Kasus Positif Corona di Jawa Tengah Dekati 50 Pasien

Masyarakat Jawa Tengah diminta tidak menyepelekan virus corona. Sebab penyebarannnya makin meluas, tercatat sudah ada 38 positif Covid-19.
Gubernur Ganjar Pranowo meminta masyarakatnya terus meningkatkan kewaspadaan penyebaran virus corona. Saat ini sudah ada 38 kasus positif Covid-19 di Jawa Tengah, empat di antaranya meninggal dunia. (Foto: Humas Pemprov Jateng)

Semarang - Pasien positif virus corona di Jawa Tengah jumlahnya terus melonjak, bahkan mendekati angka 50. Hingga Rabu, 25 Maret 2020, Pemerintah Jawa Tengah mencatat pasien positif coronavirus disease 2019 (Covid-19) sudah mencapai 38 orang.  

Jadi total di Jawa Tengah saat ini positif Covid-19 berjumlah 38 orang. Pasien yang dirawat 34 orang, dan empat telah meninggal dunia.

Jumlah itu melonjak dua kali lipat, dari sebelumnya sebanyak 19 pasien. Penambahan 19 pasien baru dari RSUD Moewardi Surakarta, RSUP Dr Kariadi Semarang, RSUD Wongsonegoro Semarang, RSUD Goeteng Purbalingga, RSUD Cilacap, RSUD Banyumas, RSUD Kardinah Tegal, RSUD Soediran Wonogiri, RS Sudjono Magelang, dan RSUD Setjonegoro Wonosob.

"Jadi total di Jawa Tengah saat ini positif Covid-19 berjumlah 38 orang. Pasien yang dirawat 34 orang, dan empat telah meninggal dunia. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 2.858 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 257," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu, 25 Maret 2020.

Dengan penambahan yang cukup signifikan tersebut, Ganjar meminta semua pihak untuk tidak menyepelekan himbauan pemerintah. Ia berharap tak ada warganya yang merasa jumawa kebal terhadap virus asal Wuhan, China itu. 

"Boleh jadi Anda kuat, Anda sehat, atau imun Anda bagus, sehingga meskipun tertular Anda tidak merasakan gejala sakit. Tapi ketahuilah, Anda tetap bisa menularkan virus ini pada orang tua, isteri, suami, dan anak-anakmu,” tutur dia. 

Ganjar juga meminta bupati dan wali kota memperketat pengawasan di wilayah masing-masing. Menurutnya, terjadi percepatan mudik masyarakat dari Jakarta ke Jawa Tengah.

Ia menyebut telah ada 80 bus membawa 1.776 penumpang dari Jakarta ke Jepara. Juga terjadi peningkatan penumpang dari wilayah barat Jawa yang turun di terminal-terminal di Jawa Tengah. 

Misalnya, pada 22 Maret di terminal Bulupitu Purwokerto ada 2.323 penumpang turun. Kemudian di Terminal Giri Adipura Wonogiri ada 2.625 penumpang. Situasi yang sama juga terjadi di terminal bus di Cepu, Pemalang, Kebumen, Wonosobo, Cilacap, dan daerah lainnya.

“Data setiap perantau yang pulang, cek kesehatannya, dan pantau terus. Protokol yang sama juga harus diterapkan di level desa, bahkan tingkat RT dan RW,” ujarnya.

Ganjar menambahkan kepala daerah juga dibolehkan menutup tempat-tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan seperti alun-alun, objek wisata, pantai dan sejenisnya. Setiap bentuk aktivitas massal seperti peribadatan dan resepsi pernikahan juga boleh dilarang.

“Bapak ibu, sekarang ini sudah terlalu banyak korban jatuh. Bahkan tak sedikit tenaga medis yang berguguran. Karena itu, sayangi dirimu, sayangi keluargamu, bersama kita patuhi imbauan pemerintah, agar tidak semakin banyak air mata tertumpah. Semoga ini segera bisa kita lalui,” kata Ganjar. []

Baca juga:

Berita terkait
Gotong Royong Jawa Tengah Melawan Covid-19
Pandemi Covid-19 membuat elemen di Jawa Tengah gotong royong melakukan pencegahan. Bantuan materiel dan nonmateriel mulai mengalir.
Ini RS Rujukan Buat Pasien Covid-19 di Jawa Tengah
Badan Nasional Penanggulangan Bencana merilis daftar rumah sakit di Jawa Tengah yang dijadikan rujukan untuk pasien positif virus corona.
Laporan Corona Ganjar Pranowo ke Presiden Jokowi
Gubernur Ganjar Pranowo telekonferensi dengan Presiden Jokowi membahas penanganan virus corona di Jawa Tengah. Apa saja laporannya?
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.