Jakarta - Pengamat politik sekaligus Direktur Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai lembaga survei telah berkembang menjadi rumah pencitraan. Ujang merespons hasil survei yang menyatakan Gubernur Jawa Timur Ganjar Pranowo sebagai kepala daerah yang paling sigap menangani Covid-19.
"Saat ini kan yang sedang berkembang industri pencitraan. Pencitraan menjadi hal utama dan prioritas bagi para politisi, termasuk para kepala daerah. Mereka sedang membangun pencitraan dengan memframing diri via lembaga survei," kata Ujang kepada Tagar, Selasa, 5 Mei 2020.
Karena untuk mengukur popularitas dan elektabilitas memang harus memframing diri dari jauh-jauh hari.
Menurut Ujang, para kepala daerah telah melakukan investasi pencitraan dengan maksud akan memanennya menjelang pemilihan presiden 2024. Maka dari itu, kata dia, kepala daerah kini sedang kejar tayang membangun pencitraan dari jauh-jauh hari.
"Karena untuk mengukur popularitas dan elektabilitas memang harus memframing diri dari jauh-jauh hari," ucapnya.
Dia kemudian menyoroti pencitraan para politikus yang dibangun saat pandemi virus corona atau Covid-19. Menurut dia, seseorang yang memaanfatkan momentum bencana akan selalu bertindak sesuai dengan target utamanya menarik simpati publik.
"Jika kita lihat konstruksi politik saat ini, maka soal penanganan corona menjadi alat untuk membangun pencitraan itu dan tentu menjadi arena pertarungan politik untuk mendapat simpati publik. Agar para kepala daerah itu positif di mata masyarakat dan bisa mulus di 2024," ujar Ujang.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo dinobatkan sebagai Gubernur paling sigap dalam mengatasi pandemi Covid-19. Penobatan ini diberikan oleh 73 persen rakyat Jawa Tengah melalui penelitian yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pertengahan April 2020.
Dari hasil penelitian SMRC dengan 1.200 responden itu, sebanyak 73 persen rakyat Jawa Tengah menganggap Gubernur Ganjar Pranowo melakukan penanganan Covid-19 secara cepat.
Selanjutnya, 68 persen masyarakat Jawa Timur menganggap Gubernur Khofifah Indar Parawansa menangani Covid-19 secara cepat. Sementara 62 persen masyarakat DKI Jakarta menganggap Gubernur Anies Baswedan menangani Covid-19 secara cepat. []