Yogyakarta – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta kepada masyarakat untuk melakukan upaya kewaspadaan terhadap ancaman penularan pneumonia akibat virus Corona 2019-nCov. Meski sampai saat ini masih belum ditemukan adanya penderita di DIY.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan tindakan dan pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghindari penularan itu di antaranya yakni ketika mengalami gejala demam, batuk, sesak nafas dan baru kembali dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum sakit agar segera berobat ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
“Berikan informasi kepada dokter dan tenaga kesehatan tentang riwayat perjalanan,” katanya dalam keterangan tertulisnya yang dikutip pada Rabu 29 Januari 2020.
Pembajun mengatakan ketika batuk atau bersin supaya menerapkan etikanya, yakni menutup mulut atau hidungnya dan segera berobat. “Gunakan masker jika menderita sakit dengan gejala infeksi saluran napas, demam, batuk dan flu,” katanya.
Masyarakat juga diimbau untuk sering mencuci tangan terutama setelah batuk atau bersin, sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, selesai menggunakan toilet, dan setelah merawat binatang. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun serta membilasnya kurang lebih 20 detik.
“Jika tidak tersedia air dapat menggunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol 70 sampai 80 persen. Selain itu jika sedang sakit supaya mengurangi aktivitas di luar rumah dan membatasi kontak dengan orang lain,” ucapnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) virus Corona 2019-nCov merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti sindrom pernapasan Timur Tengah (Mers) dan sindrom pernapasan akut parah (Sars).
Jika tidak tersedia air dapat menggunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol 70 sampai 80 persen.
Sejak 31 Desember 2019 telah dilaporkan adanya kasus-kasus pneumonia berat yang diakibatkan virus baru golongan Coronavirus (Novel Coronavirus). Hingga saat ini sedikitnya sudah ada 2,118 kasus suspect dengan total kematian 56 orang yang sebagian besar kasus berasal dari daerah Wuhan, China.
Negara lain yang telah dikonfirmasi kasus adalah Mainland China, Hongkong, Thailand, Macau, Amerika Serikat, Australia, Jepang. Kemudian Malaysia, Singapura, Taiwan, Prancis, Korea Selatan, Vietnam, Kanada, dan Nepal. Penyakit ini dapat menular antar manusia secara terbatas dan belum ada vaksin yang dapat mencegahnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana mengatakan virus Corona berpotensi masuk ke Indonesia termasuk DIY. Seperti tertuang dalam UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, epidemi dan wabah penyakit termasuk bencana non alam, pihak telah mengadakan pertemuan mengundang para pihak terkait untuk membahas kewaspadaan dan kesiapan menghadapi wabah virus Corona ini.
Mengingat masa inkubasi virus Corona, maka sangat memungkinkan virus tersebut sampai di Yogyakarta melalui pintu-pintu masuk lintas negara secara tidak langsung. Beberapa peluang masuknya ke DIY dapat melalui bandara, pelabuhan, lalu lintas darat baik orang, barang maupun hewan.
“Salah satu antisipasinya adalah bagi yang baru datang di DIY dari negara yang sudah terkonfirmasi virus Corona dan merasakan gejala, demam, flu, gangguan pernafasan maka perlu melaporkan diri kepada pemerintah melalui PSC 119 dan atau Pusdalops PB DIY. Dalam hal penanganan bencana, diperlukan respon penanganan yang cepat, tepat dan efisien,” ucapnya. []
Baca Juga:
- Cegah Corona, Mahasiswa Yogyakarta di China Dipantau
- Virus Corona: Starbucks Tutup 2.000 Gerai di China
- Tim Medis Jawa Tengah Pakai Masker N95 Cegah Corona