Jakarta - Kementerian ATR/BPN merespon rencana Presiden Joko Widodo melakukan pembangunan infrastruktur di wilayah Jawa Bagian Selatan, salah satunya di wilayah Sukabumi.
Hal ini ditandai dengan kehadiran Wakil Menteri ATR/BPN, Surya Tjandra melakukan survei ke kantor pertanahan yang ada di wilayah Sukabumi, baik itu Kota maupun Kabupaten.
Tujuannya, agar mendengar secara langsung kondisi pertanahan di wilayah Sukabumi dalam mendukung pembangunan Jawa Bagian Selatan, sekaligus meninjau kondisi infrastruktur dari kantor pertanahan setempat.
Setelah mendengar kondisi pertanahan di wilayah Sukabumi, ia menyebut bahwa terdapat tantangan yang cukup berat yaitu Sukabumi merupakan wilayah rawan bencana.
"Kalau di sini saya kira tantangan terberatnya karena ini daerah rawan bencana jadi memang perlu menjadikan bencana itu bagian integral dari perencanaan pembangunan di sini, ga bisa asal," kata Surya Tjandra dalam kunjungan kerjanya kali ini pada Jumat, 5 Februari 2021.
Kalau di sini saya kira tantangan terberatnya karena ini daerah rawan bencana jadi memang perlu menjadikan bencana itu bagian integral dari perencanaan
"Nah, untuk bisa menjadi bagian integral harus paham peta geologisnya, data geologisnya, dan detail itu bisa nanti dikombinasikan dengan rencana tata ruang, jadi digabung di situ jadi sudah memahami itu, tata ruang langsung menata yang akan diikuti dengan pelaksanaannya yang efektif," sambungnya.
Ia pun menegaskan bahwa daerah rawan bencana bukan berarti tidak dibangun, tetapi dalam prosesnya harus dilakukan dengan strategi mitigasi di awal perencanaan.
"Dengan dasar itu kita akan punya dan bisa mengidentifikasi program-program terobosan yang memiliki multi player effect, bentuknya macam-macam apakah misalnya perkebunan, komoditas tertentu atau kawasan ekonomi khusus dengan pelayanan tertentu atau produk unggulan yang mau dikejar," jelasnya.
Selain itu, Surya Tjandra menyebut bahwa wilayah Sukabumi memiliki potensi dan peluang karena ada beberapa program strategis nasional seperti pembangunan jalan tol dan pelaksanaan Reforma Agraria.
"Saya rasa di sini cukup punya banyak peluang karena ada beberapa program strategis nasional seperti pembangunan jalan tol Bocimi, kalau jadi itu akan sangat mengakselerasi," katanya. []
Baca juga:
- Kementerian ATR/BPN Lantik 5.461 Pejabat Fungsional
- Ada Pulau Dijual, Ini Respon Kementerian ATR/BPN
- Menteri ATR Sofyan Djalil Dinilai Rasis, Jokowi Diminta Pecat Dia