Jakarta - Dalam rangka mendukung program ketahanan air dan pangan secara nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan sejumlah bendungan. Tepatnya pada tahun 2020 hingga 2024 untuk memenuhi target Visium Tahun 2030.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun meter kubik pertahun.
Dimana pada musim hujan air akan ditampung dalam bendungan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau. Itulah gunanya bendungan
"Namun dengan potensi tersebut, keberadaannya tidak merata dalam dimensi ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air baru. Dimana pada musim hujan air akan ditampung dalam bendungan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk menambah tampungan air," kata Menteri Basuki.
Salah satu bendungan yang tengah dilanjutkan pekerjaannya adalah Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Bendungan pertama di provinsi tersebut nantinya akan menambah kapasitas Daerah Irigasi (D.I) Komering untuk lahan pertanian seluas 25.423 hektare. Dengan begitu, hasil pertanian dari Provinsi Sumsel akan terus terjaga sepanjang tahun, karena mendapat aliran air yang baik dari bendungan ini.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Ditjen SDA Kementerian PUPR Birendrajana mengatakan, salah satu tujuan utama pembangunan Bendungan Tiga Dihaji untuk menjaga kestabilan suplai air D.I Komering di saat musim kemarau yang selama ini hanya mengandalkan Sungai Komering.
"Tantangan yang dihadapi dalam pengaturan irigasi adalah pada musim kemarau debit air sungai komering yang masuk ke saluran irigasi sangat kecil. Sementara pada musim hujan elevasi sungai komering naik mengakibatkan debit air sungai komering yang masuk ke saluran relatif cukup besar dan membawa cukup banyak kandungan lumpur yang mengendap di saluran," ujar Birendrajana.
Menurutnya D.I Komering memiliki potensi mengairi lahan seluas 124.000 hektare, dan hingga saat ini baru dapat mengairi lahan irigasi sekitar 70.000 hektare. "Sementara sisanya sekitar 50.000 hektare belum dioptimalkan, yang nantinya akan bertambah sekitar 25.000 hektare dari Bendungan Tiga Dihaji dan akan dilengkapi dengan pembangunan Bendungan Saka di Kabupaten Oku Selatan yang rencananya juga akan dimulai dan dalam tahap sertifikasi desain," jelas dia. []
Baca juga:
- Pelatihan Manajemen Penyedian Perumahan BPSDM PUPR
- Kementerian PUPR Menanam 6.600 Pohon
- BPSDM PUPR Gelar Pelatihan Pengelolaan Banjir Terpadu