Jakarta - Fraksi Demokrat di Komisi III DPR RI dalam uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo melontarkan tujuh pertanyaan.
Juru Bicara Fraksi Demokrat Benny Kabur Harman mengatakan, pihaknya menyampaikan pertanyaan berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat.
Di antaranya, terkait tugas kepolisian memberikan pengayoman kepada masyarakat, yang nyatanya banyak polisi tidak melindungi masyarakat, dan polri terlibat dalam kasus-kasus yang merugikan masyarakat.
"Berkaitan dengan kejahatan luar biasa kami belum menemukan agenda yang lebih tajam untuk menangani kasus-kasus terorisme radikalisme narkotika dll, seperti apa solusi bapak nantinya, terlebih lagi Indonesia merupakan negara kepulauan," katanya.
Demokrat juga mempertanyakan bagaimana dukungan polri terhadap KPK sebagai garda paling depan dalam kasus korupsi, karena ada kesan polri menghambat KPK dalam memberantas korupsi.
"Tugas bapak sebagai pimpinan paling tinggi di institusi ini, apa agenda bapak untuk menjamin kamtibmas, tidak menjadi budak politik partai," tanya Benny.
Disebutkan, Indonesia masyarakat majemuk, menegakkan aturan hukum ini harus humanis.
Sampai saat ini hubungan kita dengan KPK masih sangat baik, saling mengisi dan memperkuat
"Jangan tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Jangan hanya tajam ke teman-teman di luar pemerintahan, tapi di dalam kok tumpul," tukas Benny.
Kata dia, hak atas kebebasan berserikat dan berkumpul adalah hak asasi. Meminta penegakan hukum agar tidak ada hate speech atau hoaks.
Demokrat pun mempertanyakan langkah Komjen Listyo untuk menjamin agar ini tidak hanya berlaku kepada kelompok tertentu.
Benny menyebut, untuk reformasi internal di mana polri memiliki uang, pasukan, dan kewenangan luar biasa, Fraksi Demokrat berharap Komjen Listyo menjamin habitus baru dan habitus lama ditinggalkan.
"Bagaimana upaya membangun habitus baru mencegah penyelewangan kekuasaan. Tolong kami dikasih sedikit apa yang bapak kerjakan untuk kasus yang mangkrak ini," tukas Benny.
Menjawab itu, Komjen Listyo mengatakan, “Pertama-tama kami masuk dengan presisi kita membuka dengan wajah lain. Sikap kami tentang hal-hal yang menyimpang kami akan mengeluarkan mekanisme, intinya polisi harus menjadi contoh dan teladan sehingga masyarakat akan mentaati polri," kata Listyo.
Kemudian, soal kerja sama dengan KPK, Komjen Listyo menegaskan bahwa polri tetap solid dengan KPK.
"Sampai saat ini hubungan kita dengan KPK masih sangat baik, saling mengisi dan memperkuat. Kami membuka ruang KPK untuk masuk kepada kami. Karena memang KPK memberikan wewenang kepada polri kepada kasus yang berhenti. Kami sangat solid dengan KPK. Karena kami mempunyai visi untuk mengedepankan upaya pencegahan daripada penangkapan. Polri siap joint dengan KPK bahkan kejaksaan dalam memberantas korupsi," tegasnya. [Anita]