Kata Dokter Soal Khasiat Hewan Pembawa Virus Corona

Kelelawar diduga sebagai hewan penyebab virus Corona. Di sisi lain, banyak warga percaya mengonsumsi hewan itu sebagai obat. Begini kata dokter.
ilustrasi kelelawar. (Foto: pixabay)

Solo - Wabah Novel Coronavirus (2019-nCov) atau yang dikenal sebagai virus corona yang menewaskan ratusan orang di China diduga bersumber pada hewan kelelawar yang dijual bebas di pasar hewan di Wuhan, China. Konsumsi hewan kelelawar dipercaya bisa menyembuhkan sejumlah penyakit.

Masyarakat dari daratan negeri Tiongkok tersebut banyak mengonsumsi kelelawar untuk mengobati penyakit asma, gatal-gatal, sakit tenggorokan, dan menambah stamina. Termasuk di Indonesia, sejumlah warga juga mempercayainya mengonsumsi kelelawar untuk kesembuhan, seperti asma. Apa benar demikian?

Dokter spesialis paru, dr. Reviono, Sp.P(K) mengungkapkan belum ada bukti ilmiah yang mengungkapkan jika daging kelelawar bisa menyembuhkan asma. "Belum ada bukti ilmiah dan masih wacana penelitian, apakah terbukti menyembuhkan asma, atau tidak," ungkapnya saat dikonfirmasi Kamis, 30 Januari 2020.

Dokter sekaligus mengajar di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini mengatakan berdasarkan pengalaman dari para pasiennya, menyebutkan tidak ada pasien yang mengonsumsi daging kelelawar selama ini. Para pasien lebih cenderung menggunakan obat dari dokter dari pada memakan daging hewan liar.

Belum ada bukti ilmiah dan masih wacana penelitian, apakah terbukti menyembuhkan asma, atau tidak.

Dia mengatakan, konsumsi daging kelelawar untuk obat asma hanya mitos yang dipercara oleh masyarakat. "Kalau di agama saya (Islam) kan nggak boleh makan kelelawar, karena hewan bertaring jadi tidak ada yang konsumsi," kata dia.

Reviono mengatakan jika ada masyarakat yang mengonsumsinya, sebaiknya daging dimasak dengan matang. "Dimasak yang matang untuk membunuh virus dan bakteri yang dibawa oleh daging kelelawar tersebut," ujarnya.

Penderita Virus Corona Bisa Disembuhkan

Dr. Reviono mengatakan bahwa kasus virus corona di Wuhan, China kebanyakan korban meninggal di adalah orang tua yang memiliki penyakit penyerta. Orang dengan sistem kekebalan tubuh atau imunitas yang baik bisa bertahan dan bahkan melawan virus tersebut di dalam tubuh masing-masing.

dr. Reviono, Sp.P(K)Dokter spesialis paru-paru sekaligus Dosen Fakultas Kedokteran UNS, dr. Reviono, Sp.P(K). (Foto: Tagar/Reyma Pramista)

Di dalam tubuh manusia terdapat interferon yaitu berupa protein alami yang diproduksi tubuh sebagai respon tubuh dalam melawan senyawa berbahaya, seperti virus. Jika produksi interferon cukup, maka virus bisa terkendali pertumbuhannya dan mati sendiri. Namun kalau sudah berusia tua dan ada penyakit yang disertai, produksi interferon tidak cukup dan virus bisa tumbuh terus.

Berdasarkan prosentase kesembuhan, orang yang tergolong masih muda dan tidak memiliki penyakit penyerta, 80 persen penderita sembuh dan terbebas dari virus Corona. Untuk itu, masyarakat diimbau tidak khawatir terhadap penyebaran virus Corona jika tubuh dalam kondisi sehat.

“80 persen pasien di China ini sembuh dengan sendirinya karena memang belum ada vaksin khusus virus Corona. Sebagai contoh jika kita terkena flu, tidak minum obat pun bisa sembuh karena virus dengan umurnya bisa mati sendiri,” kata dia

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah terkena virus Corona. Di antaranya yaitu dengan sering melakukan cuci tangan pakai sabun, gunakan masker, konsumsi gizi seimbang, perbanyak sayur dan buah, menjaga kebugaran tubuh, menghindari sumber infeksi, rajin olah raga dan istirahat cukup. 

"Jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak dan jika sedang flu jangan keluar rumah supaya tidak jadi sumber infeksi," ungkapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Hewan Penyebab Virus Corona Ini Tetap Laris di Solo
Penjualan kelelawar di Pasar Depok Solo tetap laris meski hewan tersebut diduga sebagai penyebab virus Corona. Hewan ini berkhasiat sebagai onat.
Virus Corona dan 5 Jenis Penyakit Disebabkan Hewan
Virus corona memang sangat berdampak pada kematian, namun ada beberapa binatang yang bisa menimbulkan virus mematikan bagi manusia.
Benarkah Virus Corona Lebih Berbahaya dari Kanker?
Virus Corona dan kanker memang dikenal penyakit berbahaya yang bisa mengancam nyawa seseorang. Benarkah virus corona lebih berbahaya?