Keinginan Warga Yogyakarta tentang Klitih

Warga Yogakarta mayoritas menyebut klitih sudah meresahkan dan membuat tidak nyaman. Salah satu keinginan warga, polisi semakin intensif patroli.
Para pelaku klitih saat digelandang ke Mapolda DIY belum lama ini. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Yogyakarta - Yogyakarta darurat klitih, darurat kenakalan remaja bersenjata tajam melukai orang. Demikian anggapan mayoritas warga Yogyakarta tentang maraknya aksi klitih yang terjadi akhir-akhir ini. Polisi juga sudah intensif melakukan patroli mengantisipasi aksi klitih yang meresahkan warga itu.

Kasus kejahatan jalanan atau yang sering disebut klitih kembali terjadi di kota pelajar. Belum ada satu bulan di awal tahun 2020, belasan bahkan puluhan pelajar diamankan oleh pihak kepolisian baik Polresta Yogyakarta maupun Polres Sleman yang bekerjasama dengan Polda DIY.

Dalam waktu hampir bersamaan aksi klitih seakan tidak ada kapoknya bagi pelaku klitih karena sampai saat ini masih ada saja yang ditangkap oleh pihak kepolisian. Ada yang berdalih karena ingin balas dendam dengan kelompok lain sampai dengan ingin berburu klitih yang akhir akhir ini sudah sangat darurat.

Warga Yogyakarta kembali dibuat was-was atas teror di jalan ini. Aksi barbar jalanan ini membuat khawatir para orang tua yang memiliki anak maupun masyarakat yang beraktivitas pada malam hari. Karena berdasarkan kasus yang sudah terjadi, tidaknya mengakibatkan korbannya luka tetapi korban meninggal dunia.

Biasanya para pelaku klitih kerap membawa senjata tajam (sajam) untuk menakut-nakuti bahakan untuk melukai korbannya. Senjata tersebut bisa berupa senjata tajam seperti arit, pedang, penggaris besi, gir, linggis, gergaji atau bukan senjata tajam seperti balok kayu dan botol.

Memang sangat miris jika melihat para pelaku aksi klitih ternyata adalah anak-anak pelajar. Mereka masih di bawah umur yang notabennya adalah anak sekolah. Tak hanya pelajar di Sekolah Mengah Atas (SMA) , polisi juga pernah mengamankan pelajar yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Vonis maksimal bagi pelaku klitih diharapkan memberikan efek jera.

Jogja Police Watch (JPW) mengapresiasi langkah cepat pihak kepolisian yang menangkap para pelaku klitih. Jangan memberikan ruang gerak sedikit pun bagi para pelaku klitih. 

Polisi diminta lebih rutin melaksanakan patroli di jam maupun titik rawan. Hal itu untuk menekan terjadinya kejahatan jalanan atau klitih seperti yang baru-baru ini diungkap Polresta Yogyakarta.

"Tumpas sampai keakar-akarnya. persimpit ruang gerak para pelaku klitih. Dengan demikian dapat memutus mata rantai kejahatan jalanan ini," kata Koordinator JPW Baharuddin Kamba di Yogyakarta, Senin 13 Januari 2020.

Bahar, sapaan akrabnya berharap pula pihak kepolisian lebih rutin melakukan razia ke tempat-tempat yang rawan terjadinya kejahatan jalanan yang kebanyakan pelaku maupun korbannya adalah pelajar. Dengan demikian dapat mencegah terjadinya kekerasan antarpelajar. Pun peranan orangtua sangat dominan dalam mengawasi anaknya.

JPW secara tegas meminta pihak kepolisian untuk memberikan vonis yang jera bagi pelaku klitih "Vonis maksimal bagi pelaku klitih diharapkan memberikan efek jera," katanya.

Kepala Bidang Humas Polda DIY Komisaris Besar Polisi mengatakan, pihak kepolisian, akan memperketat penjagaan atau patroli pada malam dimulai dari jam 23.00 sampai dini hari berupaya melakukan patroli penindakan kenakalan remaja. 

Pasalnya, klitih istilah yang familiar untuk premanisme atau tindak kekerasan entah untuk merampok atau meresahkan seseorang dan sekelompok orang tidak terjadi hanya baru-baru ini. Sejak beberapa bulan terakhir marak terjadi aksi klitih.

Selain itu, kepolisian juga melakukan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya (Narkoba) di wilayah hukum Polda DIY. Selain itu penertiban minuman keras, tujuannya untuk mengurangi tindak kejahatan klitih. Beberapa pelaku yang tertangkap, ternyata dipengaruhi oleh minuman beralkohol tersebut

Kombes Pol Yuliyanto menekankan jangan sampai dari pihak sekolah dan orang tua anak-anak tersebut yang masih di bawah umur remaja untuk tidak keluar di waktu malam hari karena malam hari bisa saja yang jadi korban bisa juga jadi pelaku. []

Baca Juga:

Berita terkait
Terduga Klitih Pernah Merusak Mobil Polsek di Jogja
Inisial DK, satu dari 10 pelaku yang diduga akan melakukan aksi klitih, ternyata pernah merusak mobil Polsek. Saat itu DK diberi diversi usia anak.
10 Pelajar Klitih Ditangkap Saat Mau Balas Dendam
Polresta Yogyakarta menangkap 10 pelaku yang diduga mau aksi klitih, tadi malam. Mereka ditangkap saat akan balas dendam terhadap geng lain.
Innalillahi, Korban Aksi Klitih di Bantul Meninggal
Koban aksi klitih di Bantul, Fatur Nizar Rakadio, meninggal dunia di RSUP Sardjito Yogyakarta.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.