Kenali Bentuk Pinjaman Sehat Menurut Perencana Keuangan

Kita bisa saja mengjaukan pinjaman, asalkan jangan gunakan pinjaman itu untuk memenuhi gaya hidup.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Saat ada kebutuhan mendesak dan kondisi finansial sedang turun, beberapa orang terkadang memilih untuk meminjam uang kepada kerabat, teman, bank, hingga layanan pinjaman online. Sayangnya kalau meminjam di bank atau pinjaman online, peminjam akan dikenakan bunga hingga dapat mengembalikan uang pinjaman.

Terkadang orang tidak mau meminjamkan uang karena gaya hidup peminjam yang mungkin boros, foya-foya, atau pemalas. Namun, alasan paling dihindari oleh yang meminjamkan karena orang itu tidak bisa membayar utang di kemudian hari.

Sebenarnya asal peminjam menepati janji sesuai akad, mengembalikannya tepat waktu dan jumlahnya sesuai dengan kesepakatan, dan niat meminjamnya baik maka orang lain mau membantu.

Menurut Prita Hapsari Ghozie, seorang perencana keuangan, ada beberapa tujuan pinjaman yang sehat dimana untuk membiayakan hal prioritas dan memenuhi syarat utang yang sehat. 


1. Pembiayaan untuk rumah tinggal

Perencanaan finansial pertama yang harus dilakukan setelah mendapatkan gaji adalah membeli rumah. Tingginya harga tempat tinggal akan terasa mustahil apabila menunggu uang cukup baru membeli rumah.

Sama seperti tanah, harga jual rumah setiap tahunnya akan naik beberapa persen, tergantung lokasi rumah tersebut. Dilansir dari laman Prospeku, menurut survei Bank Indonesia pada Juli-Oktober 2021 kenaikan harga rumah di Indonesia mencapai 1,51 persen.

Oleh sebab itu, bagi Anda yang menginginkan memiliki hunian, KPR dan KPA rumah boleh diambil, asalkan sesuai dengan kemampuan finansial.


2. Utang yang diperuntukan untuk menambah modal usaha

Untuk mengembangkan usaha pasti membutuhkan modal. Namun, terkadang di tengah jalan, modal itu menipis sehingga keuntungan dari bisnis yang dijalankan pas-pasan. Maka, tidak jarang pengusaha melakukan pinjaman untuk menambah modal.

Namun, perlu diingat saat meminjam uang, pastikan pembayaran cicilan pokok beserta biaya dilakukan dari omzet usaha, bukan uang rumah tangga.


3. Pembelian aset konsumsi untuk jangka waktu di atas 5 tahun

Saat mempunyai hunian maka Anda perlu membeli perabot terutama barang elektronik seperti TV, mesin cuci, kipas angin, AC, dan lain-lain. Tidak jarang pada produknya disertai dengan garansi beberapa tahun yang dapat diklaim jika terjadi kerusakan.

Tetapi, jika tidak ada garansi atau masa garansi itu sudah lewat, otomatis Anda harus morogoh dana pribadi. Lain halnya, bagi yang tidak cukup finansialnya, mereka memilih memakai layanan pinjaman yang menawarkan cicilan tetap atau bunga 0%.

Namun perlu diingat pembelian barang melalui layanan pinjaman ini bukan untuk menambah kenikmatan semata dan cicilan pinjaman yang harus Anda ambil maksimal 15% dari pemasukan Anda. Solusi lainnya, Anda bisa menggunakan dana darurat untuk membelinya.


4. Komitmen pembayaran cicilan maksimal 30% dari penghasilan

Jika Anda memiliki beragam jenis pinjaman, upayakan pembayaran cicilannya maksimal hanya 35% dari penghasilan.

Misalnya pembayaran cicilan pinjaman setiap bulan untuk KPR dan KPA sebaiknya maksimal 30% dari penghasilan. Kemudian sisanya yaitu 15% untuk cicilan kendaraan dan elektronik.


5. Jumlah pinjaman maksimal setengah jumlah harta

Cara aman dalam melakukan peminjaman adalah mengambil pinjaman maksimal setengah dari jumlah harta yang Anda miliki.


6. Bukan dipergunakan untuk memenuhi gaya hidup

Ini salah satu alasan beberapa orang enggan memberikan pinjaman karena peminjam terobsesi akan tren gaya hidup terbaru, mengikuti kemauan atau hobi yang tidak sesuai dengan keadaan finansial yang dimiliki.

Mereka rela berutang demi membeli gadget, tas mahal, sepatu merek rumah mode terkenal, berlangganan layanan hiburan, hingga menggelar pesta besar hanya untuk diakui mapan oleh komunitasnya, padahal dia berutang. []

(Sekar Aqillah Indraswari)


Baca Juga

Berita terkait
Ingat! Jangan Pakai Dana Pinjaman untuk Investasi
Investasi memang menjadi minat masyarakat saat ini karena keuntungan saat Investasi mampu menarik masyarakat menanamkan uangnya di Bursa saham.
Tips Memberikan Pinjaman Uang Agar Tetap Rasional
Anda harus melakukan penghitungan antara jumlah uang yang dimiliki dengan pengeluaran untuk membantu teman atau kerabat yang sedang terdesak.
Tips Agar Terhindar dari Pinjaman Online Ilegal
Sebagian besar masyarakat masih menganggap bahwa pinjaman yang diberikan tidak harus sepenuhnya dibayarkan kembali.