Kecewa Motif Pembunuhan Wanita di Apartemen Surabaya

Polrestabes Surabaya mengungkap sosok pelaku berdasarkan hasil rekaman CCTV apartemen sehingga langsung menangkap di daerah Kecamatan Sawahan.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho didampingi Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran saat rilis kasus pembunuhan sadis wanita di Apartemen di Surabaya. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Satuan Reserse Kriminal Umum Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya tak membutuhkan waktu lama untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan sadis terhadap seorang perempuan berinisial IPS, 36 tahun, di Apartemen Puncak Permai Tower A lantai 8. Pelaku pembunuhan ini adalah AJ, 20 tahun, pemuda asal Sampang.

Kepala Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Sandi Nugroho mengatakan motif pembunuhan tersangka lantaran korban tak mau melakukan hubungan badan sebanyak dua kali. Sehingga AJ pun kecewa dan nekat membunuh perempuan asal Semarang ini.

Tersangka melarikan diri di daerah Sawahan. Jadi setelah kejadian, jaket sama tas celana masih di pake sehingga ditemukannya bukan di TKP tapi di tempat kerja..

"Motif karena pelaku tersinggung, mengingat apa yang dijanjikan tidak sesuai dengan transaksi di awal. Di awal mereka sepakat dengan tarif Rp 500 ribu, dengan berhubungan dua kali, tapi cuma dilakukan sekali," kata Sandi, Kamis 23 April 2020.

Sandi menjelaskan tersangka setelah melakukan pembunuhan, langsung kabur di daerah Sawahan, Surabaya. Namun, polisi pun langsung melakukan penangkapan berdasarkan hasil rekaman CCTV apartemen.

"Tersangka melarikan diri di daerah Sawahan. Jadi setelah kejadian, jaket sama tas celana masih di pake sehingga ditemukannya bukan di TKP tapi di tempat kerja. Dicocokkan dengan CCTV ada ditemukan di TKP kedua tempat kerja pelaku," kata dia.

Sementara itu, mengenai tersangka menghabisi pelaku, Sandi menyebut AJ menggunakan pisau dapur, lalu dibacokkan ke leher korban sebanyak tiga kali.

"Cara pelaku menghabisi korban dengan sebuah pisau. Pisau tersebut sudah ada di TKP melukai di bagian leher sebanyak tiga kali," ujar dia.

Namun saat kejadian, tersangka tak langsung membacok leher korban, tapi sempat ada cekcok terlebih dahulu. Bahkan, AJ juga mendapatkan luka cakaran pada leher.

"Tadi disampaikan di awal adanya percekcokan korban melawan, tersangka juga sempat ada luka di leher cakaran," tambah Sandi.

Sementara itu AJ mengaku usai menghabisi korban langsung menyesali perbuatannya. Sebab, ia mengira apa dilakukan tersebut hanya amarah sesaat, karena sakit hati tak dilayani sesuai perjanjian di awal.

"Terus terang waktu menghabisi itu menyesal. Itu kan emosi pikirannya pas lihat ke kanan ada pisau langsung saya gunakan, sudah panas sudah emosi," kata AJ.

AJ juga menjelaskan sesuatu mebuat dirinya lebih sakit hati lagi yakni korban mengolok-oloknya dengan kata-kata tak pantas. Bahkan sempat mengejeknya tidak punya uang.

"Serta ada kata katanya mengejek saya, kalau saya enggak mampu membayar pelayanannya," ucap AJ.

Seperti diketahui, AJ dan IPS kenal dari aplikasi sosial media MiChat, pada pukul 12.00 Wib sebelum kejadian. Mereka bertemu dengan kesepakatan tarif Rp 800 ribu dengan dua kali main. Namun, akhirnya tersangka menego dengan tarif Rp 500 ribu dua kali kain. Akhirnya keduanya sepakat, tapi pada kenyataannya IPS tidak mau. []

Berita terkait
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Surabaya
Satreskrim Polrestabes Surabaya hingga saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku pembunuhan usai menangkapnya pada Rabu malam.
Mayat Berlumur Darah Gegerkan Apartemen di Surabaya
Satreskrim Polrestabes Surabaya menemukan mayat perempuan dalam kondisi leher tersayat dan hanya mengenakan celana dalam dan kaos.
Vandalisme, 3 Mahasiswa Malang Terancam 2 Tahun Bui
Polresta Malang menetapkan tiga mahasiswa PTN di Malang sebagai tersangka kasus vandalisme bernada provokatif di sejumlah lokasi di Malang Raya.