Jakarta - Fraud merupakan istilah dalam bahasa Inggris yang berarti kecurangan. Dalam dunia akuntansi, fraud adalah salah satu jenis kesalahan yang sering ditemukan. Selain itu, kekeliruan atau error juga menjadi kesalahan lainnya dalam akuntansi.
Kedua istilah ini, fraud dan error merupakan dua jenis kesalahan yang sering terjadi dalam proses akuntansi, meski dinilai sama keduanya memiliki sedikit perbedaan, yaitu terlihat dari ada dan tidak adanya unsur kesengajaan. Error terjadi karena tidak ada kesengajaan dan fraud terjadi karena adanya unsur kesengajaan.
Faktanya, kecurangan akan lebih sulit dideteksi dibanding dengan kekeliruan, hal ini karena pihak manajemen atau karyawan akan berusaha menyembunyikan kecurangan itu sendiri.
Pada dasarnya, fraud adalah serangkaian ketidakberesan (irregularities) dan perbuatan melawan hukum (illegal act) yang dilakukan oleh orang luar maupun dalam perusahaan, untuk mendapatkan keuntungan dan merugikan orang lain.
Terdapat beberapa hal yang mendorong terjadinya fraud dalam perusahaan. Berikut adalah faktor yang sering menjadi pendorong atau pemicu terjadinya fraud:
1. Tekanan
Terjadinya dorongan yang menyebabkan seseorang untuk melakukan kecurangan yang dipicu oleh beberapa alasan, mulai dari dorongan seseorang untuk melakukan kecurangan yang dipicu oleh alasan ekonomi, emosional, atau nilai.
2. Adanya peluang
Ketika terdapat peluang, maka disitulah ada kesempatan yang dilakukan oleh pelaku kecurangan. Faktor ini biasanya didorong karena lemahnya internal control atau penyalahgunaan wewenang dalam perusahaan.
3. Rasionalisasi
Faktor ini terjadi ketika seseorang melakukan rasionalisasi atau mencari pembenaran atas terjadinya kecurangan. Hal ini biasanya terjadi karena pelaku mempertahankan jati dirinya sebagai orang yang dipercaya, sehingga ia akan mencari pembenaran atas tindakannya tersebut.
Adapun beberapa faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan fraud atau kecurangan dalam pelaporan keuangan perusahaan antara lain memiliki sifat tamak ataupun karena tuntutan kebutuhan yang mengharuskan seseorang memiliki penghasilan lebih. Selain itu, tekanan (pressure) yang dihadapi dalam bekerja dapat menyebabkan orang yang jujur mempunyai motif untuk melakukan kecurangan.[]
(Ratu Mitha Amelia)
Baca Juga:
- Begini Nih, Cara Membuat UKM Online dengan Mudah
- Tips Menemukan Mentor Bisnis yang Tepat
- Hati-Hati Tertipu! Kenali Apa Itu Bisnis TikTok Cash
- Kaya dalam Sekejap, Ikuti Tips Bisnis di Era Industri 4.0!