan,” terangnya. 

Di tempat terpisah, Kepala Desa Pasindangan Ace Aden membeber awal mula desanya dipilih menjadi tempat pelaksanaan program TMMD. Berawal dari keinginan kuat warganya untuk memiliki sebuah akses penghubung ke wilayah sekitar. 

Atas kesadaran sendiri, masyarakat Pasindangan berinisiatif untuk membuat jalan penghubung ke Desa Cipadang. Meskipun saat itu dengan segala keterbatasan yang ada, baru bisa mewujudkan jalan setapak. 

Paskaterpilih sebagai kepada desa, Ace menangkap semangat pembangunan yang menggebu dari warga desanya. Ia kemudian berinisiatif untuk mengajukan program pembangunan jalan ke pihak koramil dan kodim. 

Dan ternyata, pimpinan TNI di Kodam III Siliwiangi dan Korem 064 Maulana Yusuf menyambut positif usulan itu. Hingga akhirnya bisa masuk dalam program TMMD 2019 dan terlaksana Oktober lalu.

"Masyarakat sangat bahagia sekali menerima pembangunan TMMD. Setiap hari dari masyarakat digilir dua RT (rukun tetangga), terkadang berjumlah 60 sampai 100 orang," jelas dia.  

Ace menjelaskan TMMD dilaksanakan di Desanya telah memberikan hasil positif yang cukup signifikan. Dengan kondisi jalan menuju Cipadang yang lebih baik, aktivitas transportasi jauh lebih mudah dilakukan. Berbanding lurus dengan kegiatan di sektor ekonomi maupun pendidikan yang juga makin menggeliat. 

Lewat pembangunan ini, kita gelorakan kembali semangat gotong royong.

TMMD2Penutupan TMMD oleh Komandan Korem 064 Maulana Yusuf Serang Kolonel Infanteri Windiyatno di Lapangan Taposari Cileles, Lebak, Banten. (Foto: Tagar/Moh Jumri)

Kegiatan TMMD tersebut, lanjut dia, tidak semata berorientasi di pembangunan sarana infrastuktur dan prasarana fisik. Tak kalah penting, TMMD juga memberi dampak pada kualitas sumber daya manusia. Kehidupan berbangsa dan bernegara diajarkan secara langsung lewat ragam aktivitas TNI. 

Hikmah penting yang bisa diambil dari kegiatan TMMD adalah mengajarkan pentingnya menghargai sesama meski beda keyakinan dan selalu rukun dengan tetangga. Nilai-nilai itu harus terus tertanam di setiap diri masyarakat desanya guna membendung dampak negatif terbukanya akses informasi global.  

"Saya menyaksikan kebersamaan di setiap wajah sekaligus cucuran keringat masyarakat dan aparat pada saat bekerja, gotong-royong di lapangan," katanya.

Tak hanya membangun jalan, selama kegiatan TMMD, para prajurit TNI juga ikut memperbaiki rumah warga kurang mampu yang mengalami kerusakan karena faktor usia. 

Termasuk membangun satu sumur bor dan bak penampungan air untuk warga Desa Cipadang. Fasilitas itu penting dan sangat dibutuhkan masyarakat lantaran Cipadang kerap kesulitan air bersih ketika menghadapi kemarau. 

“Pembangunan sumur bor sekaligus penampungan air bersih karena sumur-sumur warga yang biasa digunakan dilanda kekeringan dan wagra sangat membutuhkan,” kata pria berkumis itu. 

Program TMMD ke-106 yang digagas Kodam III Siliwangi dan direalisasikan di wilayah Korem 064 Maulana Yusuf Serang digelar selama 30 hari. Mulai 2 Oktober 2019 sampai dengan 31 Oktober 2019. Seremoni penutupan TMMD dilakukan di Lapangan Topasari Kebon Karet, Desa Pasindangan. 

Komandan Korem 064 Maulana Yusuf, Serang, Kolonel Infanteri Windiyatno mengungkapkan TMMD tahun ini ingin mewujudkan percepatan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat. Karena itu ia mengajak seluruh masyarakat membangun daerahnya. 

Upaya itu sebagai bentuk antisipasi ragam persoalan di bidang teknologi, ekonomi dan budaya. "Lewat pembangunan ini, kita gelorakan kembali semangat gotong royong"jelasnya.

Windiyatno juga menyatakan semangat kebersamaan seperti TMMD merupakan hakikat nyata dari kemanunggalan TNI dengan Rakyat. Kemanunggalan itu menjadi roh perjuangan bangsa dan harus terus dipelihara.

"Kemanunggalan ini juga sebagai aktualisasi TNI dalam mewujudkan seluruh potensi wilayah. Sementara, masyarakat sebagai pendorong kemajuan bangsa," jelas perwira TNI dengan tiga melati di pundak ini. []

Baca juga:

Berita terkait
Cara Kreatif TNI Purbalingga Bikin Warga Kaya
Pelda Margiyono, Babinsa Purbalingga, Jawa Tengah, punya pembuatan stik es krim. Usaha itu mampu menambah penghasilan 300 KK.
17 Putra Pedalaman Papua Lulus Seleksi TNI AD
Mayjen Asaribab menuturkan, seleksi ini juga untuk mempermudah akses generasi muda yang berasal dari pulau terluar, perbatasan dan pedalaman.
Jokowi soal Wakil Panglima TNI Usulan Hadi Tjahjanto
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga kini belum memutuskan Wakil Panglima TNI yang seharusnya diusulkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.