Kekuatan Tereduksi, PSCS Tetap Optimistis

PSCS Cilacap tetap optimistis meski tidak bisa menurunkan skuat terbaik saat melawan tuan rumah Persibat Batang di Liga 2, Jumat 27 September 2019.
Striker PSCS Cilacap Tinton Suharto (kanan) menjadi andalan saat tim tidak bisa menurunkan skuat terbaik di laga melawan Persibat Batang di Liga 2 di Stadion Moch. Sarengat, Batang, Jumat 27 September 2019. (Foto: pscs cilacap)

Batang - PSCS Cilacap tidak bisa menurunkan skuat terbaik saat menghadapi tuan rumah Persibat Batang dalam lanjutan Liga 2. Meski kekuatan tereduksi, namun PSCS optimistis menghadapi laga yang digelar di Stadion Moch Sarengat, Batang, Jumat 27 September 2019. 

PSCS kehilangan empat pemain pilar karena cedera dan akumulasi kartu di laga tersebut. Pemain sayap Imam Bagus dan Jemi Suparno masih berkutat dengan cedera. Sedangkan Risman Maidullah dan M Wahyu absen karena akumulasi kartu. 

Absennya mereka memang mempengaruhi kekuatan PSCS. Apalagi, Imam Bagus yang pernah memperkuat PSS Sleman ini merupakan pilar tim yang musim lalu berkompetisi di Liga 3 ini. Namun pelatih Djoko Susilo sudah menyiapkan penggantinya. 

Persibat akan tampil fight karena tinggal menyisakan empat laga. Kami pun tetap harus maksimal meski bermain di kandang lawan. Baik kami maupun Persibat akan habis-habisan meraih poin di laga ini

"Tak masalah dengan absennya pemain. Kami sudah menyiapkan pemain pengganti. Semua pemain yang kami bawa sudah siap untuk pertandingan ini,” ujar Djoko.

Dengan skuat tak lengkap, Djoko tetap mematok kemenangan atau setidaknya meraih poin di kandang lawan. PSCS tetap membutuhkan poin karena persaingan mempertahankan posisi di empat besar kian ketat saat penyisihan grup Liga 2 memasuki babak akhir. 

Saat ini, PSCS melorot ke peringkat empat klasemen sementara wilayah barat dengan mengumpulkan poin 32. Sebelumnya, mereka menduduki posisi runner-up

Sementara, Persibat Batang berada di posisi 10, atau zona degradasi dengan baru mengumpulkan 16. Persibat tertinggal tiga poin dar PSPS Pekanbaru yang menduduki peringkat sembilan dengan poin 19.

Dengan posisi yang sama-sama rawan baik di atas maupun bawah, kedua tim membidik kemenangan. PSCS berharap bisa mempertahankan peluang lolos ke babak delapan besar. Sedangkan tuan rumah berharap mampu keluar dari zona degradasi.      

"Persibat akan tampil fight karena tinggal menyisakan empat laga. Kami pun tetap harus maksimal meski bermain di kandang lawan. Baik kami maupun Persibat akan habis-habisan meraih poin di laga ini,” kata Djoko.

Persibat sendiri harus bisa mengamankan tiga poin untuk memperbaiki posisi tim. Selain itu, mereka berharap membalas kekalahan di pertemuan pertama di Cilacap. Hanya, di pertandingan tersebut, Persibat tidak bisa didampingi pelatih Bona Simanjuntak yang menjalani hukuman karena mendapat kartu merah.

"Kini, semua pertandingan adalah final, termasuk saat melawan PSCS. Kemenangan menjadi penting agar tim segera keluar dari zona merah," kata asisten pelatih Persibat Abdul Mungin. 

Menurutnya kemenangan menjadi harga mutlak karena tim bermain di kandang sendiri. Persibat pun berharap mendapat dukungan penuh dari suporter di laga kandang ini. 

"Karena ini merupakan pertandingan kandang, kemenangan sudah menjadi harga mati. Secara tim, pemain sudah siap untuk menjalankan laga yang tidak akan mudah dilewati ini," ujarnya menegaskan. []

Berita terkait
Persaingan di Empat Besar, PSCS Buru Perserang
PSCS Cilacap tidak ingin melepas peluang saat kembali bertindak sebagai tuan rumah dengan menjamu Perserang Serang di Liga 2 2019.
PSCS Vs Cilegon, Siapa Naik dan Siapa Turun
PSCS Cilacap membidik kemenangan saat menghadapi Cilegon United di Liga 2 di Stadion Wijayakusuma, Cilacap, Selasa 17 September 2019.
Ditahan Perserang, Persibat Kembali ke Zona Degradasi
Persibat Batang gagal memanfaatkan peluang di kandang sendiri dan hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Perserang Serang di pertandingan Liga 2.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.