Medan - Muncul informasi anggota DPRD Sumut dari Fraksi Demokrat yang tidak menghadiri atau menyambut aksi demo mahasiswa menolak UU Cipa Kerja di Medan pada 8 Oktober 2020 lalu, terancam dicopot atau dilakukan pergantian antar waktu.
Dikabarkan, dalam aksi mahasiswa yang berujung rusuh itu sebanyak enam anggota dewan dari Fraksi Demokrat tidak menyambut aksi massa tersebut, yakni Santoso, Tondi Roni Tua, Edward Zega, Tangkas Manimpan Tobing, Saut B Purba, dan Muhammad Andri Alfisah.
Merespons itu, Saut Bangkit Purba kepada Tagar memberikan penjelasan bahwa mereka sedang ada kunjungan kerja saat aksi tersebut berlangsung, sehingga tidak bisa menerima aspirasi massa yang datang ke gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan.
"Bukan tidak mau ikut menerima aksi demonstrasi saat itu, namun karena saya sedang ada kunjungan kerja ke daerah pemilihan di Kabupaten Simalungun," ungkapnya, Senin, 19 Oktober 2020 di Medan.
Menurut dia, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menginstruksikan bahwa semua kader harus menampung aspirasi masyarakat yang berunjuk rasa ke gedung dewan termasuk di DPRD Sumut.
Saya sudah menerima aspirasi demo pada Jumat itu, sampai hujan - hujanan pun kami
Dirinya tidak hadir dalam menerima aspirasi masyarakat yang menolak UU Cipta Kerja bukan karena melanggar instruksi DPP.
Namun, saat itu semua anggota DPRD Sumut dari Fraksi Demokrat telah mendapat tugas masing-masing untuk menampung aspirasi masyarakat.
Pembagian tugas itu telah dirapatkan di fraksi sesuai persetujuan ketua fraksi, Armin Simatupang.
"Kami sudah bagi tugas tiga orang setiap hari yang piket di Fraksi Demokrat DPRD Sumut. Tiga orang piket itu, untuk menerima aspirasi masyarakat seperti Kamis, 8 Oktober 2020, kemarin. Yang piket adalah Armin Simatupang, Parlaungan Simangunsong dan Anita Lubis. Jadi kebetulan mereka yang piket di kantor, sedangkan yang lainnya mendapatkan tugas yang lain," tuturnya.
Selanjutnya, pada Jumat, 9 Oktober 2020, Saut mendapatkan jadwal piket bersama dua orang rekannya dan mereka menerima aksi demo di tengah hujan lebat.
"Saya sudah menerima aspirasi demo pada Jumat itu, sampai hujan - hujanan pun kami. Lalu, bukan kami bertentangan dengan instruksi, tetapi karena kami telah membagi tugas. Kami cinta Demokrat," terangnya.[]