Semarang - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menikmati eksotisme kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Senin, 30 Desember 2019. Kunjungan ke Semarang ini satu rangkaian dengan kegiatan peninjauan progres pembangunan kembali Pasar Johar pascakebakaran 2015.
Pantauan Tagar, presiden bersama rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 09.30 WIB didampingi oleh Menkeu Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan sejumlah pejabat yakni Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Rombongan Jokowi langsung berkeliling ke dalam pasar, mulai dari lantai dasar, ke lantai dua hingga ke Alun-alun Pasar Johar. Terlihat Jokowi dengan seksama mendengarkan paparan Kementerian PUPR.
Usai pantau Pasar Johar, Jokowi mengambil sepeda ontel lengkap dengan topi kuno model zaman kolonial berwarna putih. Dengan sepedanya, Jokowi ala meneer Belanda gowes ke Kota Lama.
Ya, saya kira kalau siang hari harus ditambahi semacam pertunjukan, musik portabel dan warung-warung juga harus dibuka.
Terlihat sudah banyak warga yang berdiri berjajar di pinggir jalan sepanjang jalur Pasar Johar ke Kota Lama Semarang. Perjalanan Jokowi dan para menteri memakan waktu sekitar 20 menit. Rute yang diambil yakni melalui Alun-alun Pasar Johar, Jalan KH Agus Salim, Kantor Pos Johar, lalu Kota Lama Semarang.
Kota Lama sendiri direvitalisasi oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. Menelan anggaran hingga Rp 170 miliar, revitalisasi dimulai sejak 2017.
Jokowi meminta agar Kota Lama dapat menjadi creative hub bagi masyarakat Jawa Tengah. Ia juga ingin hasil revitalisasi Kota Lama semakin menarik kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, di Kota Semarang.
Bahkan, lanjutnya, Kota Lama dapat menjadi ikon Kota Semarang dan Jawa Tengah. "Sekarang barangnya sudah jadi, paling penting perlu dirawat. Ke depan bisa menjadi creative hub di Jawa Tengah," kata dia.
Namun, menurut Jokowi masih ada yang kurang di Kota Lama. Ia meminta agar ketika siang hari Kota Lama diberi semacam pertunjukan, musik portabel dan beberapa warung yang harus dibuka.
"Ya, saya kira kalau siang hari harus ditambahi semacam pertunjukan, musik portabel dan warung-warung juga harus dibuka. Namun secara keseluruhan sudah baik," tutur dia.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Sinung Nugroho Rahmadi berharap keberadaan Kota Lama dapat menaikan angka wisatawan di Kota Semarang, juga Jawa Tengah.
Ia mengatakan, jelang Tahun Baru wisatawan domestik mengalami kenaikan yang signifikan. Namun, untuk yang mancanegara mengalami penurunan. Keberadaan Kota Lama dapat jadi pilihan wisata yang menarik dapat membantu target wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Nantinya agar ramai di Kota Lama akan diberi musik portabel dan alat untuk mengantisipasi hujan. Ini kan outdoor semuanya. Nanti kami pikirkan itu," katanya. []
Baca juga:
- Penembak Jitu dan 20 CCTV Awasi Kota Lama Semarang
- Kagumi Kota Lama Semarang, Menpar Selfie di Akar Tua
- Kota Lama Makin Eksotis dengan Loko Kuno dan Dancing Fountain