Singkil - Berkunjung ke Aceh Singkil Menteri Agama (Menag) RI, Fachrul Razi launching kampung kerukunan (Toleran) di Desa Situbuh-tubuh, Kecamatan Danau Paris, Aceh Singkil, Aceh.
Fachrul Razi tiba di Aceh Singkil melalui pesawat Susi Air di Bandara Syeikh Hamzah Fansuri, Kampung Baru, Aceh Singkil dari Bandara Kuala Namu, Medan Minggu 22 Desember 2019, sekitar pukul 11.00 WIB.
Menag RI Fachrul Razi mengatakan bahwa Desa Situbuh-tubuh dengan penduduknya yang heterogen hidup saling berdampingan menjadi percontohan daerah binaan yang merupakan inovasi dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag.
"Perbandingan penduduknya 60 persen muslim dan yang lainnya non muslim hidup berdampingan rukun dan damai," kata Fachrul.
Semua yang menginap di daerah Abu Dhabi tidak akan ramai kalau tidak ada kunjungan non-Muslim.
Menurut Fachrul, rukun dan damai merupakan sesuatu hal yang mahal. Dia menceritakan pengalaman waktu berkunjung ke negara Abu Dhabi, Arab yang memiliki banyak hotel, tidak akan ada orang yang menginap kalau tidak rukun dan damai.
"Semua yang menginap di daerah Abu Dhabi tidak akan ramai kalau tidak ada kunjungan non-Muslim, semua rukun," ujarnya.
Selain itu ia mengisahkan riwayat pertemanan akrabnya dengan Menkopolhukam Binsar luhut Panjaitan yang notabene berbeda agama, namun tetap bersahabat dekat.
"Kami sama-sama jenderal bintang empat, dimana ada saya disitu ada Pak Luhut, begitu dekatnya kami tapi tidak sedikitpun mengganggu akidah masing-masing," katanya.
Menteri kelahiran Aceh itu, mengatakan agama menempati posisi dan peran kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam kehidupan bangsa yang multi agama, pelaksanaan keseharian masyarakat Indonesia senantiasa berada di bawah naungan ketaatan pada landasan negara dan konstitusi.
Ia memaparkan, Agama dan negara adalah dua aspek yang saling mengokohkan, Agama merupakan pondasi moral bagi kokoh kuatnya negara, sedangkan kekuasaan negara adalah menjaga supaya agama senantiasa tertanam kuat dalam kehidupan.
Sehingga ia menyimpulkan sangat mengapresiasi pelaksanaan program percontohan daerah binaan Dirjen Bimas Islam dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang sejahtera dan bermartabat.
"Perlu digaris bawahi harus ada program yang jelas, jangan hanya disebutkan begitu tapi tidak ada program yang jelas mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi masyarakat,"
Sejalan dengan misi islam sebagai agama pembebas manusia dari keterbelakangan dan kemiskinan, pembukaan UUD 1945 menggariskan salah satu tujuan bernegara ialah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sebelumnya Bupati Aceh Singkil Dulmusrid dalam momen kunjungan Menag Fachrul Razi, mengatakan mulai dari Aceh Selatan hingga Aceh Singkil belum memiliki perguruan tinggi negeri.
Dulmusrid menginginkan status kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Syeikh Abdurrauf (STAISAR) yang saat ini swasta untuk segera dinegerikan.
Kemudian dari 25 sekolah madrasah di Aceh Singkil, hanya 3 sekolah madrasah yang berstatus negeri yakni MAN Singkil, MtSN 1 Aceh Singkil dan MIN Aceh Singkil dan selebihnya 22 sekolah lagi madrasah berstatus swasta. Dulmusrid meminta agar ada program berkesinambungan untuk terus meningkatkan status sekolah madrasah swasta menjadi negeri.
"Hal ini sebagai upaya Pemda Aceh Singkil secara cepat menyeimbangkan langkah dengan daerah lain melalui berbagai program penguatan pendidikan berbasis nilai moral yang diselaraskan dengan peningkatan kualitas SDM dibidang ilmu pendidikan disemua jenjang sekolah,"ujarnya.
Mengetahui kedekatan Menag dengan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Bupati Aceh Singkil Dulmusrid meminta agar disampaikan harapan masyarakat terkait perpanjangan dan perluasan runway bandara Singkil.
Lawatan Fachrul selain meresmikan kampung Kerukunan di Situbuh-tubuh, juga berkunjung ke Pesantren Safinnatusshalihin terdekat di kawasan itu.
Usai kunjungan itu, menjelang sore, Fachrul kembali kembali ke Bandara Syekh Hamzah Fqnsuri, Aceh Singkil, menuju Bandara Kuala Namu, Deli Serdang, Sumut untuk bertolak Jakarta. []
