Kulon Progo - Kebakaran hebat terjadi di sebuah pabrik arang briket yang berlokasi di Kalurahan Pleret, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin 6 Juli 2020 malam. Satu unit oven ukuran besar di pabrik tersebut terbakar.
Salah satu personel Pemadam Kebakaran (Damkar) Kulon Progo, Purwoko mengatakan, api penyebab kebakaran tersebut dilaporkan mulai muncul sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu sejumlah pekerja sedanng melakukan uji coba pada oven baru di pabrik arang briket tersebut.
"Penyebab kejadian kebakaran tersebut diduga karena kegagalan fungsi oven. Padahal, oven tersebut merupakan oven baru," ungkap Purwoko, Senin 6 Juli 2020 malam.
Purwoko menjelaskan, berkat kesigapan petugas, dalam peristiwa kebakaran tersebut tidak muncul korban jiwa. Selain itu Api juga tidak sempat menjalar hingga bangunan pabrik. "Alhamdulilah tim pemadam kebakaran berhasil tiba tepat waktu di lokasi kejadian," ungkapnya.
Penyebab kejadian kebakaran tersebut diduga karena kegagalan fungsi oven. Padahal, oven tersebut merupakan oven baru.
Hanya saja api yang cepat merambat dan kemudian menghanguskan bahan baku arang yang masih ada di dalam oven. Kobaran api cukup dijinakkan. Proses pemadaman harus dilakukan hingga satu jam lebih.
"Bahan baku yang mudah terbakar menjadi kendala pemadaman. Isi oven juga padat sehingga harus ekstra berhati-hati dan bekerja keras. Dalam proses pemadaman tersebut dibantu pekerja dan relawan gabungan," tuturnya.
Menurut Purwoko, dibutuhkan dua truk tangki agar bisa memadamkan api. Setelah padam, petugas kemudian melanjutkan dengan proses pendinginan untuk mematikan api yang masih tersisa. "Kerugian masih belum bisa diperkirakan. Kemungkinan bisa mencapai puluhan juta rupiah," jelasnya.
Sementara itu, Staf Humas PMI Kulon Progo Wisnu Rangga menuturkan, PMI Kulon Progo menerjunkan tiga orang personel untuk membantu memadamkan api. "Setelah mendapatkan laporan, kami segera menuju ke lokasi kejadian," tuturnya.
Rangga menjelaskan, dalam proses pemadaman, ditemukan sejumlah kendala. Asap yang pekat cukup menyulitkan petugas dalam memadamkan api. Selain itu sumber air juga terbatas sehingga petugas perlu lebih cermat dalam proses pemadaman api. Tidak hanya itu, kendala penerangan yang minim juga menjadi kendala. "Beruntung dalam proses pemadaman ada truk tangki BPBD dan Tagana Kulon Progo," ujarnya.[]