Medan - MBB, korban hanyut di parit di Jalan Selam, Kelurahan Tegal Sari Mandala I, Kecamatan Medan Denai, Rabu 12 Agustus 2020 belum ditemukan. Tim gabungan dari SAR, kepolisian, TNI dan masyarakat terus melakukan pencarian.
Hubungan Masyarakat Kantor SAR Kota Medan, Samiran Sitorus membenarkan bahwa korban belum ditemukan. Ada beberapa kendala menyebabkan sulitnya pencarian, misalnya lokasi yang sempit dan gelap.
Jadi, korban tidak mengetahui bahwa yang mereka lintasi adalah parit, mereka mengira mungkin itu jembatan.
"Iya, tim kita di lapangan masih melakukan pencarian, karena lokasi keajadiannya di parit, sehingga tim harus masuk ke dalam gorong-gorong gelap dan dipenuhi sampah dan beling. Namun meskipun begitu tim tetap berupaya menyisir lokasi mulai dari lokasi korban terjatuh menuju hilir menggunakan perahu rafting dan berjalan kaki," kata Sariman.
Menurut dia, air di parit itu menguap dikarenakan hujar deras yang mengguyur Kota Medan. Bahkan tingginya air melebihi jalanan dan jembatan.
Baca juga:
- Penumpang Betor di Medan Hanyut di Kolong Jembatan
- AJI Medan Kecam Wali Kota Siantar Lecehkan Wartawan
- Upah Rp 10 Juta Kurir Sabu asal Aceh Kandas di Medan
"Jadi, korban tidak mengetahui bahwa yang mereka lintasi adalah parit, mereka mengira mungkin itu jembatan. Sehingga korban yang menumpangi becak bermotor (betor) terjebur kedalamnya dan hanyut. Kita berharap agar korban dapat ditemukan," ujar Sariman.
Sebagaimana diketahui, insiden korban hanyut terjadi sekita pukul 03:00 WIB. Korban diketahui warga Jalan Tangguk Bongkar IX, Gang Bersatu, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai.
Dia baru pulang dari Jalan Bromo bersama dua orang temannya, yaitu Paskah dan Rahmad Hardiansyah sebagai pengemudinya. Namun, nahas saat hendak melintas di atas parit di Jalan Selam 4, Kelurahan Tegal Sari Mandala I, Kecamatan Medan Denai.
Paskah memilih untuk turun dan melihat situasi, karena pengemudi becak tidak dapat melihat jelas sisi jalan yang digenangi air. Di situlah ban becak mereka terselip dan korban bersama pengemudi becak terjebur ke dalam parit.
Beruntung, pengemudi becak berhasil menyelamatkan diri. Namun, korban hingga saat ini belum ditemukan dan masih dalam pencarian.
Kepala Unit Lalu Lintas Kepolisian Medan Area, Inspektur Satu M Simajuntak membenarkan adanya korban hanyut terbawa derasnya arus parit di wilayah tugasnya. Sampai sekarang korban belum ditemukan.
"Kita mendapatkan informasi kalau korban hanyut, lalu kita mencoba melakukan cek tempat kejadian perkara. Sampai sekarang belum ditemukan," kata M Simajuntak.
Informasi yang dihimpun, korban adalah seorang penumpang becak bermotor (betor), dia ketika itu baru pulang dari warung di Jalan Bromo dan tujuan untuk pulang. Disaat itu, korban bersama dengan dua orang temannya.
"Korban bersama rekannya, diantaranya Paskah dan Rahmad Hardiansyah sebagai pengemudinya. Mereka naik Betor dari Jalan Bromo dengan tujuan kembali ke kediaman di Jalan Tangguk Bongkar IX. Sesampainya di Jalan Selam V, mereka mendapati ada kayu yg berada di atas jembatan/titi yang terseret oleh arus yang deras dikarenakan tingginya curah hujan," ucap M Simajuntak.
Kayu itu menghalangi laju betor mereka. Lalu Paskah turun, dia ber untuk menyingkirkan kayu. Rupanya, setelah kayu digeser tiba-tiba betor yang dikendarai oleh Rahmad Ardiansyah terbawa arus dan masuk ke dalam gorong-gorong di bawah jembatan.
"Korban ikut hanyut bersama betor tersebut. Sedangkan pengemudi bentornya masih bisa menyelamatkan diri. Setelah dilakukan pencarian, bentor itu ditemukan di bawah jembatan Jalan Selam 4. Sedangkan korban sampai sekarang belum ditemukan," ungkapnya.
Betor dikemudikan oleh Rahmad telah diangkat dari dalam parit. Sedangkan keberadaan korban masih dilakukan pencarian.
"Kita telah berkoordinasi dengan pihak Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan. Kita juga masih melakukan pencarian, semoga korban bisa ditemukan,"ucapnya. []