Pemuda Papua: KKB Layak Dicap Teroris

Lakukan penembakkan saat pandemi virus Corona, pemuda Papua menyebut, KKB layak dicap sebagai teroris.
Ketua DPD Pemuda Trikora Papua, Albert Ali Kabiay. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Jayapura - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Trikora Papua, Albert Ali Kabiay mengecam serangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap karyawan PT. Freeport di kantornya, Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, Senin 30 Maret 2020 lalu.

Albert menyebut KKB layak dicap sebagai teroris karena menebar aksi teror di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 yang melanda dunia saat ini.

KKB Papua sudah layak dicap sebagai teroris kelas dunia karena aksinya di tengah pandemi virus corona.

Serangan KKB menewaskan Graeme Thomas Wall, 57 tahun, warga negara Selandia Baru. Selain itu, dua rekan kerjanya kritis dan kini masih dalam perawatan medis, yakni Jibril MA Bahar, 49 tahun, mengalami luka tembak pada perut bagian kanan dan paha bagian kanan, serta Ucok Simanungkalit, 52 tahun, luka pada siku kanan dan punggung belakang.

“KKB Papua sudah layak dicap sebagai teroris kelas dunia karena aksinya di tengah pandemi virus corona. Mereka tak perduli dunia sedang dilanda wabah virus corona. Mereka musuh kita bersama,” kata Ali Kabiay dalam sebuah wawancara di Kota Jayapura, Rabu 1 April 2020.

Dia pun sangat menyayangkan aksi KKB pimpinan Jhonny Botak yang kerap melancarkan teror di kawasan PT. Freeport. Menurutnya, KKB telah merampas hak hidup orang banyak dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.

“Atas nama umat manusia, kita mengecam tindakan yang dilakukan KKB yang menewaskan karyawan Freeport. Mereka malah mencari perhatian dunia dengan aksi teror di tengah musibah yang dihadapi dunia internasional saat ini,” ujarnya.

Kabiay mengatakan KKB harus ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. Selaku pemuda asli Papua, Ia sangat mendukung aparat keamanan untuk melakukan penegakan hukum terhadap KKB atas berbagai aksi terornya selama ini.

Merujuk UU Nomor 5 Tahun 2018, kata Kabiay, KKB layak dikategorikan sebagai teroris yang harus ditindak secara hukum. Undang-undang ini mengatur tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

“Sejak lama hak rasa aman bagi orang-orang di Papua sangat terganggu dengan adanya KKB yang terus menerus meneror dan mengintimidasi. Mereka sebagai warga sipil menyalahgunakan senjata, padahal merujuk hukum mereka tidak berhak memiliki dan menguasai senjata itu,” tegasnya.

Sebelumnya, KKB dibawah komando Jhonny Botak menyerang komplek perkantoran PT Freeport di Kuala Kencana, Timika, Senin siang, 30 Maret 2020. Graeme Thomas Wall karyawan Freeport berkewarganegaran Selandia Baru, tewas dalam peristiwa itu.

Kini, jenazah Graeme tengah diterbangkan ke negaranya. Jenazah berangkatkan menggunakan pesawat Air Fast PK-OCS melalui Bandara Lama Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Rabu siang, 1 April 2020, dan transit melalui Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, jenazah sebelumnya diawetkan dalam ruang pendingin Rumah Sakit Mitra Masyarakat Timika, lalu dikemas sesuai perosedur pengiriman lewat pesawat.

“Jenazah korban diangkut dari RS Caritas menggunakan Ambulance AEA ISOS milik PT Freeport menuju hanggar pesawat di bandara lama Mozes Kilangin,” jelasnya dalam keterangan tertulis.

Kamal menjelaskan, pesawat yang mengangkut jenazah Graeme berangkat pada pukul 12.30 WIT. Diperkirakan, jenazah akan tiba di negaranya pada Kamis 2 April 2020, besok. []

Berita terkait
Kontak Tembak, Empat KKB Tewas di Tembagapura Papua
Empat anggota KKB tewas saat terlibat kontak senjata dengan TNI Polri di Tembagapura Kabupaten Mimila.
OPM Bertanggungjawab Atas Penembakan di Papua
Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) menyatakan bertanggung jawab atas penembakkan di wilayah pegunungan Papua
KKB Papua Paksa Warga Siapkan Makanan, Uang, Wanita
Polisi membeberkan sejumlah kekejaman yang dilakukan Tentara TPN-OPM, dimana mereka meminta warga siapkan makanan, uang dan wanita.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.