Kekeringan di Kulon Progo Mulai Meluas

Wilayah kekeringan di Kulon Progo bertambah. Pekan lalu, sejumlah desa mengajukan bantuan droping air pada Dinsos P3A Kulon Progo.
Proses persiapan penanggulangan kekeringan oleh tagana kulon progo. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Kulon Progo kini semakin bertambah. Sejak pekan lalu, sejumlah desa dari tiga kecamatan di Kulon Progo, telah mengajukan proposal resmi bantuan droping air pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulon Progo.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kulon Progo Eka Pranyata mengatakan bahwa desa yang sudah mengajukan bantuan air bersih berada di Kecamatan Kokap, Girimulyo, dan Samigaluh. Para warga disana sudah mulai merasa kesulitan untuk mendapatkan air bersih akibat musim kemarau.

"Dari laporan yang mulai masuk, memang ada beberapa wilayah yang sudah mengajukan bantuan," ujar Eka sembari merinci desa-desa tersebut, jumat, 5 Juli 2019.

Pendataan ini, akan dilakukan di seluruh desa di Kulonprogo, yang berpotensi mengalami kekeringan. Pada pertengahan bulan ini, rencananya droping air serentak akan dilakukan.

Dia menjelaskan untuk Desa Purwosari, sejumlah bantuan dari donatur sudah banyak berdatangan. Setelah beberapa waktu lalu mendapatkan bantuan air bersih dari Polsek (Kepolisian Sektor) Girimulyo, maka pada minggu 7 Juli 2019, bantuan 30 tangki air dari pihak swasta akan disalurkan.

"Pendataan ini, akan dilakukan di seluruh desa di Kulonprogo, yang berpotensi mengalami kekeringan. Pada pertengahan bulan ini, rencananya droping air serentak akan dilakukan," ujar eka.

Eka menambahkan alokasi tangki air untuk penyaluran tergantung dari kuota yang diterima Kulonprogo dari Dinsos DIY. Untuk lingkup DIY secara keseluruhan, sudah disediakan 750 tangki air. Dari jumlah itu, belum diketahui berapa yang dialokasikan untuk Kulon Progo.

Data Tagana

Sementara itu, Tagana (Taruna Siaga Bencana) Kulon Progo sudah melakukan pendataan awal, wilayah mana saja yang berpotensi kekeringan pada tahun ini. Komandan Tagana Kulonprogo, Miskijo mengatakan, ada sekitar 23 desa di delapan kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan.

"Anggota Tagana Kulon Progo juga sudah mulai melakukan persiapan penanggulangan kekeringan, mencari sumber air bersih, dan membuat tampungan air. Salah satu yang sudah melakukan adalah Tagana Kecamatan Samigaluh, yang melakukannya di Bleder sidoharjo samigaluh," ujar Miskijo. []

Baca juga:

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.