Yogyakarta - Kebutuhan alat pelindung diri (APD) corona di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tetap tinggi meski kasus Covid-19 mulai melandai dibanding saat awal penularan. Salah satu yang masih tinggi penggunaan APD adalah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito yang menjadi salah satu rujukan corona di DIY.
Direktur Utama RSUP dr Sardjito Rukmono Siswishanto mengatakan, kebutuhan APD masih tinggi meski pandemi corona sudah berlangsung tiga-empat bulan. Penyebaran kasus mulai melandai dibanding awal-awal pandemi.
"Kebutuhan APD tetap tinggi karena perlakuan kepada pasien kan tetap sama, yakni menggunakan APD yang diperlukan,” ujarnya kepada wartawan di sela penerimaan bantuan ribuan APD dari Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) di RSUP dr. Sarjito Yogyakarta, Senin 6 Juli 2020.
Di RSUP dr. Sardjito misalnya, saat ini kebutuhan masker khusus N95 yang dikeluarkan minimal 80 unit per hari untuk pelayanan tenaga medis bertugas. Sedangkan alat pelindung lain seperti face shield kebutuhannya lebih banyak.
Rukmono menuturkan, memasuki Juli ini, permintaan pelayanan di RSUP Sardjito mulai meningkat. Pada periode April hingga Mei 2020 jumlahnya menurun. Tercatat setiap hari pada Juli ini, rata-rata pasien rawat jalan 1.500 orang.
Kebutuhan APD tetap tinggi karena perlakuan kepada pasien kan tetap sama, yakni menggunakan APD yang diperlukan.
Jumlahnya meningkat 300 persen dibanding saat pandemi mulai merebak yang rata-rata hanya 500 orang per hari. Sedangkan orang yang memeriksakan diri karena diduga tertular Covid-19 menurun sekitar 5-10 orang per hari.
Atas dasar itu, pihaknya mengapresiasi bantuan APD yang terus mengalir dari berbagai pihak pada masa menjelang new normal. Alasannya, pada masa pandemi ini tak hanya tenaga medis saja yang difasilitasi APD, namun juga pasien dan masyarakat pendamping.
Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso menjelaskan, pihaknya pada masa pandemi Covid-19 ini memberikan bantuan APD dan masker sebanyak 5.000 unit atau senilai Rp 1 miliar. Bantuan tersebut diberikan kepada rumah rumah sakit yang tersebar di enam kota besar di Indonesia.
Dari tujuh rumah sakit tersebut, salah satunya adalah RSUP Dr. Sardjito yang menjadi rujukan Covid-19 di DIY. “Penyaluran bantuan di RSUP Dr. Sardjito merupakan sasaran kedua dengan total bantuannya ada sebanyak 3.500 buah APD beserta masker," ujarnya.
Sebelum RSUP dr. Sardjito, pihaknya menyalurkan bantuan APD kepada RS. Hasan Sadikin Bandung sebanyak 1.000 unit. Selanjutnya, penyaluran APD akan diberikan kepada RS Unair Surabaya, RSUD Kota Tangerang, RS Sanglah Bali dan Wisma Atlet Jakarta.
Josephus mengatakan, bantuan APD yang diberikan ini sebagai bentuk kepedulian kepada garda terdepan dalam penanggulangan virus Covid-19 yakni dokter, suster, perawat. "Program ini merupakan realisasi program MantapPeduli yaitu program internal pegawai Bank Mantap yang sukarela menyisihkan sebagian pendapatan mereka," kata dia.
Menurut dia, program MantapPeduli ini berhasil mengumpulkan Rp 2,1 miliar secara sukarela dari seluruh pegawai. Seluruh dana bantuan tersebut akan dikonversi menjadi APD sebesar 50 persen dan paket sembako sebesar 50 persen. "Rencananya juga akan disalurkan sebanyak 4.500 paket ke seluruh Indonesia," ujarnya. []