Kembalinya Ratusan Pengungsi ke Wamena

Sebanyak 128 pengungsi yang selama ini bertahan di Jayapura, kembali ke Wamena ibu kota Kabupaten Jayawijaya.
Nampak wajah ceria seorang ibu serta lima anaknya saa hendak kembali ke Wamena menggunakan pesawat Hercules, Rabu 30 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Jayapura - Sebanyak 128 pengungsi yang selama ini bertahan di Jayapura, kembali ke Wamena ibu kota Kabupaten Jayawijaya. Mereka diberangkatkan dari Base Ops Lanud Silas Papare, Jayapura, Rabu 30 Oktober 2019.

Para pengungsi yang diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules seri lambung C-130/A-1332 milik TNI Angkatan Udara itu, terdiri dari orang dewasa dan anak-anak.

Komandan Lanud Silas Papare, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso memimpin pemberangkatan 128 pengungsi itu.

Ia mengungkapkan, pemberangkatan pengungsi itu atas koordinasi Kementerian Sosial (Kemensos) dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, di Jakarta.

"Atas nama Panglima TNI yang bekerja sama dengan Kementerian Sosial, hadir di sini untuk membantu mengantar bapak, ibu, dan adik-adik sekalian kembali ke Wamena dalam rangka melanjutkan belajar dan membangun Wamena agar bangkit seperti sediakala," ujar Tri Bowo.

Pengungsi WamenaDanlanud Silas Papare Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso melepas keberangkatan 128 pengungsi ke Wamena, dari Sentani, Jayapura, Rabu 30 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Sebelum diberangkatkan, dia mengimbau para pengungsi untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Wamena. Bahkan, Tri Bowo menyemangati mereka agar bangkit memulai hidup baru di kota yang berada di kawasan Lembah Baliem itu.

Masyarakat mempunyai peran penting untuk membangkitkan dan membangun Wamena kembali

"Selain 128 orang pulang hari ini, sudah terdaftar 125 orang yang rencana akan dipulangkan ke Wamena esok hari (Kamis). Jumlah ini masih bisa bertambah hingga besok pagi," katanya.

Kemensos menyampaikan terima kasih kepada pihak TNI yang telah membantu pemulangan ratusan pengungsi tersebut. Melalui Muhammad Syafi’i Nasution, Kemensos meyakinkan kepedulian negara terhadap warga, seperti halnya pengungsi Wamena.

"Wamena itu dibangun oleh masyarakat. Maka, masyarakat mempunyai peran penting untuk membangkitkan dan membangun Wamena kembali. Jadi, mari sama-sama kita bangun Wamena agar lebih maju dan lebih baik lagi," ujar Syafi'i Nasution kepada ratusan pengungsi itu.

Sebelumnya, Kodam XVII/Cenderawasih mencatat 385 pengungsi yang ingin kembali ke Wamena, pascakunjungan Presiden Joko Widodo ke ibu kota Kabupaten Jayawijaya, pada Senin 28 Oktober 2019 lalu.

Selain memastikan keamanan dan lancarnya aktivitas masyarakat, Jokowi juga memperintahkan agar dalam waktu dua minggu Pasar Woma sudah harus selesai dibangun oleh jajarannya dengan swakelola warga setempat.

"Selama ini mereka (pengungsi) berada di Jayapura," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto dalam keterangan persnya yang diterima Tagar, Selasa 29 Oktober 2019 malam.

Seperti diketahui, aksi unjuk rasa pelajar di Kota Wamena pada 23 September 2019 lalu, berujung rusuh. Catatan kepolisian menyebutkan, 33 orang meninggal dan lebih dari 70 warga mengalami luka-luka serta ratusan bangunan rusak dan dibakar dalam kerusuhan di wilayah tersebut.

Unjuk rasa anakris diduga dipicu perkataan bernada rasial oleh seorang guru terhadap siswanya. Polda Papua mengklaim telah mengkonfirmasi bahwa isu tersebut adalah tidak benar atau hoaks. Sang guru tersebut pun telah dimintai keterangannya, dan tidak terbukti mengucapkan kata tak pantas yang diisukan di media sosial. []

Berita terkait
Ditengok Jokowi, 385 Pengungsi Ingin Kembali ke Wamena
Kedatangan Jokowi itu ternyata membangkitkan mental ratusan pengungsi Wamena yang masih bertahan di Jayapura.
Bertemu Pengungsi Ambon, Jokowi Bicara Rawan Gempa
Jokowi mengunjungi pengungsi korban gempa di Ambon. Presiden mnengingatkan posisi Indonesia yang rawan gempa.
Hari Ini, 250 Pengungsi dari Wamena Pulang ke Sumut
250 orang pengungsi akibat bencana sosial di Wamena, Papua, asal Sumatera Utara akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.