Medan - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau sudah mulai berkurang. Ada enam belas titik api di sana, tersisa satu yang masih ada titik api. Selain upaya pemadaman, faktor hujan membuat titik api berkurang drastis.
Itu dijelaskan oleh Panglima Kodam I Bukit Barisan, Mayjen Sabrar Fadhillah, seusai kegiatan Hari Jadi Polisi Lalu Lintas (Polantas) ke-64 yang digelar Polda Sumatera Utara di Lapangan Merdeka Medan, Minggu 28 September 2019.
Selain upaya keras yang dilakukan secara bersama-sama oleh TNI, Polri, pemerintah daerah serta masyarakat, juga karena hujan yang turun
"Wilayah yang menjadi kewenangan saya itu, dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau (Kepri) hingga Riau, kondisi kebakaran di sana (Riau) hari ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Dari enam belas titik yang ada, hanya tinggal satu yang ada apinya," kata Mayjen Sabrar Fadhillah.
Kemudian, kondisi kabut asap di Sumatera Utara dan tiga wilayah yang menjadi tanggung jawab Pangdam I Bukit Barisan juga sudah berkurang. Itu disebabkan oleh hujan yang turun.
"Alhamdulillah, kondisi udara berkabut akibat asap sudah banyak berkurang. Misalnya, di Kabupaten Indragiri Hilir, Rokan Hilir, Bengkalis dan sebagainya. Selain upaya keras yang dilakukan secara bersama-sama oleh TNI, Polri, pemerintah daerah serta masyarakat, juga karena hujan yang turun," ucapnya.
Pangdam I Bukit Barisan juga berharap agar masyarakat dan pihak lainnya tidak membuka lahan atau membakar hutan yang ada di Riau. Kebakaran hutan kali ini menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak.
"Kita harus lakukan langkah-langkah mitigasi sehingga kebakaran di masa mendatang tidak terjadi lagi. Memang, sampai saat ini masih ada masyarakat yang melakukan pembakaran untuk membuka lahan, untuk itulah kita secara bersama-sama melakukan sosialisasi, penegakan hukum dan penertiban," katanya. []