Pertamina Tambah Kuota BBM Solar Sumatera Barat

Pertamina menambah kuota BBM solar untuk wilayah Sumatera Barat. Ini untuk mengantisipasi kelangkaan solar yang terjadi sejak dua pekan terakhir.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, M Roby Hervindo. (Foto: Tagar/Rina Akmal)

Padang - Kelangkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar membuat masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) risau sejak dua pekan terakhir. Tidak hanya sopir truk, para nelayan di Pesisir Selatan menjerit sulitnya mendapatkan solar.

Antrean pengisian BBM solar nyaris terjadi di semua SPBU di seluruh kabupaten dan kota. Atas kondisi itu, Pemerintah Provinsi Sumbar pun telah menggelar pertemuan dengan PT Pertamina (Persero) pada Senin 11 November 2019 lalu.

Jika kondisi ini diteruskan, maka kuota yang tersedia tidak akan mencukupi hingga akhir tahun.

Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, M Roby Hervindo, mengatakan terhitung sejak Selasa 12 November 2019, pihaknya telah menyalurkan rata-rata 1,3 juta liter BBM solar perhari ke 111 SPBU di wliayah Sumbar.

"Sesuai kesepakatan dengan Pemprov Sumbar, kami salurkan sama dengan konsumsi 2018. Dari sebelumnya 1 juta liter per hari menjadi 1,3 juta liter per hari," katanya, Kamis 14 November 2019.

Menurut Roby, kuota BBM jenis solar di 2019 untuk Sumbar memang lebih kecil dibanding 2018. Tahun lalu realisasi solar subsidi untuk Sumbar mencapai 437.554 kiloter. Sedangkan tahun ini hanya 404.308 kiloliter.

Hingga Oktober 2019, penyaluran solar bersubsidi di Sumbar telah mencapai 113 persen. Artinya sudah disalurkan melebihi dari kuota yang ditetapkan sebesar 13 persen.

"Jika kondisi ini diteruskan, maka kuota yang tersedia tidak akan mencukupi hingga akhir tahun," katanya.

Pihaknya juga mengaku kesulitan mencegah konsumsi solar oleh pihak-pihak yang tidak sesuai Perpres 191 tahun 2014. Dimana dalam Perpres itu dinyatakan kendaraan untuk pengangkutan hasil kegiatan perkebunan dan pertambangan dengan jumlah roda lebih dari enam, tidak diperbolehkan menggunakan solar subsidi.

"Kadang petugas SPBU yang ditegur konsumen yang tidak layak membeli solar subdidi," katanya.

Menghindari praktek penimbunan solar subsidi, pihaknya membuat kesepatan bersama Pemprov Sumbar agar setiap konsumen hanya diperkenankan maksimal membeli solar 100 liter per hari. Jika ini terlaksana, maka setiap SPBU di Sumbar rata-rata dapat melayani hingga 12.500 kendaraan per hari.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, mengatakan pihak Pertamina akan memenuhi kebutuhan BBM solar di SPBU-SPBU Sumbar hingga Desember 2019. Jelang akhir tahun ini, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi terhadap pengusaha angkutan dan industri terkait pembatasan kuota BBM sesuai Perpres 191 tahun 2014.

"Kesepakatan terakhir, pertamina akan menambah kuota BBM solar 10 persen dari kuota yang ada. Mudah-mudahan dengan penambahan ini, tidak ada lagi kemacetan panjang di SPBU," katanya. []

Berita terkait
BBM Solar Langka, Nelayan Pesisir Selatan Menjerit
Kelangkaan BBM solar dan premiun bersubsidi di SPBU Pesisir Selatan membuat masyarakat menjerit. Demi melaut nelayan terpaksa membeli dexlite.
BBM Solar Langka, Pemprov Sumbar Surati Pertamina
BBM jenis solar langka di Sumatera Barat sejak sepekan terakhir. Atas kondisi ini, Pemprov Sumbar menyurati PT Pertamina.
Sempat Kisruh, 2 Daerah di Sumbar Bisa Gelar PIlkada
Dua daerah di Sumatera Barat akhirnya menyepakati anggaran pilkada 2020. Masing-masing KPU Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan.