Kata Sri Mulyani Aktifitas Ekonomi Tergerus Covid-19

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan pandemi virus corona atau Covid-19 menggerus aktifitas ekonomi secara signifikan.
Sri Mulyani. (Foto: Facebook/Sri Mulyani Indrawati)

Jakarta -  Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pandemi virus corona atau Covid-19 menggerus aktifitas ekonomi secara signifikan. Hal tersebut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I tumbuh sebesar 2,97 persen.

“Ini memberikan perspektif tambahan bahwa Covid-19 menurunkan aktifitas ekonomi secara drastis. Baik itu dari sisi demand, konsumsi masyarakat, misalnya transportasi, dan juga belanja. Penurunan ini cukup besar dari perkiraan, walau baru terjadi di bulan Maret," ucap Sri Mulyani Indrawati seperti dikutip Tagar dalam siaran pers, Senin, 11 Mei 2020.

Data pertumbuhan ekonomi dari BPS, kata dia melenceng dari perkiraan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Salah satu penyebabnya karena penurunan signifikan PMI Manufaktur April 2020 ke level terendah. 

Maka dari itu, pemerintah akan berhati-hati pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri pada kuartal II. "Kita akan mewaspadai situasi kuartal I ini untuk perkembangannya di kuartal kedua nanti,” ujarnya.

Selain pertumbuhan ekonomi, ia mengatakan pada Maret 2020 terjadi inflasi sebesar 0,84 persen. Inflasi didorong kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Menurutnya, pada kondisi normal angka inflasi tersebut cukup bagus. 

Namun, tetap harus diwaspadai karena dapat berarti ada penurunan permintaan akibat adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Sementara itu, Rupiah (ytd) masih terdepresiasi 8,9 persen dibandingkan nilai tukar awal tahun 2020. Untuk Surat Pembendaharaan Negara (SPN) tiga bulan, rata-rata tertimbang yield sebesar 3,22 persen (ytd), di mana hingga April 2020, ada 9 lelang penerbitan SPN tiga bulan yang dilakukan oleh pemerintah. 

Adapun harga minyak mentah Indonesia turun signifikan, seiring penurunan harga minyak dunia karena tekanan demand/supply akibat pandemi Covid-19 dan perang harga antara Rusia dan Saudi Arabia. Untuk lifting minyak mentah dan gas bumi diproyeksikan lebih rendah dari asumsikan dalam APBN 2020.

“Minyak adalah yang paling tidak bisa diprediksi, harga minyak mentah sangat drop,” tuturnya. []

Berita terkait
Karena Pajak, Sri Mulyani Tenangkan Reza Rahardian
Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan sektor hiburan di Tanah Air akan dibebaskan dari kewajiban bayar pajak. Hal itu menjawab Reza Rahardian.
Sri Mulyani Evaluasi Penyaluran Bansos Covid-19
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengevaluasi perkembangan pelaksanaan tambahan bantuan sosial untuk masyarakat terdampak virus corona.
Sri Mulyani: Di Rumah Seperti Kartini dalam Pingitan
Kartini dipingit di rumah karena adat istiadat. Kita harus tinggal di rumah karena Covid-19. Kita dapat mencontoh semangat Kartini. Sri Mulyani.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.