Kemendikbud Pastikan Subsidi Kuota Tak Disalahgunakan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pastikan subsidi kuota untuk siswa, mahasiswa serta tenaga pengajar dapat tepat sasaran.
Webinar bertema Mengawal Anggaran Kuota Rp 9 Triliun Kemendikbud diselenggarakan Tagar, Senin, 7 September 2020. (Foto: Tagar/Regita Putri)

Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pastikan subsidi kuota untuk siswa, mahasiswa serta tenaga pengajar dapat tepat sasaran. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam dalam webinar bersama Tagar, bertajuk 'Mengawal Anggaran Kuota Rp 9 Triliun'.

Untuk mengantisipasi penyalahgunaan dan kesalahan data, Nizam menyebut pihaknya melakukan beberapa tahapan.

Sambil terus mengupdate dan memperbaiki data, tentu tidak bisa sekali sempurna, kita semua bekerja keras untuk bisa memastikan itu

"Pertama kita mempunyai database seluruh dosen, mahasiswa, guru, siswa, datanya semua kita punya. Makanya kita minta updating supaya kita berikan ternyata nomor yang sudah mati atau tidak digunakan, atau ganti nomer dan sebagainya," kata Nizam, Senin, 7 September 2020.

Ia menyebut, hingga kini pihaknya masih terus melakukan update data kepada seluruh sekolah maupun perguruan tinggi di Tanah Air. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa nomor gawai tersebut benar-benar telah didaftarkan secara valid atau masih aktif digunakan.

"Nah untuk itu kita perlu update data, kita butuh data betul-betul yang saat ini digunakan, karena kan mungkin ada orang yang memiliki beberapa nomor atau hp yang digunakan. Kita ingin tahu nomor mana yang akan diisi. Sehingga pada awal uji tentu kita ingin tahu dan kita harus yakin semua update," ucap Nizam.

Lebih lanjut, ia menjelaskan mekanisme pembayaran kuota pada provider-provider tersebut. Setelah update, Nizam menuturkan akan melakukan verifikasi terlebih dahulu.

"Yang sudah update kita di tanggal 11 (september) kita validasi, verifikasi, betul nomor yang bersangkutan betul masih hidup, kita akan launching dulu. Sambil terus mengupdate dan memperbaiki data, tentu tidak bisa sekali sempurna, kita semua bekerja keras untuk bisa memastikan itu, " tuturnya.

"Nah nanti yang akan dibayarkan pada operator, itu adalah nomor yang seusai betul-betul mendapatkan kuota. Jadi misalnya perguruan A menyampaikan jumlah nya lalu kita input misalnya, nanti setelah itu kita berikan ke masing-masing operator, ternyata enggak semua nyambung misalnya, agar tidak ada manipulasi angka, kita bayarkan yang sesuai," kata dia.

Ia mengatakan, pihaknya tak bergerak sendiri. Pihaknya bekerjasama juga bersama kementerian lainnya untuk benar-benar memastikan tak ada dana atau data yang salah.

"Kita akan berkoordinasi dengan Kominfo, bekerja sama dengan operator, tetapi pada dana itu akan langsung dibayarkan kepada operator, sifatnya cash dari kementerian keuangan, kita hanya menyampaikan data, sekian juta mahasiswa misalnya, sesuai dengan masing-masing operator, yang betul-betul sesuai kuota jumlah yang masuk ke siswa," ujar Nizam.

"Kalau nomer itu mental misalnya, sudah mati, sudah tidak aktif, maka itu akan masuk salam sistem bayar, maka tentunya itu tidak akan kita bayaran," ucap Nizam. []

Berita terkait
Kemendikbud: Rp 1,49 T untuk Laptop Guru dan Siswa
Kemendikbud menganggarkan sebesar Rp 1,49 triliun, yang akan digunakan untuk program prioritas digitalisasi sekolah pada 2021.
Siap-siap! Kuota Belajar Segera Disalurkan Pemerintah
Pemerintah tengah menyiapkan pemberian subsidi kuota internet bagi para siswa, guru, mahasiswa dan dosen untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Ombudsman Soroti Privasi Penerima Subsidi Kuota
Alvin Lie menyoroti jaminan keamanan data pribadi penerima subsidi kuota internet yang diberikan oleh Kemendikbud.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"