Kepercayaan Dunia untuk Destinasi Wisata Indonesia Terjaga

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengatakan kepercayaan dunia terhadap destinasi wisata Indonesia terjaga. Ini alasannya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandi memberikan sambutan secara virtual saat menjadi keynote speaker pada Rakor Tiga Badan Otorita Pariwisata di JW Marriot Hotel Yogyakarta, Rabu, 2 Desember 2020. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Wishnutama Kusubandi memastikan kepercayaan masyarakat internasional terhadap Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman tetap terjaga dan dinilai masih ada. Salah satu alasannya Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Annual Meeting Global Tourism Forum 2021.

"Kami harus dapat memanfaatkan momentum ini bagi kebangkitan industri pariwisata setelah pandemi Covid-19," tutur Wishnutama yang hadir secara virtual saat menjadi keynote speaker dalam pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Tiga Badan Otorita Pariwisata di JW Marriot Hotel Yogyakarta, Rabu, 2 Desember 2020.

Menurut dia, ajang pertemuan agen, investor, hingga pemerintah ini dapat digunakan sebaik mungkin sebagai panggung untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, terutama 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas. Dan ketiga Badan Otorita Pariwisata yakni Badan Otorita Borobudur (BOB), Badan Otorita Danau Toba dan Badan Otorita Labuan Bajo harus mampu memanfaatkan peluang tersebut.

Baca Juga:

"Badan Pelaksana Otorita ini diberi tugas koordinatif, yaitu menjadi sistem integrator yang mengkoordinasi stakeholders agar sektor pariwisata tumbuh dan mencapai target Pemerintah Pusat. Target utamanya adalah menghasilkan devisa dan menjadi motor perekonomian Indonesia," tutur dia.

Di samping itu, lanjutnya, Pelaksana Otorita juga mengelola zona otorita yang dikembangkan menjadi kawasan pariwisata terpadu. Kawasan ini diamanatkan agar menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, dan menjadi produk pariwisata baru berstandar global.

Lebih lanjut diutarakannya, pandemi Covid-19 memberikan dampak besar terhadap berbagai sendi kehidupan, termasuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Bahkan, sektor pariwisata telah diakui sebagai sektor yang paling terdampak dan paling lama untuk pulih.

Target utamanya adalah menghasilkan devisa dan menjadi motor perekonomian Indonesia.

Dia menjelaskan, sektor tersebut menjadi sektor paling terdampak karena DNA pariwisata adalah perjalanan dan pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain. Imbas dari pandemi pun, menyebabkan penurunan besar kedatangan wisatawan mancanegara dan perlambatan perjalanan wisatawan domestik di berbagai destinasi, termasuk di Danau Toba, Borobudur, dan Labuan Bajo.

Namun, kata dia, sektor pariwisata tidak boleh pasrah meratapi hal ini. Harus bangkit dan memanfaatkan kesempatan yang ada sebaik mungkin. Salah satunya adalah dengan mengetahui kelebihan dan kekuatan bangsa ini dibanding bangsa lain.

"Kekuatan utama bangsa kita adalah creativity and hospitality. Kedua hal ini adalah kekuatan kedepan yang harus dibangun agar kita mampu bangkit lebih kuat dan berkembang lebih pesat ke depannya dan keduanya tak bisa diganti oleh digital," jelas dia.

Baca Juga:

Lebih lanjut diutarakannya, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Data dari WTTC menyebutkan bahwa sektor pariwisata menyumbang sebanyak USD 13.9 Billion atau sekitar Rp 197,2 triliun pada PDB Indonesia.

Melihat peluang itulah, Pemerintah Indonesia membentuk tiga Badan Pelaksana Otorita untuk meningkatkan pertumbuhan sektor pariwisata di Danau Toba, Borobudur, dan Labuan Bajo-Flores. Dia pun meyakini wajah pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia ke depan akan sangat berubah.

Pandemi Covid-19 ini telah mengubah paradigma masyarakat, di mana faktor kesehatan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan atau tujuan wisata. Dan sejatinya hal itu sejalan dengan perubahan strategi Kemenparekraf sebelum pandemi ini, yaitu mementingkan kualitas daripada kuantitas.

Efeknya, strategi pengembangan sektor pariwisata ke depan telah berubah, dari Quantity Tourism menjadi Quality Tourism. Tentunya perubahan tersebut, kata dia, memerlukan kesamaan visi, sinergi semua stakeholders parekraf, kerja sama dalam mencapai standar global, pembangunan kualitas SDM, dan pemahaman yang komprehensif.

Baca Juga:

"Dalam rangka membangun Quality Tourism, kita harus memperhatikan dan membangun semua aspek pariwisata dan ekonomi kreatif, seperti membangun konektivitas yang dapat memudahkan akses ke setiap destinasi, membangun infrastruktur yang berkualitas dan berjangka panjang, menyediakan pengalaman yang unik di setiap destinasi sehingga para wisatawan memiliki memorable experience dan ingin kembali lagi serta menggunakan analisis big data, agar bisa memprediksi tren dari behaviour para wisatawan," papar dia.

Diakhir sambutannya, Wishnutama mengungkapkan, Badan Pelaksana Otorita memagang peran penting untuk berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, asosiasi industri, akademisi, media, dan komunitas. "Untuk tujuan dalam mengembangkan strategi Quality Tourism sekaligus mengimplementasikannya di daerah masing-masing," tutur dia.

Selain Direktur Utama BOB Indah Juanita yang bertindak sebagai tuan rumah, pada kesempatan itu hadir juga Direktur Utama Badan Otorita Labuan Bajo Shana Fatina, Direktur Destinasi Badan Otorita Danau Toba M. Tata S Ridwanullah. Selain itu hadir juga beberapa narasumber yang menjadi pemateri dalam rakor tersebut. Seperti Direktur Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Kementerian Keuangan Ari Wahyuni, Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adyani, dan Direktur Gelora Bung Karno Winarto. []

Berita terkait
Wishnutama Minim Terobosan dan Salah Alokasi Anggaran
Pengamat dan praktisi pariwisata Taufan Rahmadi mengatakan, kinerja Menparekraf Wishnutama secara keseluruhan adalah minim terobosan.
Ferdinand Hutahaean Sebut Wishnutama Pemikirannya Kosong
Mantan Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyebut Wishnutama Kusubandio sebagai seorang Menteri memiliki pemikiran yang kosong.
Hasil Survei: Wishnutama Menteri Terburuk Nomor 6 dari Bawah
Hasil survei dari Indonesia Political Review menunjukan dari 38 Menteri, Wishnutama berada di posisi ke 33.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.