Kelangkaan Solar di Sulsel Dipicu Tingginya Konsumsi

Sulawesi Selatan mengalami kelangkaan bahan bakar solar yang sudah berlangsung sebulan. Kelangkaan ini karena tingginya konsumsi
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di kota Parepare kehabisan stok bahan bakar minyak jenis solar, Senin 18 November 2019. (Foto: Irsal Masudi/Tagar).

Parepare - Hampir setiap hari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) dipenuhi truk. Para supir ini ingin mengisi bahan bakar, namun harus kecewa ketika membaca plang bertuliskan "Solar Habis." Pemandangan seperti ini sering terjadi di pagi hari dan malam hari. Kelangkaan solar sudah berlangsung sejak sebulan lalu. Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII, Hatim Ilwan mengakui adanya kelangkaan karena tingginya konsumsi solar.

"Memang ada peningkatan konsumsi masyarakat dan penyesuaian kuota penyaluran di setiap SPBU untuk menjaga kouta penugasan hingga akhir tahun," katanya di Makassar, Senin, 18 November 2019.

Untuk mengantisipasi kelangkaan, menurut Hatim, Pertamina telah menambah penyaluran solar menjadi 17,3 persen. Pertamina MOR VII Branch Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulseltra), misalnya telah menyalurkan rata-rata 1,5 juta liter solar per hari ke 259 SPBU di wilayah tersebut. Sejak Sabtu, 16 November 2019, Pertamina sudah menambah penyaluran solar sebesar 17,3 persen menjadi sebanyak 1,8 juta liter per harinya."

Pertamina juga menyiagakan serta menambah armada pengangkut bahan bakar minyak ke SPBU. Hatim memastikan, stok solar hingga akhir tahun masih tersedia. Sampai Oktober 2019, realisasi solar subsidi untuk Sulseltra mencapai 548 juta liter. Masyarakat diharapkan tenang dan tidak usah khawatir. "Mengisilah secara bijaksana dan sesuai kebutuhan," katanya.

Antre BBMAntrean sejumlah kendaraan di salah satu SPBU Pesisir Selatan. (Foto: Tagar/Teddy Setiawan)

Dari data yang dihimpun, kuota solar ritel di Sulawesi Selatan tahun ini sebanyak 411.436 liter. Sementara itu, kuota solar sampai September 2019 masih tersisa 307. 732 liter dengan rata-rata penyaluran harian sabanyak 1.292 liter. "Yang kami salurkan sudah lebih dari alokasi kuota yang ditugaskan pemerintah," kata Hatim.

Hatim tidak memungkiri masih ada konsumsi solar yang tidak sesuai Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, dan itu sulit dicegah. "Dalam Perpres disebutkan kendaraan untuk pengangkutan hasil kegiatan perkebunan dan pertambangan dengan jumlah roda lebih dari enam buah tidak diperbolehkan menggunakan solar subsidi," ujarnya.

Supir Pusing

Kelangkaan solar yang telah berjalan sebulan ini membuat para supir truk mengaku kepusingan. Fauzi, supir truk dari Makassar mengaku kesulitan mendapatkan solar karena sepanjang perjalanan dari Makasar ke Parepare, banyak SPBU yang kehabisan solar. "Kalau sudah begini kita yang pusing." katanya saat ditemui di SPBU Ujung Bulu, Parepare, Senin 18 November 2019. 

Riko, supir truk juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, sudah beberapa hari terakhir ini memang sulit mendapatkan bahan bakar jenis solar. "Kami sebagai sopir truk kewalahan mencari solar. Kami mau jalan mencari nafkah, tapi tidak ada solar dan ini sudah berjalan kurang lebih satu bulan," katanya kepada Tagar.[]

Berita terkait
Pasokan Solar di Sulsel Ditambah 1,8 Juta Liter
Pertamina menambah stok solar hingga 17,3 persen menjadi sebanyak 1,8 juta liter per harinya. Pertamina juga menyediakan armada pengangkut BBM.
Pertamina Tambah Kuota BBM Solar Sumatera Barat
Pertamina menambah kuota BBM solar untuk wilayah Sumatera Barat. Ini untuk mengantisipasi kelangkaan solar yang terjadi sejak dua pekan terakhir.
BBM Solar Langka, Pemprov Sumbar Surati Pertamina
BBM jenis solar langka di Sumatera Barat sejak sepekan terakhir. Atas kondisi ini, Pemprov Sumbar menyurati PT Pertamina.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.