Kecelakaan Beruntun Menewaskan Empat Orang di Jember

Kecelakaan beruntun terjadi di perbatasan Jember-Banyuwangi. Menyebabkan empat orang meninggal dunia. Ini kronologinya
Peristiwa Kecelakaan Beruntun di perbatasan Jember- Banyuwangi, Jumat 14 Agustus 2020. (Foto: Tagar/Hermawan)

Jember - Kecelakaan beruntun terjadi di perbatasan Jember-Banyuwangi. Sebuah truk Fuso dengan nomor polisi P 8525 UG yang membawa kedelai dari arah Banyuwangi, menabrak sebuah truk dan tiga motor. Diduga, truk yang dikemudikan oleh Syaiful 52 tahun ini dalam kondisi rem blong sehingga tidak bisa menghentikan laju kendaraannya.

"Bermula, Truk Fuso dari arah timur atau Banyuwangi, setelah memasuki kawasan Pasar Sempolan, dia mengalami rem blong. Setelah melewati batas Desa Garahan dan Desa Sumberjati, truk mulai tidak terkendali. Sehingga menabrak dua sepeda motor yang ada di pasar," ujar Kanit lantas Polsek Sempolan, Ipda Sugeng Romdon Jumat 14 Agustus 2020.

Total empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian. Semuanya pengendara motor.

Meski sudah menabrak dua motor, truk Fuso tersebut masih belum bisa berhenti. Akibatnya, beberapa ratus meter kemudian, ketika sampai di pertigaan Desa Sempolan, truk Fuso tersebut kembali menabrak kendaraan lain. Dua motor dihantam truk yang tak terkendali itu.

KecelakaanPeristiwa Kecelakaan Beruntun di perbatasan Jember- Banyuwangi, Jumat 14 Agustus 2020. (Foto: Tagar/Hermawan)

"Total empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian. Semuanya pengendara motor," lanjut Sugeng.

Setelah menabrak motor, truk Fuso tersebut lalu menabrak sebuah truk Mitsubishi Colt Diesel dengan nomor polisi P-9893-K, yang berada di arah berlawanan. Begitu kerasnya tabrakan, hingga truk Mitsubishi yang membawa minuman kemasan itu, terguling. Barulah setelah itu, laju truk Fuso, terhenti.

"Sebenarnya, truk colt diesel P-9893-K itu sedang berhenti ketika ditabrak. Truk Colt diesel berhenti karena banyak sepeda motor yang antri mau belok arah. Karena dari arah jember kondisi arus lalu lintas sedang ramai," papar Sugeng.

Mengetahui kejadian tersebut, warga yang ada di sekitar lokasi kejadian spontan berupaya menolong korban dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sempolan.

Dari hasil olah TKP dan penyidikan di lapangan, polisi langsung menetapkan Syaiful 52 tahu, warga Dusun Krajan Kidul, Desa Rambigundam, Rambipuji, Jember sebagai tersangka. Sopir truk Fuso dalam keadaan tidak mengalami luka. Sedangkan Kodir, warga Desa Rambigundam, Jember, yang menjadi kernet truk Fuso, mengalami luka.

Sebanyak empat orang meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun itu. Mereka adalah Deki 20 tahun warga Desa Seputih, Kecamatan Mayang, Jember; Susiatun 40 tahun, warga Dusun Krajan, Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Jember

Berikutnya Narsiah Cindi Annuriyah, 8 tahun, warga Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Jember. Seorang korban meninggal dunia lainnya adalah pria yang belum diketahui identitasnya.

Enam orang lain menjadi korban luka dalam peristiwa ini. Luka paling berat dialami Trisia Oktaviana 20 tahun asal Desa Srono, Banyuwangi, yang mengalami patah tangan.

Korban luka lain yakni Rizy Kurniawan 22 tahun yang merupakan warga Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Jember, Muhajir 21 tahun, warga Kecamatan Ajung, Jember, serta Lukmanul Hakim 21 tahun warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember.

Sopir Truk Mitsubishi colt diesel yang ikut ditabrak dan terguling, yakni Samsuri 50 tahun juga ikut menjadi korban luka. Rekan tersangka, yakni Moh Kodir 25 tahun, warga Desa Rambigundam, Jember yang menjadi kernet truk Fuso maut, juga ikut mengalami luka.

Atas peristiwa ini, polisi menghimbau agar masyarakat berhati-hati ketika melintasi kawasan Gunung Gumitir yang merupakan jalur penghubung utama antara Jember dengan Banyuwangi. Sebab, jalan tersebut dikenal sebagai kawasan rawan kecelakaan dengan kontur jalan yang cukup sulit.

"Banyak titik yang rawan kecelakaan, terutama kalau sudah masuk Gunung Gumitir. Karena di sana selain cuaca tidak menguntungkan yakni angin besar, juga banyak pohon tumbang serta, tanah longsor. Selain itu, juga  serta sedang ada proyek perbaikan jalan," pungkas Sugeng. []

Berita terkait
Angka Kecelakaan Meningkat saat Pandemi di Bantaeng
Satlantas Polres Bantaeng, Sulsel mencatat, sembilan pengendara sepeda motor meninggal akibat kecelakaan saat pandemi Covid-19. Ini penyebabnya.
Di Balik Kecelakaan Meninggal di Imogiri Bantul
Arya,18 tahun, didakwa melakukan penganiayaan terhadap Dio, 16 tahun, hingga meninggal. Namun, pengacara menyebut Dio meninggal karena kecelakaan.
Kondisi Korban Kecelakaan Tol Cipali yang Dirawat
Dari 16 korban tabrakan di Tol Cipali yang dirawat di RS Mitra Plumbon sampai 12 Agustus 2020 tinggal 12 yang masih dirawat di RS Mitra Plumbon
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.