Kasus Positif Turun, Wisata Pakai Kapal Pesiar Banjir Pesanan

Kasus positif virus corona yang mulai turun memicu traveler ramai-ramai berwisata menggunakan kapal pesiar.
Kapal pesiar MS Coral Adventure asal Australia berlabuh di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 12 Maret 2020. Kapal pesiar yang membawa 78 penumpang dan kru warga negara asing (WNA) yang sebelumnya ditolak kedatangannya di kota Palopo dan Kabupaten Bulukumba tersebut kini bersandar di Pelabuhan Sukarno Hatta setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19. (Foto: Antara/Abriawan Abhe)

Jakarta - Kasus positif virus corona yang mulai turun di Singapura memicu warganya berbondong-bondong untuk berwisata menggunakan kapal pesiar. Dalam lima hari terakhir, satu armada menerima lebih dari 6.000 pemesanan perjalanan.

Dikutip dari Asia One, masing-masing pemesanan tiket dari armada bernama Genting Cruise Lines itu kemungkinan besar untuk setidaknya dua orang.

Dari pemesanan yang telah masuk, sedikitnya 23 kapal pesiar dipastikan akan melaut pada rentan November-Desember 2020. Masing-masing kapal itu memiliki kapasitas maksimal 1.700 penumpang.

Badan Pariwisata Singapura mengumumkan seiring turunnya angka positif corona di negara mereka, operasional kapal pesiar lokal kembali dibuka pada Kamis, 8 Oktober 2020. Namun, dengan sejumlah persyaratan awal.

Baca juga:

Kapal pesiar hanya diperbolehkan pulang pergi tanpa pelabuhan panggilan selama jangka waktu yang belum ditentukan sebagai upaya awal program percontohan.

Sementara ini hanya dua armada kapal pesiar yaitu Genting Cruise Lines dan Royal Caribbean International yang dapat melaut dari Singapura. Dua armada itu yang hanya bisa memakai  jalur pelayaran laut di negara tersebut.

Viking SunWisatawan melintas di dekat kapal pesiar berbendera Norwegia, Viking Sun yang bersandar di Dermaga Pelabuhan Benoa, Bali, Senin, 9 Maret 2020. Kapal pesiar yang mengangkut 738 orang penumpang dan 452 orang kru yang sebelumnya sempat ditolak menurunkan penumpang di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang dan ditolak bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 tersebut bersandar di Pelabuhan Benoa setelah melakukan lego jangkar wilayah area karantina yang berjarak sekitar dua mil dari Pelabuhan Benoa. (Foto: Antara/Fikri Yusuf)


Tanpa mengungkapkan angka spesifik, Royal Caribbean International mengatakan bahwa permintaan berwisata menggunakan kapal pesiar memakai armadanya telah melebihi ekspektasi perusahaan.

Menurut juru bicara Royal Caribbean, pemesanan naik 500 persen dibandingkan dua minggu terakhir. Pelayaran pertamanya akan dimulai pada 1 Desember 2020, yang hanya dibatasi sekitar 1.000 tamu, kini tiket hampir terjual habis.

Seperti diketahui, Singapura memutus rantai penyebaran virus corona di negaranya dengan menerapkan kebijakan memberhentikan sementara operasional kapal pesiar pada Maret 2020.

Pihak kementrian kesehatan setempat menyebutkan, risiko besar terpapar dapat dialami wisatawan yang menaiki kapal pesiar karena rentan saling berdekatan.

Berita terkait
Ditemukan Indonesia, Pulau Koh Panyee Jadi Wisata di Thailand
Pulau Koh Panyee destinasi wisata di Thailand. Ditemukan pertama kali oleh warga negara Indonesia.
Tips Traveling, Metode Cegah Panik Saat Terbang Naik Pesawat
Salah satu pertanyaan besar traveler dari berbagai penjuru dunia adalah bagaimana mengakali panik saat traveling terbang naik pesawat.
Khusus Traveler Ekstrem, Hotel Tenda Gantung Setinggi 70 Meter
Niat berlibur sambil uji nyali? Menginap di hotel dengan sensasi ekstrem tidur menggantung di tenda dengan ketinggian 70 meter jawabannya.