Karyawan Freeport Diliburkan Pasca Serangan OPM

Manajemen PT. Freeport Indonesia meliburkan seluruh karyawannya yang berkantor di Office Building Kuala Kencana, pasca penembakan TPN-OPM.
Situasi olah TKP di kompleks perkantoran PT. Freeport, Kuala Kencana, Kabupaten Mimika. (Foto: Tagar/Istimewa)

Jayapura - Manajemen PT. Freeport Indonesia meliburkan seluruh karyawannya yang berkantor di Office Building Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, pasca penembakan yang terjadi Senin 30 Maret 2020 lalu.

Manager External Corporate Communication PT. Freeport Indonesia, Keery Yarangga menjelaskan langkah ini diambil menyusul tewasnya seorang karyawannya dalam sebuah serangan yang dilakukan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di perkantoran tersebut.

Saat ini aparat masih melakukan tugas mereka, oleh karena itu kami liburan para pekerja sementara waktu.

Graeme Thomas Wall, 57 tahun, warga negara Selandia Baru yang adalah karyawan Freeport tewas ditembak di kantornya. Dua rekan kerjanya juga mengalami kritis akibat terkena peluru dari anggota KKB dibawah komando Jhonny Botak yang kerap mengganggu keamanan di wilayah itu.

Keduanya yakni Jibril MA Bahar, 49 tahun, mengalami luka tembak pada perut bagian kanan dan paha bagian kanan, serta Ucok Simanungkalit, 52 tahun, luka pada siku kanan dan punggung belakang.

"Setelah status Covid-19 sebenarnya karyawan sudah dibatasi untuk beraktivitas di kantor, namun adanya kejadian penembakan kemarin maka kami langsung arahan untuk bekerja di rumah mulai hari ini," kata Keery Yarangga lewat gawainya, Rabu 1 April 2020.

Demi keamanan, tutur Yarangga, instruksi bekerja di rumah bagi karyawan dimaksud untuk mempermudah aparat keamanan melakukan investigasi, pasca penembakan di komplek perkantoran PT. Freport.

"Saat ini aparat masih melakukan tugas mereka, oleh karena itu kami liburan para pekerja sementara waktu," jelasnya.

Menyoal aktivitas penambangan di underground, Kata Keery masih tetap beroperasional seperti biasanya. "Office Building (OB) saja yang karyawan diarahkan untuk bekerja di rumah, sementara di areal penambangan tetap berjalan seperti biasanya, termasuk area underground," katanya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, peristiwa itu diketahui setelah aparat gabungan TNI dan polisi yang bertugas di wilayah itu mendapat laporan dari pihak PT. Freeport.

Hingga kini, lanjut dia, tim penegakan hukum masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Jhonny Botak diduga kuat sebagai dalang di balik peristiwa mengenaskan ini.

"Bapak Kapolda Irjen Pol Paulus Waterpauw tengah berada di Timika untuk memantau perkembangan situasi dan memimpin langsung proses investigasi," singkat Kamal secara terpisah lewat gawainya.

Sementara itu, jenazah Graeme Thomas Wall tengah diterbangkan ke negara asalnya, Rabu siang, 1 April 2020. Jenazah diberangkatkan menggunakan pesawat Air Fast PK-OCS melalui Bandara Lama Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, dan transit melalui Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Jenazah sebelumnya diawetkan dalam ruang pendingin Rumah Sakit Mitra Masyarakat Caritas Timika, lalu dikemas sesuai perosedur pengiriman lewat pesawat.

“Jenazah korban diangkut dari RS Caritas menggunakan Ambulance AEA ISOS milik PT Freeport menuju hanggar pesawat di bandara lama Mozes Kilangin,” kata Kamal

Dirinya menambahkan, pesawat yang mengangkut jenazah Graeme berangkat pada pukul 12.30 WIT. Diperkirakan, jenazah akan tiba di negaranya pada Kamis 2 April 2020, besok. []

Berita terkait
Pemuda Papua: KKB Layak Dicap Teroris
Lakukan penembakkan saat pandemi virus Corona, pemuda Papua menyebut, KKB layak dicap sebagai teroris.
OPM Akui 4 Anggotanya Tewas di Tembagapura Papua
TPNPB organisasi Papua Merdeka mengakui empat anggotanya tewas dalam kontak tembak melawan aparat gabungan TNI-polisi di Tembagapura.
Kontak Tembak, Empat KKB Tewas di Tembagapura Papua
Empat anggota KKB tewas saat terlibat kontak senjata dengan TNI Polri di Tembagapura Kabupaten Mimila.