TAGAR.id, Jakarta - Berbicara tentang gangguan kesehatan, salah satunya yang dapat dialami oleh segala usia adalah batuk disertai sesak napas. Batuk adalah proses alami tubuh untuk membersihkan tenggorokan dan saluran pernapasan dari zat asing seperti mikroorganisme, partikel makanan, minuman, dan lendir.
Selain itu, batuk dapat menunjukkan masalah kesehatan seperti asma, infeksi, hingga kanker paru-paru. Batuk biasanya disertai dengan gejala lain, seperti sesak napas. Kondisi ini terjadi karena batuk yang parah menyebabkan saluran napas menyempit dan terasa sesak. Hal ini cukup berbahaya, sehingga membutuhkan pengobatan dengan segera.
PAFI dengan alamat website https://pafirangkasbitung.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berusaha dalam meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat melalui peran ahli farmasi, termasuk distribusi obat-obatan yang mudah ditemukan serta harga obat yang terjangkau bagi masyarakat.
Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi mengenai penyebab batuk disertai sesak napas, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya batuk disertai sesak napas?
Secara umum, batuk disertai sesak napas adalah gejala yang sering muncul bersamaan dan bisa menandakan berbagai kondisi medis, mulai dari yang ringan hingga yang serius. Batuk merupakan refleks tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari zat asing, tetapi jika disertai sesak napas, ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pada saluran pernapasan atau organ lain seperti jantung. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya batuk disertai sesak napas yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Adanya penyakit pada saluran pernapasan
Salah satu penyebab batuk disertai sesak napas adalah adanya penyakit serius seperti asma. Asma adalah kondisi kronis yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas. Pada penderita asma, saluran napas menjadi sensitif terhadap berbagai pemicu seperti alergen, debu, udara dingin, atau infeksi.
Hal ini menyebabkan produksi lendir berlebih dan spasme otot saluran napas sehingga sulit bernapas. Gejala khasnya termasuk batuk, sesak napas, dada terasa sesak, dan mengi (suara napas berbunyi). Selain itu, bronkitis dapat menyebabkan produksi lendir berlebihan yang menimbulkan batuk berdahak dan sesak napas.
2. Adanya gangguan jantung
Pada sebagian orang, batuk disertai sesak napas juga bisa menjadi adanya gangguan jantung. Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien, sehingga cairan menumpuk di paru-paru (edema paru).
Akibatnya, penderita mengalami batuk yang seringkali kering, sesak napas terutama saat berbaring, dan kelelahan. Beberapa penyakit jantung lain seperti penyakit katup jantung atau aritmia juga dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru dan menimbulkan batuk serta sesak napas.
3. Adanya gangguan pembuluh darah paru
Gangguan pembuluh darah paru (pulmonary vascular disease) adalah istilah umum untuk kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah di paru-paru, seperti emboli paru. Emboli paru adalah penyumbatan arteri pulmonalis oleh gumpalan darah (biasanya dari vena di kaki), gelembung udara, atau material lain. Kondisi ini menyebabkan batuk, sesak napas mendadak, nyeri dada, pusing, dan kadang batuk berdarah. Emboli paru adalah keadaan darurat medis yang harus segera ditangani.
4. Kondisi lain yang mempengaruhi saluran pernapasan
Faktor terakhir yang menyebabkan batuk disertai sesak napas seperti asam lambung naik (GERD), alergi, serangan panik bahkan serangan panik. Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat mengiritasi saluran napas bagian bawah dan menyebabkan batuk kronis serta sensasi sesak napas, terutama saat berbaring atau setelah makan.
Kemudian, kondisi psikologis seperti serangan panik dapat menyebabkan hiperventilasi (pernapasan cepat dan dalam), yang menimbulkan sensasi sesak napas dan terkadang batuk akibat iritasi saluran napas.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati batuk disertai sesak napas?
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai batuk disertai sesak napas. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala batuk disertai sesak napas dan membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
1. Obat mukolitik
Salah satu obat mukolitik atau pengencer dahak adalah acetylcysteine 200 mg. Obat ini dapat diresepkan oleh apoteker yang berfungsi mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan, sekaligus memiliki efek antioksidan yang membantu mengurangi peradangan di paru-paru. Dosis umum untuk dewasa adalah 1 kapsul tiga kali sehari setelah makan.
2. Obat bronkodilator
Bronkodilator merupakan kelompok obat yang dapat melebarkan saluran udara di paru-paru dengan mengendurkan otot-otot di sekitar saluran tersebut. Misalnya seperti terasma 2.5 mg tablet atau lasmalin sirup.
Obat ini melebarkan saluran napas sehingga membantu mengurangi sesak napas dan batuk akibat asma atau bronkospasme. Dosis dewasa biasanya 1-2 tablet tiga kali sehari atau sesuai anjuran apoteker.
3. Obat pendukung lainnya
Obat pendukung lainnya seperti kortikosteroid, obat anti alergi dan antibiotik. Obat ini dapat apoteker resepkan untuk mengurangi peradangan pada saluran pernapasan, terutama pada asma dan kondisi inflamasi lainnya.
Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengobati batuk disertai sesak napas seperti lebih banyak minum air hangat, teh, atau jahe. Kemudian, disarankan untuk istirahat cukup serta menghindari paparan asap rokok atau polusi. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker, agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai kebutuhan.
Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi pafirangkasbitung.org melalui smartphone Anda. []